Ini nih yang perlu dicontoh sama politikus indonesia
TS
Maraven
Ini nih yang perlu dicontoh sama politikus indonesia
Welcome Agan Aganwati Momod Mimin
Ini kesekian kalinya ane bikin trit gan, ane harap trit ane kali ini berguna dan ngasi inpo yang berguna buat agan agan sekalian
Spoiler for bukti no repsol:
Spoiler for sebelum nyimak:
. Not for
Quote:
Seorang pejabat berwenang di partai komunis China di Distrik Yunhe, Provinsi Hebei, bernama Liu Encheng, bersumpah akan berkontribusi mengembalikan langit biru Yunhe.
Caranya, dia berjanji berhenti merokok. Hal itu disampaikan Liu dalam sebuah pertemuan partainya pada pekan ini. Laman Telegraph, Senin 15 Juli 2013 melansir pernyataan Liu yang bersumpah akan melawan ketergantungannya terhadap nikotin.
"Berhenti merokok merupakan ujian dan janji terhadap para pemilih kami," tegas Liu seperti dilansir harian lokal, Yanzhao Metropolis.
Langkah Liu juga diikuti oleh pejabat senior lainnya di partai itu, Zhang Lianwen. Zhang dilaporkan mengambil bungkus rokok, menghancurkannya dan dibuang ke tempat sampah.
"Saya akan berkontribusi bagi langit biru Yunhe. Mulai saat ini, saya akan berhenti merokok," tegas Zhang.
Keputusan dua politikus itu bukan tanpa sebab. Sebab, polusi udara yang kian parah di negeri Tirai Bambu tidak hanya disebabkan dari pembakaran batu bara yang telah memotong lima tahun harapan hidup penduduk di bagian utara China.
Harapan hidup kian bertambah pendek, saat rokok juga berkontribusi menyumbang tingkat PM2.5 (sebuah partikel kecil udara yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru dan jantung). Kebiasaan buruk merokok warga China dilaporkan telah menyebabkan sebanyak 600 ribu orang mengidap penyakit kanker paru-paru setiap tahunnya.
Menurut kantor berita China, Xin Hua, negeri Tirai Bambu memproduksi dua triliun rokok di tahun 2011 silam. Sementara jumlah perokok aktif mencapai 300 juta.
Dengan fakta ini tak pelak menahbiskan China sebagai produsen sekaligus konsumen terbesar rokok di muka bumi. Upaya untuk menghentikan fenomena ini dengan memberlakukan larangan merokok di tempat umum dan gedung kantor pemerintah pernah dilakukan sebelumnya.
Sayang, upaya itu tidak cukup efektif. Bahkan Xin Hua melaporkan pada Mei 2012 kemarin, sebuah klinik berhenti merokok didirikan di kota megapolitan Chongqing yang berpenduduk 30 juta orang.
Namun di tahun 2012, tercatat mereka hanya berhasil menggaet 10 pasien saja yang berniat untuk berhenti merokok. Bahkan di ibukota Beijing, kebanyakan rumah sakit terpaksa menutup layanan pengobatan anti-rokok, karena sepi pasien.
Sebanyak 29 persen dari 20 juta penduduk Beijing merupakan perokok aktif. Menurut seorang penduduk lokal, Song Guifu, dia berniat untuk berhenti merokok namun selalu gagal. Namun dia tetap berniat untuk berhenti merokok perlahan-lahan.
"Saya akan berhenti merokok perlahan-lahan, dari yang awalnya banyak merokok, kemudian merokok sedikit hingga akhirnya total berhenti. Saya akan menjauhi tembakau selangkah demi selangkah," janjinya.
Menurut Song, keputusannya untuk berhenti merokok, bukan hanya demi kebaikannya namun juga bagi orang lain dan masyarakat di sekitarnya.