Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bismillah. Berikut ini ane mencoba berbagi sedikit ilmu tentang beberapa salah kaprah ketika menjalani ibadah dalam bulan Ramadhan. Banyak pula yang menganggap kesalahan-kesalahan yang ada sebagai suatu yang lazim di kalangan umat Muslim. Sehingga tanpa kita mengetahui bentuk kesalahannya, dikhawatirkan ibadah puasa kita jadi sia-sia tak berpahala dan hanya mendapatkan lapar dahaga semata.
Salah Kaprah Berpuasa Ramadhan - Part 02
Quote:
Kembali Bermaksiat Pasca Berbuka

Kembali berbuat dosa dan bermaksiat setelah berbuka adalah suatu kesalahan dalam berpuasa di bulan Ramadhan dan puasa selainnya yang kerap kita temui.
Semisal habis berbuka puasa, ngaskus buat cari-cari trit BB atau trit porno. Semisal lainnya sehabis berbuka, pacaran lagi berduaan lagi (yg notabene dlm syariat itu adalah perzinaan). Semisal lainnya habis berbuka trus kembali bergosip, mulai nggosip tetangga sampai selebritis.
Inilah salah kaprah yang banyak terjadi dalam puasa sebagian kaum Muslimin.
Banyak yang masih berpikir, hawa nafsu cukup ditahan sampai waktu mahgrib tiba. Sehingga setelah berbuka akhirnya bermudah-mudahan dalam berbuat dosa ataupun maksiat.Tindak perbuatan kita pasca berbuka puasa juga dinilai. Seperti halnya sesorang yang baru beribadah haji dapat Alloh golongkan menjadi haji mambrur apabila setelah berhaji ada perbaikan dalam dirinya. Jauh dari kategori haji mambrur apabila sepulang haji terus jadi ahli maksiat lagi, haji karena pny duit bisa bayar 35 juta dan mengejar prestise atau panggilan pak haji bu hajjah yg notabene tindakan riya', haji yg tidak didasari tuntunan ilmu agama.
Tindakan dan pemikiran salah kaprah seperti ini akhirnya dapat 'mengancam' gugurnya pahala yang sudah berusaha diperjuangkan seharian melalui menahan lapar dan dahaga.
Dalam berpuasa, kita tidak boleh seperti narapidana yang berada dalam penjara.. yang begitu selesai masa kurungannya di penjara, maka dia kembali berbuat kerusakan dan dosa.
Quote:
Jangan sampai hanya mendapat lapar dahaga plus tumpukan dosa akibat kesalahan dalam memahami hakikat atau tujuan dari kita diperintahkan berpuasa.
Jadi ketika kita berpuasa, agar pahala yang ada dapat maksimal dan bukannya malah sirna.. maka kita harus tetap menjaga hawa nafsu sebaik mungkin ketika setelah berbuka. Setelah berbuka pun kita jaga diri kita dari perkara-perkara maksiat dan dosa. Jangan seperti residivis kambuhan, yang begitu ada kesempatan kumat lagi berbuat dosa dan kerusakan.
Wallahu A'lam Bishawab. Barakallahufiikum..
Tolong bantu rate untuk menyebarkan dakwah ini
Quote:
Quote: