ALHAMDULILLAH ....KITA PUASA DI INDONESIA

Terlepas dari sering tidak serempaknya awal Ramadhan di negara kita, saya sangat bersyukur ditakdirkan sebagai muslim di Indonesia. Dibanding saudara-saudara kita di Denmark misalnya, mereka harus berpuasa lebih dari 21 jam ditengah iklim yang tidak seramah iklim Indonsia, memang ada fatwa dari Al Azhar Al-Sharif yang memungkinkan negara-negara yang mencapai jam puasa tinggi untuk adopsi negara Muslim terdekat....kut Turki yang sekitar 14 jam misalnya, tetapi umat Islam di Denmark sepakat untuk berpuasa dari mulai fajar hingga matahari terbenam yaitu selama 21 jam .....luar biasa.....sungguh saya iri dengan kesungguhan mereka.

Atau bila dibanding dengan saudara-saudara kita di negara teluk, Ramadhan tahun ini mereka harus berpuasa ditengah sengatan matahari yang mencapai 50 derajat celcius ....hampir dua kali temperatur di Salatiga Kota hati beriman .....emang ada eksodus dari orang-orang kaya yang borju dari negara-negara teluk, mereka menuju ke eropa atau ke negara yang iklimnya lebih ramah selama ramadhan ...selain menghindari cuaca panas mereka juga pamer mobil mewah terjadi di Kota London, Inggris. Para pendatang dari Arab biasanya memajang mobil-mobil sport mereka di pusat kota The Dailymail mengistilahkan aksi pamer itu dengan istilah Ramadhan Rush........ dan biasanya ada bonus aksi kebut-kebutan dan parkir sembarangan pasti sering dilakukan oleh pemilik mobil.....ini aksi yang kurang pas tentunya ....dan jangan kita tiru ....selain (hampir pasti) kita ndak punya kemampuan untuk pamer mobil mewah (kelas 30-an M per unit bro) ...tentunya berlawanan dengan makna dari Ramadhan itu sendiri.

Selain waktu puasa di negara kita relatif sama sekitar 13-14 jam dan iklim yang sangat bersahabat, Ramadhan adalah bulan dimana ukhuwah kita meningkat. Bayangkan saja, bagaimana hari-hari ini dipenuhi dengan banyak pertemuan antar jamaah masjid, dari mulai sholat tarawih berjamaah, tadarusan selepas tarawih, hingga sholat shubuh berjama’ah..........sungguh membuat hati kita lebih tenteram dan nyaman.

Alangkah eloknya klo kebiasaan baik di bulan Ramadhan ini terus berlanjut di bulan syawal dan seterusnya .....saya kira inilah ukuran yang paling sederhana untuk melihat ‘lulus’ tidaknya kita ber-ramadhan .....seringnya di subuh 1 syawal masjid jadi kembali kepada jama’ah tetapnya ...cukup satu shaf lebih lebih dikit .......
Wah nggak lulus donk .....yo ...embuh ....hehehehehe