30 demonstran di Gaza, Palestina ditangkap dan disiksa aparat keamanan Hamas karena menggelar aksi unjuk rasa anti-Muhammad Mursi, presiden terguling Mesir.
Stasiun televisi
Al Alam(9/7) melaporkan, para pemuda Palestina yang sebelumnya adalah penghuni kamp pengungsian Jabaliya itu menggelar demonstrasi mendukung penggulingan Mursi dari tampuk kekuasaan dan tersingkirnya pemerintahan Ikhwanul Muslimin. Aksi mereka dibubarkan oleh sekelompok orang bersenjata dari Hamas.
Setelah 30 pemuda itu ditangkap di Bundaran Al Trans, kelompok bersenjata menembaki kaki mereka.
Dalam insiden penembakan ini warga setempat menghubungi seorang wartawan Palestina, Nada Al Najjar dan memintanya meliput kejadian tersebut. Pasalnya, sensor pemberitaan dan dominasi media-media satelit yang berafiliasi ke Hamas di Gaza menyebabkan informasi dan berita-berita semacam ini tidak bisa dipublikasikan ke luar Gaza.
Media massa
underbow Hamas melaporkan, warga Gaza menentang penggulingan Mursi. Padahal menurut bukti-bukti yang ada, bahkan sebagian petinggi Hamas sendiri yang lebih realistis, menilai mundurnya Mursi, yang selama ini memasung kebebasan Hamas sebagai sebuah gerakan sosial, menguntungkan bagi gerakan ini dan menunjukkan kegembiraannya atas hal ini.
Nada Al Najjar mengatakan, “Saya berharap masyarakat dunia mengetahui bahwa sikap asli rakyat Gaza terkait pemerintahan Ikhwanul Muslimin dan kejadin yang terjadi Mesir bertentangan dengan Hamas.” (
IRIB Indonesia/HS)