Lantunan suara adzan Mahgrib adalah suatu yang begitu dinanti-nanti bagi kebanyakan kaum Muslimin tatkala menjalankan ibadah puasa, baik puasa wajib di bulan Ramadhan ataupun puasa-puasa sunnah. Saat adzan Mahgrib terdengar dari speaker masjid atau radio, semangkuk kolak atau es koktail dan sepiring penuh nasi dan menggunungnya lauk pauk lezat langsung disantap dengan penuh semangat, bahkan dengan 'emosional'.

Akhirnya ibadah seperti shalat tarawih pun ditinggalkan, dengan alasan perut kekenyangan dan rasa kantuk yang tak tertahankan akibat isi perut yang begitu penuh. Opsi alternatifnya akhirnya memilih tinggal di dalam rumah sambil menikmati hiburan acara televisi. Terkadang sambil meneruskan ngemil tumpukan makanan yang ada.

Tabiat berbuka puasa seperti contoh di atas bukanlah perkara asing di bulan Ramadhan. Tanpa ilmu mempelajari sunnah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam tentang bagaimana tuntunan berpuasa, tanpa mengerti hakikat dan tujuan dari berpuasa.. maka jadilah berbuka puasa tak ayal seperti hanya sebuahajang 'balas dendam' atas rasa lapar dahaga ketika sejak pagi hingga sore berpuasa. Menjadi anti klimaks..


Dalam tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah, dengan beribadah puasa kita diajarkan untuk belajar mengontrol hawa nafsu, menjauhi dosa dan kemaksiatan, belajar untuk bersabar,tidak berlebih-lebihan, belajar untuk berempati merasakan derita fakir miskin dan kaum dhuafa (salah satu hikmahnya adalah agar kita lebih peka dan lebih bersyukur ketika membandingkan nikmat yang kita dapatkan dari Alloh dan antara cobaan yang Alloh berikan kepada mereka yang hidup dalam kemiskinan, hingga terkadang sulit untuk sekedar makan sehari sekali). Dengan berpuasa kita dituntunkan juga untuk belajar berhemat, dan perkara positif lainnya.



Namun praktek di kenyataannya, tak hanya cara makan berbuka yang berlebihan yang acap kali kita temui, namun sering juga kita temui budget anggara belanja yang malah jauh membengkak ketika bulan Ramadhan, bukan semata-mata karena adanya kenaikan harga bahan pokok, namun karena sikap berlebih-lebihan dalam berbuka puasa. Bulan Ramadhan seharusnya kita dapat lebih hemat, malah yang terjadi sebaliknya malah menjadi boros. Begitu berbanding terbalik dengan tuntunan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.

Wallahu A'lam Bishawab. Barakallahufiikum..