- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Penyebab Awal Mula Isu Filter Rokok Mengandung Babi


TS
vioput
Penyebab Awal Mula Isu Filter Rokok Mengandung Babi


Moga nggak

Spoiler for penampakan:
bantu
atau


Beberapa hari lalu sempet geger isu filter rokok yang mengandung darah babi. Hampir² saja yang namanya kegiatan mengkonsumsi rokok pun diharamkan dan di fatwakan haram oleh MUI walaupun sampai sekaran masih juga jadi isu kontroversial yang seru.
dibawah ini saya coba translate-kan perjalanan isu filter rokok yang mengandung darah babi tersebut
Sumber
Spoiler for PIG 05049:
Quote:
Perjalanan Heboh PIG 05049
Penelusuran Christien Meindertsma menemukan ada 185 produk yang menggunakan zat di tubuh seekor babi.
Simon Chapman bosan. Ribuan pertanyaan yang sama masuk ke dalam email profesor kesehatan masyarakat dari University of Sydney, Australia itu. Pengirim email adalah muslim dari seluruh dunia. Mereka semua bertanya, apa benar dalam filter rokok terdapat sel darah babi?
Chapman pun merasa kehabisan waktu untuk menjawab email itu satu per satu. “Maaf saya tidak berminat lagi membahas masalah itu. Saya kebanjiran email yang isinya sama dengan email yang Anda kirim,” kata Simon.
Chapman lantas mempersilakan kami agar membaca paper yang dia kirimkan. Di situ, akan ditemukan jawaban atas semua pertanyaan yang kami ajukan.
Pada Maret 2010, Chapman tertarik untuk meninjau buku fotografi yang berjudul PIG 05049 karya Christien Meindertsma. Ia tertarik meninjau buku itu karena buku peneliti dari Belanda itu menyebutkan terdapat 185 jenis produk yang dibuat dengan bahan baku dari jasad seekor babi. Makanan yang diharamkan oleh Islam dan Yahudi. Chapman yang aktivis antirokok itu semakin tertarik karena salah satu produk yang dibuat dari hemoglobin babi adalah filter rokok.
Penelitian Christien bermula setelah perempuan ini lulus dari Eindhoven Design Academy pada 2003. Ia meneliti seekor babi dengan kode “PIG 05049” di sebuah peternakan di Belanda. Ia melakukan riset selama tiga tahun untuk mengetahui apa saja yang terjadi pada babi itu setelah disembelih. Apa saja produk yang dihasilkan dari seekor babi itu?
Perempuan itu melakukan investigasi mulai dari perusahaan jagal babi sampai ke perusahaan kecil yang memproduksi sesuatu menggunakan bagian dari jasad babi itu. Ia mewawancarai orang-orang yang membuat, menjual dan mengembangkan bahan baku yang didapat dari “PIG 05049”.
Christien mencatat jasad PIG 05049 telah dibuat menjadi 185 produk berbeda. Angka 185 tersebut termasuk produk yang lazim kita jumpai seperti bacon, daging babi dan sosis. Sebagian lainnya digunakan sebagai gelatin di dalam bir, cheesecake dan beberapa material yang digunakan sebagai antikoagulasi heparin.
Nah, ia juga mencatat hemoglobin babi dipakai di dalam filter rokok.
Hasil riset itu kemudian dibukukan dengan judul PIG 05049 pada 2007. Riset itu lengkap dengan grafik dan gambar produk, kemudian dipamerkan dalam sebuah pameran di Rotterdam 2008 dan lalu di New York, Amerika Serikat (AS) serta London, Inggris. Lewat PIG 05049, Christien lantas memenangi tiga Design Awards Belanda (2008) serta penghargaan Index (2009).
Christien, kepada Yogya Post, mengaku tidak tahu apakah filter rokok di Indonesia juga mengandung hemoglobin babi. "Hanya rokok dari Yunani yang saya ketahui mengandung hemoglobin babi. Saya tidak tahu apakah rokok Yunani ini juga dijual ke Indonesia," jelas Christien lewat email.
Terdorong keinginan membuktikan penelitian Christien bahwa benar ada sejumlah produk mengandung hemoglobin babi, Chapman lantas melakukan pencarian via google dengan kata kunci “porcine haemoglobin”.
Penasihat ahli Badan Kesehatan Dunia (WHO) ini pun menemukan banyak industri yang menggunakan babi. Chapman misalnya menemukan berita peneliti Yunani merilis temuan teknologi rokok ‘biofilter’ pada Januari 1997. Penemuan ini disebut sebagai temuan revolusioner karena dapat mengurangi bahaya rokok Yunani dibandingkan jutaan perokok lain di seluruh dunia.
Sistem ini mengandung hemoglobin dari sumber yang tidak disebutkan yang dinamakan sebagai paru-paru buatan. Katanya, sistem ini mampu memproteksi perokok dari 70 persen paparan tar, bebas oksigen radikal serta oksida nitrat dan ini semua tanpa mengubah rasa dan aroma rokok.
Teknologi biofilter itu kemudian digunakan oleh rokok merek BF yang dibuat oleh perusahaan rokok Yunani SEKAP. Website SEKAP menjelaskan, peluncuran filter biologis dunia pertama merupakan puncak dari pembaharuan perusahaan, dan mengantarkan SEKAP menjadi pabrik rokok terbesar kedua di Yunani.
Pada saat yang sama, pemerintah Yunani mengizinkan penggunaan klaim merokok yang lebih sehat dalam iklan pada tahun 2002. Mereka mengklaim bahwa sistem biofilter dapat menetralisasi berbagai komponen jahat dalam rokok dan memberikan perlindungan yang lebih tinggi kepada perokok, semua ini tertera pada bagian belakang kemasan rokok. Akhirnya, rokok BF pun diekspor ke Eropa, Afrika, Timur Tengah dan Asia.
Setelah rokok BF, lantas pabrik rokok Rusia Donskoy Tabak mempromosikan rokok dengan merek 21 VEK. Pabrik Rusia ini juga mengklaim menggunakan “tiga segmen biofilter” yang mengandung karbon aktif, dengan menggunakan campuran khusus berbahan dasar hemoglobin.
Pada saat yang sama pabrik filter Choice Filter juga membuat filter dengan hemoglobin yang diklaim dijual di Amerika dan Kanada.
Selesai dengan penelitian “porcine haemoglobin” via google itu, pada 30 Maret 2010, Chapman mengeluarkan rilis berjudul “New book on pig products reveals problems for Islamic, Jewish and vegetarian smokers” kepada media Australia. Rilis ini antara lain dimuat di Australian Associated Press (AAP), UK Daily Mail online, the Times of India, the Jakarta Globe dan the Calcutta News. Sesudah rilis, Chapman hanya diwawancarai TV Israel. Ia tidak pernah diwawancarai media lainnya.
Nah pada akhir Juni 2010, profesor dari Australia itu berkunjung ke Jakarta. Sekitar 15 wartawan Indonesia mengangkat rilis Chapman sebagai berita. Pasca-kunjungannya ke Jakarta inilah berita tersebut semakin membesar dengan mengambil rujukan AAP.
Sayangnya menurut Chapman, pemberitaan yang membesar tidak disertai bukti yang akurat. Sebagian melaporkan publikasi Christien disebut sebagai bukti bahwa hemoglobin babi terkandung dalam filter rokok.
Berita tersebut kemudian banyak dijadikan rujukan untuk memperkuat dalil rokok haram.
Salah satu organisasi di Afrika, South African National Halaal Association misalnya, mengeluarkan sebuah pamflet yang di-posting di website-nya dan disebarkan di semua masjid di negara itu. Pamflet itu mengklaim bahwa penggunaan hemoglobin babi, cognac dan rum pada pembuatan rokok adalah benar.
“Inilah yang menimbulkan debat panjang dari peretail, pabrik rokok dan komunitas Pengendalian Tembakau,” jelas Chapman.
Uji laboratorium rokok dilakukan di beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Brunei dan Turki. Di Indonesia, LPPOM MUI melakukan penelitian dan menyimpulkan tidak ditemukan hemoglobin babi di filter rokok, meski metode penelitian MUI diragukan oleh komunitas pengendali tembakau.
Isu tentang hemoglobin babi itu kemudian terus menggelinding dan menghasilkan desakan agar dibuat peraturan pengendalian tembakau. Peraturan ini diharapkan mengharuskan industri rokok untuk menuliskan bahan baku yang terdapat dalam rokok mereka. Dengan dituliskannya bahan baku dalam rokok, maka rokok yang mengandung bahan baku haram tidak digunakan dalam komunitas muslim.
Chapman pun menerima banyak email, terutama dari kaum muslim. “Mereka ingin tahu rokok merek apa di negara mereka yang mengandung darah babi,” cerita Chapman.
Spoiler for penampakan:

Penelusuran Christien Meindertsma menemukan ada 185 produk yang menggunakan zat di tubuh seekor babi.
Simon Chapman bosan. Ribuan pertanyaan yang sama masuk ke dalam email profesor kesehatan masyarakat dari University of Sydney, Australia itu. Pengirim email adalah muslim dari seluruh dunia. Mereka semua bertanya, apa benar dalam filter rokok terdapat sel darah babi?
Chapman pun merasa kehabisan waktu untuk menjawab email itu satu per satu. “Maaf saya tidak berminat lagi membahas masalah itu. Saya kebanjiran email yang isinya sama dengan email yang Anda kirim,” kata Simon.
Chapman lantas mempersilakan kami agar membaca paper yang dia kirimkan. Di situ, akan ditemukan jawaban atas semua pertanyaan yang kami ajukan.
Pada Maret 2010, Chapman tertarik untuk meninjau buku fotografi yang berjudul PIG 05049 karya Christien Meindertsma. Ia tertarik meninjau buku itu karena buku peneliti dari Belanda itu menyebutkan terdapat 185 jenis produk yang dibuat dengan bahan baku dari jasad seekor babi. Makanan yang diharamkan oleh Islam dan Yahudi. Chapman yang aktivis antirokok itu semakin tertarik karena salah satu produk yang dibuat dari hemoglobin babi adalah filter rokok.
Penelitian Christien bermula setelah perempuan ini lulus dari Eindhoven Design Academy pada 2003. Ia meneliti seekor babi dengan kode “PIG 05049” di sebuah peternakan di Belanda. Ia melakukan riset selama tiga tahun untuk mengetahui apa saja yang terjadi pada babi itu setelah disembelih. Apa saja produk yang dihasilkan dari seekor babi itu?
Perempuan itu melakukan investigasi mulai dari perusahaan jagal babi sampai ke perusahaan kecil yang memproduksi sesuatu menggunakan bagian dari jasad babi itu. Ia mewawancarai orang-orang yang membuat, menjual dan mengembangkan bahan baku yang didapat dari “PIG 05049”.
Christien mencatat jasad PIG 05049 telah dibuat menjadi 185 produk berbeda. Angka 185 tersebut termasuk produk yang lazim kita jumpai seperti bacon, daging babi dan sosis. Sebagian lainnya digunakan sebagai gelatin di dalam bir, cheesecake dan beberapa material yang digunakan sebagai antikoagulasi heparin.
Nah, ia juga mencatat hemoglobin babi dipakai di dalam filter rokok.
Hasil riset itu kemudian dibukukan dengan judul PIG 05049 pada 2007. Riset itu lengkap dengan grafik dan gambar produk, kemudian dipamerkan dalam sebuah pameran di Rotterdam 2008 dan lalu di New York, Amerika Serikat (AS) serta London, Inggris. Lewat PIG 05049, Christien lantas memenangi tiga Design Awards Belanda (2008) serta penghargaan Index (2009).
Christien, kepada Yogya Post, mengaku tidak tahu apakah filter rokok di Indonesia juga mengandung hemoglobin babi. "Hanya rokok dari Yunani yang saya ketahui mengandung hemoglobin babi. Saya tidak tahu apakah rokok Yunani ini juga dijual ke Indonesia," jelas Christien lewat email.
Terdorong keinginan membuktikan penelitian Christien bahwa benar ada sejumlah produk mengandung hemoglobin babi, Chapman lantas melakukan pencarian via google dengan kata kunci “porcine haemoglobin”.
Penasihat ahli Badan Kesehatan Dunia (WHO) ini pun menemukan banyak industri yang menggunakan babi. Chapman misalnya menemukan berita peneliti Yunani merilis temuan teknologi rokok ‘biofilter’ pada Januari 1997. Penemuan ini disebut sebagai temuan revolusioner karena dapat mengurangi bahaya rokok Yunani dibandingkan jutaan perokok lain di seluruh dunia.
Sistem ini mengandung hemoglobin dari sumber yang tidak disebutkan yang dinamakan sebagai paru-paru buatan. Katanya, sistem ini mampu memproteksi perokok dari 70 persen paparan tar, bebas oksigen radikal serta oksida nitrat dan ini semua tanpa mengubah rasa dan aroma rokok.
Teknologi biofilter itu kemudian digunakan oleh rokok merek BF yang dibuat oleh perusahaan rokok Yunani SEKAP. Website SEKAP menjelaskan, peluncuran filter biologis dunia pertama merupakan puncak dari pembaharuan perusahaan, dan mengantarkan SEKAP menjadi pabrik rokok terbesar kedua di Yunani.
Pada saat yang sama, pemerintah Yunani mengizinkan penggunaan klaim merokok yang lebih sehat dalam iklan pada tahun 2002. Mereka mengklaim bahwa sistem biofilter dapat menetralisasi berbagai komponen jahat dalam rokok dan memberikan perlindungan yang lebih tinggi kepada perokok, semua ini tertera pada bagian belakang kemasan rokok. Akhirnya, rokok BF pun diekspor ke Eropa, Afrika, Timur Tengah dan Asia.
Setelah rokok BF, lantas pabrik rokok Rusia Donskoy Tabak mempromosikan rokok dengan merek 21 VEK. Pabrik Rusia ini juga mengklaim menggunakan “tiga segmen biofilter” yang mengandung karbon aktif, dengan menggunakan campuran khusus berbahan dasar hemoglobin.
Pada saat yang sama pabrik filter Choice Filter juga membuat filter dengan hemoglobin yang diklaim dijual di Amerika dan Kanada.
Selesai dengan penelitian “porcine haemoglobin” via google itu, pada 30 Maret 2010, Chapman mengeluarkan rilis berjudul “New book on pig products reveals problems for Islamic, Jewish and vegetarian smokers” kepada media Australia. Rilis ini antara lain dimuat di Australian Associated Press (AAP), UK Daily Mail online, the Times of India, the Jakarta Globe dan the Calcutta News. Sesudah rilis, Chapman hanya diwawancarai TV Israel. Ia tidak pernah diwawancarai media lainnya.
Nah pada akhir Juni 2010, profesor dari Australia itu berkunjung ke Jakarta. Sekitar 15 wartawan Indonesia mengangkat rilis Chapman sebagai berita. Pasca-kunjungannya ke Jakarta inilah berita tersebut semakin membesar dengan mengambil rujukan AAP.
Sayangnya menurut Chapman, pemberitaan yang membesar tidak disertai bukti yang akurat. Sebagian melaporkan publikasi Christien disebut sebagai bukti bahwa hemoglobin babi terkandung dalam filter rokok.
Berita tersebut kemudian banyak dijadikan rujukan untuk memperkuat dalil rokok haram.
Salah satu organisasi di Afrika, South African National Halaal Association misalnya, mengeluarkan sebuah pamflet yang di-posting di website-nya dan disebarkan di semua masjid di negara itu. Pamflet itu mengklaim bahwa penggunaan hemoglobin babi, cognac dan rum pada pembuatan rokok adalah benar.
“Inilah yang menimbulkan debat panjang dari peretail, pabrik rokok dan komunitas Pengendalian Tembakau,” jelas Chapman.
Uji laboratorium rokok dilakukan di beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Brunei dan Turki. Di Indonesia, LPPOM MUI melakukan penelitian dan menyimpulkan tidak ditemukan hemoglobin babi di filter rokok, meski metode penelitian MUI diragukan oleh komunitas pengendali tembakau.
Isu tentang hemoglobin babi itu kemudian terus menggelinding dan menghasilkan desakan agar dibuat peraturan pengendalian tembakau. Peraturan ini diharapkan mengharuskan industri rokok untuk menuliskan bahan baku yang terdapat dalam rokok mereka. Dengan dituliskannya bahan baku dalam rokok, maka rokok yang mengandung bahan baku haram tidak digunakan dalam komunitas muslim.
Chapman pun menerima banyak email, terutama dari kaum muslim. “Mereka ingin tahu rokok merek apa di negara mereka yang mengandung darah babi,” cerita Chapman.
0
3.8K
Kutip
19
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan