Amerika Serikat - Uji coba sistem pertahanan udara Amerika Serikat terhadap peluru kendali jarak jauh dilaporkan megalami kegagalan. Departemen Pertahanan AS mengatakan uji coba tersebut sudah mengalami tiga kali kegagalan.

Boeing Co adalah perusahaan yang mengembangkan sistem tersebut.

"Pejabat program pertahanan ini akan melakukan kaji ulang menyeluruh mengenai penyebab kegagalan sistem kami dalam menangkis peluru kendali," demikian disampaikan Pentagon.

Sistem pertahanan yang dinamakan "ground-based midcourse defense system" telah diujicoba sebanyak 16 kali namun hanya berhasil mencegat peluru kendali delapan kali. Terakhir kali uji coba berhasil adalah pada Desember 2008.

Pentagon juga mengatakan bahwa kegagalan ini tdak akan menyurutkan niat AS untuk memperkuat sistem pertahanan rudalnya. Sekretaris Pertahanan Chuck Hagel mengatakan bahwa rencanan memperkuat pertahanan disebabkan oleh ketegangan dengan Korea Utara.

Pentagon akan menambah 14 pencegat rudal senilai ntotal $1 miliar (Rp 10 triliun).

Sejauh ini AS memiliki 26 pencegat rudal di Fort Greely, Alaska dan empat di Pangkalan Udara Vandenberg, California.