BANDUNG - Beragam cara dilakukan seseorang untuk keluar dari himpitan ekonomi. Seperti yang dilakukan IS alias Embe (20), dia nekat membawa kabur delapan motor milik temannya.

Ditemui di Mapolrestabes Bandung, Embe mengaku nekat melakukan hal tersebut lantaran kepepet untuk membayar uang kontrakan rumah sebesar Rp300 ribu per bulan.

“Bingung cari buat bayar kontrakan. Belum lagi BBM naik, jadi saya terpaksa bawa kabur motor temen,” tutur Embe yang sehari-hari berprofesi sebagai pengamen di Jalan Sumbawa, Kota Bandung ini, Rabu (10/7/2013).

Dalam aksinya, Embe mengaku meminjam motor teman-temannya dengan alasan akan membeli nasi goreng atau akan membeli rokok ke warung.

Namun kenyataannya, Embe justru membawa kabur dan menjual motor yang dipakainya kepada seorang penadah di daerah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Untuk menghindari kejaran pemilik motor, Embe tak pernah kembali usai beraksi, dan memilih untuk berpindah-pindah kontrakan. “Awalnya bingung mau jual motor ke mana, pas nanya-nanya ternyata ada tukang parkir di Majalengka yang siap nampung motor. Ya udah, saya ke sana dan setiap dapat motor dijual ke dia,” bebernya.

Embe mengatakan, setiap satu motor hasil curian dihargai Rp700 ribu hingga Rp1 juta. “Selama ini, saya sudah delapan kali bawa kabur motor teman. Semuanya teman sedaerah, saya nggak berani kalau bawa kabur motor orang lain,” kilahnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan, dari delapan motor yang dibawa kabur tersangka pihaknya baru bisa menyita empat motor.

“Kami menyita empat motor dari seseorang yang diduga sebagai penadah dan kini sudah diperiksa secara intensif,” terangnya.

Hingga saat ini, polisi terus melakukan pendalaman terhadap tersangka. Kuat dugaan tersangka tergabung dalam sebuah sindikat pencurian sepeda motor yang sering beraksi di Kota Bandung.

Dari perbuatannya tersebut, tersangka dijerat dengan Pasal 372 KUHPidana mengenai penggelapan dan atau penipuan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.