VIVAnews – Saat ini pasar mobil Indonesia memang dikuasai industri asal Jepang, tapi mobil buatan Amerika sesungguhnya lama menjadi primadona di sini, terutama sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia.
Bahkan, Panglima Jenderal Besar Soedirman menggunakan mobil yang diproduksi di Detroit, Amerika Serikat, yaitu Chrysler, tepatnya model Chrysler Windsor pada 1947.

Tak hanya Jenderal Sudirman, di tahun berikutnya, presiden pertama Indonesia, Soekarno memilih menggunakan mobil bekas sang Jenderal untuk mobil dinasnya.

Chrysler Windsor kerap kali menemani ayah dari Megawati Soekarnoputri itu ke sejumlah tempat, termasuk saat Soekarno-Hatta mengikuti Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955.

Mobil Chrysler khususnya sedan saloon, telah ada di Indonesia sejak tahun 40-an. Tidak diketahui secara spesifik ataupun data resmi kapan merek mobil itu didatangkan oleh distributornya.

Namun, kala itu mayoritas mobil tersebut didatangkan pemerintah Belanda dan Tentara Sekutu sebagai mobil kenegaraan. Setelah merdeka, beberapa mobil menjadi mobil kepresidenan, diantaranya Chrysler Imperial dan Chrysler Windsor.

"Chrysler selalu memberikan produk dengan rekam jejak terbaik di pasar Indonesia. Hal ini bisa kita lihat dari jaman dahulu, sedan Chrysler menjadi Presidential Car," ujar Chief Marketing Officer Chrysler Indonesia, Rieva Muchsin, Senin 8 Juli 2013.

Menurut Rieva, meski Rumah Tangga Istana dan Sekretariat Negara menawarkan beberapa pilihan mobil lain, tapi keputusan langsung menentukan mobil RI 1 berada di tangan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden M. Hatta.

Dia menambahkan, pada era 50-an hingga dekade 60-an, cukup banyak masyarakat Indonesia yang memiliki uang banyak kepincut kemewahan, kenyamanan, nilai safety dan fitur dari mobil Chrysler. Faktor lainnya karena terpikat image mobil kepresidenan.

Hasilnya, sebagian besar sedan Chrysler masuk melalui jalur importir umum. Hingga akhirnya, Chrysler secara resmi masuk melalu Agen Tunggal Pemegang Merek PT Garansindo Inter Global (Chrysler Indonesia), pada 2010.