Mengenal Konsep 5S (Bukan sekedar bersih-bersih gan...)
TS
kemphoenk
Mengenal Konsep 5S (Bukan sekedar bersih-bersih gan...)
:: Selamat Datang di Thread Ane ::
Permisi mimin, momod dan kaskuser....
mudah-mudahan tidak
Spoiler for No Repost:
Jika berkenan TS menerima gan
atau bisa juga
dan yang pasti TS menolak
Pada kesempatan kali ini ane mau share tentang 5S (bukan hanya bersih2 loh gan...)
OK gan langsung aja masuk ke temanya..
Sejalan dengan semakin populernya konsep 5S yang diterapkan pada berbagai bidang organisasi antara lain dibidang industri, perbankan, kantor pelayanan jasa maupun instansi pemerintahanan di seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia, telah menjadikan konsep sederhana ala Jepang tersebut menjadi titik tumpuan awal dalam strategi dan usaha melakukan perbaikan dibidang pengelolaan management organisasi untuk lebih baik.
Taichi Ohno, sebagai penemu konsep TPS mengatakan bahwa Toyota ketika awal menerapkan sistem produksi yang dikenal dengan Toyota Production System (TPS), dalam perjalanannya telah menemukan banyak hal yang menjadi sumber terjadinya pemborosan. Apa yang dimaksud Ohno dalam kenyataannya mengingatkan bahwa masih banyak pihak yang belum sadar bahwa perusahaan yang dikelolah sering terbebani dengan apa yang disebut pemborosan (waste).
Pemborosan yang timbul menyangkut hal-hal yang berlebihan seperti kelebihan persediaan, kelebihan tingkat kerusakan dll, akan tetapi dalam banyak kasus pemborosan yang dalam bahasa Jepang disebut MUDA, sering berawal dan timbul dari aspek perilaku dan cara berpikir yang kurang baik dari karyawannya.
Dalam berbagai kasus ketika melihat potensi perbaikan tidak terlihat, memulai dengan konsep 5S adalah merupakan alternatif yang tepat untuk dilakukan. Pendekatan 5S secara historis berasal dari manajemen Jepang yang awalnya diterapkan dalam Toyota Production System (TPS) yang menggunakan 5 kata dalam bahasa Jepang, berawal dari huruf S (Seiri, Seiton, Seiso,Seiketsu dan Shitsuka).
Spoiler for Sebelum dan Sesudah 5S:
1. SEIRI (Pemilahan)
Spoiler for SEIRI:
Quote:
Membedakan antara yan diperlukan dan membuang yang tidak diperlukan
Setiap lingkungan kerja tidak terhindar dari sekumpulan barang-barang yang masih terpakai dan tidak terpakai. Kondisi tersebut memerlukan tindakan untuk memisahkannya sehingga hanya barang-barang yang dibutuhkan saja yang boleh ada di lokasi kerja, selebihnya harus disingkirkan.
Misalnya, meja kerja untuk melayani pelanggan maka yang menerima pelanggan haruslah bersih, hanya boleh ada dokumen-dokumen yang diperlukan saja dan selain itu harus disingkirkan. Jika meja bersih dan rapih, tentunya karyawan yang bersangkutan akan lebih mudah melayani pelanggan. Selain itu, pelanggan terkesan puas dengan melihat lingkungan kerja yang rapih dan terkesan profesional.
Pemahaman seiri mengingatkan agar setiap operator/karyawan dalam tim kerja diminta bertanggung jawab atas area kerja mereka masing-masing untuk mengidentifikasi apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak. Akibatnya, secara bertahap yang bersangkutan mulai belajar mengambil tanggung jawab dilingkungan kerjanya sehingga tindakan sederhana dalam mengidentifikasi kemudian menyingkirkna barang-barang yang tidak dibutuhkan menjadi pilihan aktif dan komitmen setiap orang.
Dalam pengertian secara luas pengertian seiri tidak hanya terbatas pada membuang barang yang tidak dibutuhkan lagi tapi juga dapat diterapkan pada tingkat yang lebih tinggi dimana kita dapat membersihkan organisasi dari kebijakan yang tidak perlu maupun kegiatan lain yang tidak memiliki nilai tambah.
2. SEITON (Penataan)
Spoiler for SEITON:
Quote:
Menentukan tata letak yang tertata rapi sehingga anda selalu dapat menemukan barang yang diperlukan
Seiton menyangkut hal-hal kerapihan ketertiban yang transparan dalam organisasi. Agar semua barang mudah didapatkan ketika diperlukan maka dibutuhkan tindakan untuk mengatur dan menyusun penyimpanan barang yang dimaksud secara teratur, rapih dengan pemberian label identifikasi yang jelas secara visual.
Dalam melakukan tindakan seiton ditekankan sbb :
• Tempatkanlah barang-barang & peralatan di lokasi yang sudah dirancang baik dan informatif sejak semula
• Simpanlah seluruh barang, alat, dokumen dan informasi apapun secara teratur dan berurutan.
• Aturlah peletakannya berdasarkan frekuensi pemakaian, tervisualisasi, aman dan mudah dijangkau.
• Pastikan bahwa barang-barang, alat,dokument yang dibutuhkan terletak pada tempatnya masing-masing.
• Kembalikan setiap alat atau fasilitas ke tempat semula ketika selesai digunakan.
3. SEISO (Pembersihan)
Spoiler for SEISO:
Quote:
Menghilangkan sampah kotoran & barang asing untuk memperoleh tempat kerja yang lebih bersih. Pembersihan sebagai cara inspeksi
Seiso merupakan langkah pembersihan yang dilakukan sesering mungkin. Pemahaman ini harus didalami sebagai tindakan pemeliharaan lingkungan dan fasilitas kerja yang ada.
Membersihkan fasilitas kerja dan peralatan kerja merupakan cara yang baik untuk menjamin umur teknis peralatan dan fasilitas yang dimiliki sekeligus akan menunjang kualitas proses. Misalnya, langkah pemeliharaan dan pengecekan mesin secara priodik merupakan cara terbaik yang harus dibiasakan, sedikitnya untuk mencari kerusakan atau permasalah kecil yang berpotensi menyebabkan kerusakan dan kegagalan dimasa depan. Tindakan membersihkan fasilitas dan peralatan kerja secara rutin dan terjadwal merupakan tindakan awal yang paling efektif sebagai langkah preventif.
Jika kita khawatir tentang peralatan gagal dan lingkungan kerja yang kurangbaik, mengapa kita juga tidak khawatir tentang orang-orang yang gagal? Orang-orang terkenal buruk pada disiplin pemeliharaan harus menjadikan fokus untuk diperbaiki entah dengan cara apa yang akan dilakukan pihak manajemen. Intinya adalah pemeliharaan tidak sekedar membersihkan lingkungan kerja atau menjaga fasilitas kerja selalu bersih tapi juga menciptakan perilaku profesional di tempat kerja.
4. SEIKETSU (Pemantapan / Standarisasi)
Spoiler for SEIKETSU:
Quote:
Memelihara barang dengan teratur, rapi, bersih, juga dalam aspek personal dan kaitannya dengan polusi
Standarisasi dalam pengertian diatas menyangkut pengaturan rutinitas dan waktu yang tepat untuk melakukan pemeliharaan sesuai aturan yang ada dan merupakan dasar dari pekerjaan standar. Memperkenalkan lembar kerja pengontrolan 5S secara standar merupakan cara yang effektif dalam membangun konsep kerja standar.
Dalam melaksanakan 5S perlu dilakuakan berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP) yang jelas dan menjadi acuan petunjuk yang harus ditaati. Salah satu sifat manusia manusia cenderung melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak ketika tidak ada suatu aturan standard yang mengikat dengan beralasan “ini adalah cara saya” yang terbaik. Oleh karena itu penggunaan metoda pelaksanaan 5S yang standar sangatlah penting untuk menjamin konsistensi setiap orang.
5. SHITSUKE (Disiplin)
Spoiler for SHITSUKE:
Quote:
Melakukan sesuatu yang benar sebagai kebiasaan
Shitsuke adalah mendisiplinkan karyawan dalam menerapkan ke empat langkah 5S sebelumnya sebagai tindakan pembiasaan yang membudaya dalam menjadikan area kerja yang selalu bersih, nyaman dan produktif . Memastikan bahwa setiap orang agar terus meningkat dalam disiplin menjalankan 5S harian adalah murni masalah sasaran utama manajemen. Hal diatas menjadi tanggung jawab pemimpin tim, agar selalu konsisten dalam menjalankannya dengan mengadakan sistem audit yang digunakan untuk mengukur kinerja penerapan proses 5S. Apapun mekanisme manajemen pengawasan intinya selalu memastikan bahwa 5S diterapkan setiap hari secara berkelanjutan sebagai wujud konsisten setiap pekerja dalam menjalankan 5S.
Disiplin dalam penerapan 5S merupakan jalan dalam memupuk pembelajaran dengan pendekatan perbaikan secara terus menerus. Ketika suatu permasalahan teridentifikasi melalui proses penerapan 5S harus disikapi dengan mengharuskan setiap karyawan untuk meresponnya dengan solusi penyelesaian.
Spoiler for Lingkaran 5S:
MANFAAT 5S
Beberapa manfaat 5S adalah sebagai berikut;
1. Efisiensi, meningkat dengan mengatasi kesemrawutan di ruang kerja yang sangat terorganisir dengan baik.
2. Memudahkan dalam mengidentifikasi alat dan komponen yang diperlukan .
3. Setup time berkurang karena organisasi peralatan secara jelas diberi label dansangat terlihat secara visual.
4. Meningkatkan semangat kerja dengan melibatkan karyawan yang membuat pekerjaan mereka lebih mudah
5. Pemasaran karena tata letak rapi dan terorganisir yang dihasilkan dari pelaksanaan Anda dari 5S alat.
6. Kualitas ditingkatkan karena cara standar atau pemeliharaan kerja dan dasar alat dan mesin.
7. Alat yang benar dan peralatan berada di tempat berarti bahwa alat yang tepat digunakan untuk pekerjaan untuk mengurangi kerusakan.
8. Peningkatan efisiensi penghematan.
9. Meningkatkan keselamatan karena penghapusan kesemrawutan yang menciptakan bahaya.
Menyikapi tempat kerja agar selalu terpelihara dengan pendekatan 5S mencerminkan moral karyawan yang baik dengan disiplin moral yang kokoh. Banyak karyawan yang telah berhasil mencapai disiplin pribadi karyawan yang tinggi akan tetapi hanya bersifat sementara, oleh sebab itu memelihara dan menjaga lingkungan kerja dalam tingkat yang tinggi pada dasarnya merupakan tugas yang menantang, Moral dan disiplin pribadi yang ditingkatkan di areal shopfloor membutuhkan keterlibatan, partisipasi dan saling berbagi informasi lintas karyawan sehingga dapat memperlancar proses perbaikan (kaizen) dan menjaga momentumnya yang pada akhirnya akan membawa perubahan pada budaya kerja yang baik.