- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
4 Kisah SBY marahi Mentan Suswono


TS
LadiessMan217
4 Kisah SBY marahi Mentan Suswono
Spoiler for No repsol:
Quote:

Memasuki bulan ramadan harga bahan pokok menjadi masalah klasik yang dialami Indonesia dari tahun ke tahun. Hal ini membuat presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono geram dengan bawahannya. Terutama menteri-menterinya yang membawahi secara langsung masalah harga kebutuhan pokok di kalangan masyarakat.
Seperti Kementerian Pertanian (Kementan), SBY selalu memberikan perhatian khusus pada lembaga Pemerintah yang satu ini, dimana persoalan harga kebutuhan masyarakat bertumpu pada kebijakan dan pengawasan secara mendetail. Namun, belakangan SBY menilai kalau lembaga yang dipimpin oleh Suswono itu, bekerja secara lamban.
Menteri yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, memang kerap kali jadi sasaran kemarahan SBY ketika masalah harga bahan pokok mulai melonjak dari biasanya dan ekses yang paling berdampak pada tercekiknya rakyat miskin di kalangan menengah ke bawah.
Spoiler for 1. Melambungnya harga bawang putih:

Gejolak kenaikan harga bawang putih tak bisa dihindarkan, penyebabnya proses pemberian Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) yang tak kunjung selesai membuat harga semakin melangit.
"Saya ingatkan, saya minta semua bekerja penuh. Jangan bersilat lidah di hadapan pers, carikan solusinya, atasi dan kemudian hasilnya ada," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat memberi kata sambutan sebelum rapat terbatas di kantornya, Jakarta.
Dalam rapat kabinet waktu itu, presiden mengungkapkan keresahannya atas kinerja anak buahnya. Bahkan, secara tegas presiden meminta Kementan untuk bekerja keras untuk menormalkan harga. SBY pun mewanti-wanti pada jajarannya untuk tidak saling lempar tanggung Jawab.
"Jangan berdebat, jangan berbantahan tentang data. Harus satu. Kalau harganya membumbung tinggi ada yang salah suplai dan demand. Coba bawa ke situ, jangan bersilat lidah, saling menyalahkan," jelas SBY.
Spoiler for 2. Meroketnya harga daging sapi:

Saat ini yang paling anyar ketika harga daging sapi mencapai sekitar Rp 120.000 per kilogram (Kg). SBY dengan tegas menyindir beberapa bawahannya yang berperan menstabilkan kenaikan harga daging. Salah satunya lagi-lagi, lembaga pimpinan Suswono yaitu Kementerian Pertanian.
Dalam sindirannya, SBY mengatakan sebagai pimpinan suatu instansi semestinya seseorang harus memiliki kesadaran krisis (sense of crises), kesadaran akan situasi darurat (sense of urgency), kesadaran tanggung jawab (sense of responsibilities).
"Daging sapi, instruksi saya sudah jelas. Wapres dan Menko perekonomian juga sudah jelas tapi implementasinya lama. Sodara lihat pasar tidak?" sindir SBY saat memberi pidato dalam rapat terbatas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Spoiler for 3. Menanggapi naiknya harga kedelai:

Harga kedelai pertengahan Juli tahun lalu melonjak. Membuat tempe dan tahu menjadi barang yang jarang didapat. Ukuran tempe dan tahu semakin mengecil, atau jika tidak, harganya melebihi biasanya.
Lagi-lagi permasalahannya ada di Kementerian Pertanian adanya pasokan impor kedelai yang mampet. Kedelai yang diimpor dari Amerika Serikat berkurang lantaran daerah tersebut tengah dilanda kekeringan sehingga produksi turun.
Saat itu, SBY menekankan untuk membebaskan bea impor untuk kedelai agar harganya terjangkau oleh petani sehingga pengrajin tidak kesulitan dalam memproduksi tempe dan tahu.
"Di sini, instrumen yang kita miliki adalah membebaskan bea bagi impor kedelai. Benar asosiasi, rakyat kita berharap janganlah hanya didominasi oleh mereka-mereka yang disebut kartel tadi. sejumlah importir kedelai," tegas SBY menanggapi keluhan dari perajin tempe dan tahu tentang adanya kartel kedelai, dalam konferensi pers, di Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Spoiler for 4. Masalah impor Hortikultura:

Persoalan impor hortikultura yang membludak juga membuat SBY turun tangan. Tak segan-segan SBY langsung mengunjungi petani di Tegal untuk bisa menemui para petani hortikultura. Hal tersebut, membuat panik dua lembaga pemerintah, salah satunya Kementerian Pertanian (Kementan), karena sikap SBY yang turun langsung meninjau lokasi.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian lagi-lagi tak kompak soal pembatasan impor hortikultura. Kementerian Pertanian bertahan ingin menghentikan impor beberapa komoditas hortikultura untuk sementara, sementara Kemendag mengaku belum mengetahui rencana tersebut.
Di Tegal, SBY memberikan pengertian kepada para petani kenapa produk hortikultura impor lebih laku dibanding lokal. Hal tersebut karena hortikultura lokal lebih mahal dibanding impor. Meski begitu, SBY mengaku bahwa kenaikan beberapa komoditas sudah tidak wajar yaitu tomat, bawang merah dan beberapa komoditas lain.
Penyebabnya proses pemberian Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) yang tak kunjung selesai membuat harga semakin melanggit.
"Ini tidak boleh begini. Ketika ada krisis harga pangan dan minyak 2008 meluas karena itu global, bermalam-malam berhari-hari kita bekerja. Kalau tingkatannya masih seperti ini hanya tiga komoditas yang mengalami kenaikan tidak wajar, selesaikan. Jangan tidur kalau perlu sampai selesai," katanya di Istana Negara.
sumber
0
1.2K
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan