ahliwarisAvatar border
TS
ahliwaris
Borobudur dan Nabi Sulaiman
Pertama adalah tentang tabut, yaitu sebuah tempat atau peti yang berisi warisan Nabi Daud AS kepada Nabi Sulaiman. Konon, di dalamnya terdapat kitab Zabur, Taurat, dan Tongkat Musa, serta ia mampu memberikan ketenangan. Pada suatu relief yang terdapat di Borobudur, jelas tampak sebuah peti atau tabut yang dijaga oleh seseorang. “Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang-orang yang beriman. ” (QS Al-Baqarah [2]: 248).

Kedua, jin yang tidak menyelesaikan pekerjaan ketika mengetahui Raja Nabi Sulaiman telah wafat. (QS Saba [34]: 14). Ketika mengetahui Nabi Sulaiman telah wafat, para jin pun menghentikan pekerjaannya. Dan bukti bagi ayat ini bersandarkan pada pemahaman KH Fahmi Basya ialah di Borobudur, terdapat patung yang belum disiapkan pembuatannya. Patung itu disebut Unfinished Solomon.

Ketiga, para jin diperintahkan membuat bangunan yang tinggi dan membuat patung-patung. (QS Saba [34]: 13). Seperti diketahui, banyak patung Buddha yang ada di Borobudur. Sedangkan gedung atau bangunan yang tinggi yang dimaksudkan itu adalah Candi Prambanan.

Keempat, Sulaiman berbicara dengan burung-burung dan hewan-hewan. (QS An-Naml [27]: 20-22). Reliefnya juga ada. Bahkan, sejumlah frame relief Borobudur bermotifkan bunga dan burung. Terdapat pula sejumlah relief hewan lain, seperti gajah, kuda, babi, anjing, monyet, dan lain-lain.

Kelima, kisah Ratu Saba (Balqis) dan rakyatnya yang menyembah matahari dan bersujud pada sesama manusia. (QS An-Naml [27]: 22). Menurut Fahmi Basya, Saba artinya berkumpul atau tempat berkumpul. Ungkapan burung Hud-hud tentang Saba, kerana burung tidak mengetahui nama daerah itu. “Jangankan burung, manusia juga ketika berada di atas pesawat, tidak akan tahu nama sebuah kota atau negeri,” katanya bagi memperjelaskannya. Ditambah Fahmi Basya, tempat berkumpulnya manusia itu adalah di Candi Ratu Boko yang terletak kira-kira 36 kilometer dari Borobudur. Jarak ini juga merupakan jarak kemampuan burung dalam menempuh perjalanan dalam sekali penerbangan.

Keenam, Saba ada di Indonesia, yakni Wonosobo. Dalam Al-Quran, wilayah Saba ditumbuhi pohon yang sangat banyak. (QS Saba [34]: 15). Dalam kamus bahasa Jawi Kuno, yang disusun oleh Dr Maharsi, kata ‘Wana’ bermakna hutan. Maka, menurut Fahmi, wana saba atau Wonosobo adalah bermaksud “Hutan Saba”.

Ketujuh, buah ‘maja’ yang pahit. Ketika banjir besar (Sail al-Arim) menimpa wilayah Saba, pokok- pokok yang ada di sekitarnya menjadi pahit sebagai azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya. “Tetapi, mereka berpaling ingkar, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar [1236] dan Kami gantikan kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit yaitu pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.” (QS Saba [34]: 16).

Kedelapan, nama Sulaiman menunjukkan sebagai nama orang Jawa. Awalan kata ‘su’merupakan nama-nama Jawa. Dan, Sulaiman adalah satu- satunya nabi dan rasul yang 25 orang, yang namanya berawalan ‘Su’. Lalu, baginda mewariskan negeri itu yang diperintah oleh keturunannya yang juga bernama dengan awalan depannya SU, diantaranya adalah Sukarno, Suharto, dan Susilo serta meninggalkan sebuah negeri yang bernama SLEMAN di Jawa Tengah yang dinisbatkan kata Sleman itu berasal dari kata Sulaiman.

Kesembilan, Sulaiman mengirimka sepucuk surat kepada Ratu Saba melalui burung Hud-hud. “Pergilah kamu dengan membawa suratku ini.” (QS An- Naml [27]: 28). Menurut Fahmi, surat itu ditulis di atas plat emas sebagai lambang simbolik kepada kekayaan Nabi Sulaiman. Ditambahkannya lagi, plat surat emas itu telah ditemui di sebuah kolam di Candi Ratu Boko.

Kesepuluh, bangunan yang hanya tinggal sedikit (Sidrin qalîl). Lihat surah Saba [34] 16). Bangunan yang hanya tinggal sedikit itu sebenarnya adalah wilayah Candi Ratu Boko. Dan di sana terdapat sejumlah stupa yang tinggal sedikit. “Ini membuktikan bahawa Istana Ratu Boko adalah istana Ratu Saba yang dipindahkan atas perintah Sulaiman,” kata Fahmi menegaskan.

Selain bukti-bukti di atas, kata Fahmi, masih banyak lagi bukti lain yang menunjukkan bahawa kisah Ratu Saba dan Nabi Sulaiman berlaku di Indonesia. Seperti terjadinya angin Muson yang bertiup dari Asia dan Australia (QS Saba [34]: 12), kisah istana yang hilang atau dipindahkan, dialog Ratu Balqis dengan para pembesarnya ketika menerima surat Nabi Sulaiman (QS An-Naml [27]: 32), nama Kabupaten Sleman, Kecamatan Salaman, Desa Salam, dan lain- lainnya.

PRINCE OF SABA atau “RATU BALQIS / RATU SABA” adalah dikatakan sebagai “RATU BOKO” yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Jawa, sementara patung-patung di Candi Borobudur yang selama ini dikenali sebagai patung Buddha pula sebenarnya dikatakan adalah patung model bidadara dalam syurga yang menjadikan Nabi Sulaiman sebagai model mereka dan berambut keriting. Dengan bukti-bukti di atas, Fahmi Basya meyakini bahawa Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman. Bagaimana dengan pembaca sekalian? Hanya Allah Yang Maha Mengetahuinya.

sumber
0
4.5K
23
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan