Menyembah Ramadhan = Sirik yang Samar
Quote:
Original Posted By ,Seorang ulama terkemukaa dari daerah Hadramaut Yaman, mengkritik kebiasaan manusia malas pasca Ramadhan berakhir dengan meniru orasi sahabat Abu Bakar Sidiq ra ketika Rasulullah Saw wafat. Saat itu para sahabat nabi banyak yang putus harapan hingga meninggalkan Islam karena kepergian sang panutan sejati. Abu Bakar berkata:
“Barangsiapa yang menyembah Muhammad, ketahuilah bahwa ia telah wafat dan barangsiapa menyembah Allah, maka sesungguhnya Dia akan selalu hidup dan tidak akan mati”
Quote:
Original Posted By .Orasi Abu Bakar ra ternyata berhasil membakar semangat dan menggugah hati para sahabat nabi yang sangat terpukul dengan berita menyedihkan itu hingga mereka sadar akan kefanaan dunia seisinya. Tak terkecuali Umar bin Khattab yang terkenal keras dan sensitive atas segala hal yang menyinggung martabat Rasulullah.
Quote:
Original Posted By .Seperti Abu Bakar, Ajakan Ulama tersebut memberikan semangat kepada masyarakat Muslim Dunia untuk kembali istiqomah menyembah Allah pasca berakhirnya bulan Ramadhan.
Di hadapan masyarakat Tarim Hadramaut, tepatnya di
Masjid Jami Tarim. Setelah Ashar akhir di bulan Ramadhan, beliau selalu memberikan ceramah pencerahan mengenai semangat beribadah pasca Ramadhan. Habib Salim berkata:
“Barangsiapa menyembah Allah karena bulan Ramadhan, ketahuilah sesungguhnya Ramadhan telah berakhir, dan Barangsiapa menyembah Allah karena Allah semata, maka sesungguhnya Dia selalu hidup dan tidak pernah mati”.
Ajakan tulus dan bijak ini merupakan peringatan keras akan pentingnya kembali kepada Allah tanpa menghiraukan ruang dan waktu, mengingat mayoritas umat muslim masih sering mederita
kealpaan batin pasca berakhirnya Ramadhan,
seakan-akan Allah tidak patut diagungkan kecuali pada bulan Ramadhan.
Quote:
Original Posted By .Disamping itu ajakan ini akan menyadadarkan manusia bahwa makna dari ritual ibadah secara total tidak dianjurkan hanya pada bulan-bulan tertentu saja, karenanya diperluka adanya revormasi keyakinan akan pemahaman makna penghambaan seorang hamba temporary yang dianut oleh maysarkat awam menjadi hamba yang permanen, hal ini akan membuat manusia lebih dewasa dalam mengamalkan ibadah khos dan aam. Jika seseorang telah berhasil menjadi hamba yang permanen pasca berakhirnya bulan Ramadhan maka ia telah sukses meraih predikat hamba kelas menengah ke atas.
Quote:
Original Posted By .Layaknya keistimewaan gelar mabrur bagi mereka yang sanggup meninggalkan rofasa, fusuq dan jidal saat menjalankan hajinya,– Gelar mabrur diberikan kepada pemilik kualitas pribadi yang semakin baik dan taat pasca pulang dari ritualnya–. Begitupun para penikmat ketulusan ibadah malam dan siang ramadhan, mereka juga berhak memiliki predikat mabrur selain telah dijankikan pintu sorga khusus bernama Arroyyan. Tentunya jika kualitas pribadi kita paska puasa menjadi lebih selaras dibanding sebelumnya.. istajib Ya Kaarim.
Sumber Panas dingin 