Hingga Sabtu malam ini ke-5
pencari kayu alim (yang biasanya
digunakan sebagai bahan minyak
wangi) masih terjebak di atas
pohon di pedalaman hutan Leuser,
di puncak Sungai Rengas,
Tenggulun masuk wilayah
Kabupaten Aceh Tamiang. Mereka
tidak bisa turun karena ditunggu
empat harimau Sumatera yang
mengamuk.
Kapolres Aceh Tamiang AKBP
Dicky Sondani ketika dihubungi
merdeka.com, Sabtu malam (6/7)
menjelaskan, penyebab harimau
Sumatera menyerang ke-6 orang
itu karena anaknya dibunuh.
Awalnya memang ada enam orang
pencari kayu, tapi satu orang
tewas diterkam harimau yang
kalap itu.
"Mereka itu mencari kayu. Tapi
entah kenapa mereka memasang
jerat. Katanya untuk menjerat
kijang, tapi malah anak Harimau
yang kena, terus mati. Ya,
ngamuklah induknya, lalu
menyerang mereka. Satu orang
mati, sisanya manjat pohon. Itu
salah mereka sendiri," kata Dicky.
Hingga kin upaya evakuasi juga
belum dilakukan karena di masih
berbahaya. Harimau yang marah
karena anaknya dibunuh masih
mengintai mereka dan belum mau
pergi. Aparat gabungan sudah
dikerahkan masuk ke dalam hutan
tropis yang masih lebat tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Ke-6
orang yang berangkat ke dalam
hutan leuser pada Kamis malam
itu adalah David, Adi Susilo,
Mujiono, Budi Setiawan, Suriadi
dan Awaludin. Tapi David tewas
diterkam si raja hutan. Sementara
5 orang berhasil menyelamatkan
diri dengan cara memanjat pohon.
Salah satu dari mereka lalu
menghubungi warga, dan meminta
bantuan karena teman mereka ada
yang meninggal diterkam.
Menurut Dicky, setidaknya butuh
waktu 2-3 hari bila hendak masuk
ke sana. Di dalam hutan juga
masih banyak habitat harimau
Sumatera dan gajah.