- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
True Story " Kejadian Aneh Akibat menuduh berzina" ==Inspiratif ==


TS
fansgun
True Story " Kejadian Aneh Akibat menuduh berzina" ==Inspiratif ==
Sedemikian lama ane ga buat thread gan, akhirnya setlah baca kisah nyata yang sangat menarik, ane kira wajib dibuat thread dikaskus. bacanya yang sabar gan, agak panjang tapi inspiratif
1) Dalam masa Atba'ut Tabi'in ungkapan ini masyhur tersepakati, "Janganlah terlahir fatwa padahal Imam Malik masih hidup di Madinah." #kisah
2) Termula ia dari kejadian aneh; kala seorang wanita yang dikenal sebagai pezina meninggal & perempuan ahli rawat jenazah dipanggil. #kisah
3) Perawat jenazah pun memandikan jasad wanita itu; tapi dengan rasa geram di hati mengingat bahwa si mayyit masyhur sebagai pendosa. #kisah
4) Maka tatkala membasuh bagian kemaluan sang mayat; tak mampu lagi menahan gemas hati, diapun memukulnya & menggerutukan serapah. #kisah
5) "Duhai, sudah berapa kali ini kaupakai mendurhakai Allah!", hardiknya. Ajaib, tangan yang memukul itu melekat di kemaluan jenazah. #kisah
7) SubhanaLlah, maka jadi ricuhlah suasana pemulasaraan jenazah. Para 'alim & cendikia dihadirkan, ditanya & dimintai jalan keluar. #kisah
8) Ada yang mengusulkan potong saja tangan pengurus jenazah. Ada yang berpendapat iris saja bagian tubuh mayyitnya. Semua tak elok. #kisah
9) Buntu semua pembahasan, tak memuaskan segala jawaban; maka merekapun membawa perkara ini kepada Imam Daril Hijrah; Malik ibn Anas. #kisah
10) Imam Malik menyatakan sembari meleleh air mata, "Ma'adzaLlah, betapa beratnya dosa menuduh zina, hingga Allah menetapkan hadNya." #kisah
11) Allah turunkan hukum tentang dosa Qadzaf; menuduh seorang wanita berzina tanpa dapat menghadirkan bukti & 4 saksi dalam QS 24: 4. # #kisah
12) Maka Imam Malik memfatwakan agar pengurus jenazah yang tangannya melekat di kemaluan mayat itu dikenai had Qadzaf; dera 80 kali. #kisah
13) Sebab walau telah masyhur bahwa jenazah yang dimandikan itu semasa hidupnya adalah pezina; tapi tiada 4 saksi melihat langsung. #kisah
14) Jadi ringkas kisah; si pengurus jenazah pun dicambuk 80 kali sesuai had Qadzaf. TabarakaLlah, begitu tunai, lepaslah tangannya. #kisah
16) Bahwa selain zina sebagai perbuatan, ada dosa tak kalah besar yang sering diremehkan; Qadzaf, menuduh zina tanpa bukti & 4 saksi. #kisah
17) Walaupun ma'ruf, sudah jadi rahasia umum bahwa mayat itu dulunya pezina, tapi syari'at Allah berlaku pada dakwaan; mana 4 saksi? #kisah
18) Maka melanggar kehormatan sesama, menghina dosa yang diperbuatnya, & mengungkap aibnya adalah perbuatan yang seyogyanya dijauhi. #kisah
19) Ini berlaku pada yang hidup maupun mati. Pada si hidup, menghina dosa kan membantu syaithan, memutus harapan dari ampunan Allah. #kisah
20) Apalagi jika ia fitnah; kerusakan yang timbul jauh lebih besar lagi. Pada si mati; siapa kita hingga memasti dosa & menghakimi? #kisah
21) Mari berhati-hati & berdoa; moga Allah jaga kita dari dosa zina maupun dosa menuduh zina. Amat besar kerusakan akibat keduanya. #kisah
1) Tahun 2002-03 ramai hadir buku-buku pengungkap zina dengan detail-detail menjijikkan; undercover-lah, in the kost lah, & lainnya. #kisah
2) Tapi yang dampak rusaknya tak kalah luas adalah 'survey & penelitian' yang menghebohkan; "97,5 % Mahasiswi Jogja tidak Perawan". #kisah
3) Keras saat itu kami menyebutnya "Qadzaf"; karena andai yang tidak perawan itu 50% saja, si peneliti menuduh zina 47,5% yang lain. #kisah
4) Dan ternyata memang si peneliti memang hanya mencari kehebohan; sama sekali tak menggunakan metodologi penelitian yang ilmiah. #kisah
5) Dia tidak memperhitungkan dampak penelitiannya itu; berapa kampus swasta di Jogja, warung-warung makan, & kost-kostan yang tutup. #kisah
6) Aptisi DIY & Ketua Kopertis saat itu, Prof. Dr. Sugiyanto, Apt. pernah berbincang dengan kami & Wakil Walikota HM Syukri Fadholi. #kisah
7) Tertanggungjawabkan-kah semua gulung tikar itu? Tentu tidak. Tapi yang tak kalah ngeri; saat seorang kawan di Aceh bercerita. #kisah
8) Sejak "97,5 %" menyebar, banyak orangtua sadar agama dari daerah berlatar Islam kuat tak sudi mengirim putranya kuliah di Jogja. #kisah
9) Lalu ke mana? Pokoknya ke selain Jogja. Dan? "Akhirnya rusak juga", kata beliau. Sampai akhirnya beliau mengunjungi Yogyakarta. #kisah
10) Saya dampingi beliau ke daerah berkampus & saya tanya, "Jadi, suasana berkebaikannya kondusif mana antara Jogja & kota-kota itu?" #kisah
11) Beliau menjawab yakin & mantap, "JOGJA!" Bahkan beliau katakan belum ada kota pendidikan lain yang atmosfernya "seshalih" Jogja. #kisah
12) Beliau menjawab yakin & mantap, "JOGJA!" Bahkan beliau katakan belum ada kota pendidikan lain yang atmosfernya "seshalih" Jogja. #kisah
13) Saya yang tinggal di Jogja tak hendak lena. Tentu di Jogja tetap ada keburukan-keburukan, tampak maupun tidak. Itu yang adil. #kisah
14) Saya yang tinggal di Jogja tak hendak lena. Tentu di Jogja tetap ada keburukan-keburukan, tampak maupun tidak. Itu yang adil. #kisah
15) Tetapi menuduh 97,5% itu memang betul-betul tak masuk akal & membawa kerusakan yang amat banyak. Semoga Allah ampuni beliau. #kisah
1) Maka sebagai penutup, saya ceritakan pada kawan Aceh itu salah satu hikayat Buya HAMKA. Alkisah, suatu hari seseorang berkata.. #kisah
2) ..pada HAMKA, "Buya, kemarin saya ke Makkah. Eh ternyata ya Buya ya, ternyata di Makkah itu ada pramuria Buya! Gimana itu Buya?" #kisah
3) Jawab HAMKA sembari tersenyum, "Ah masak? Bulan lalu saya baru pulang dari San Fransisco. Di sana itu ternyata tak ada pramuria." #kisah
4) Apa maksud Buya HAMKA? Ke manapun kita pergi, di manapun kita berada; diri kita yang sebenar tergambar dalam apa yang kita cari. #kisah
5) Di San Fransisco tak ada pramuria, kalau TIDAK mencari. Di Makkah ada maksiat kalau itu yang DICARI. Semoga kita pencari kebaikan. #kisah
Sumber
yang mendapat pencerahan dan menginspirasi ane bisa ditimpuk

di rate juga gan


Spoiler for "kisah 1":
1) Dalam masa Atba'ut Tabi'in ungkapan ini masyhur tersepakati, "Janganlah terlahir fatwa padahal Imam Malik masih hidup di Madinah." #kisah
2) Termula ia dari kejadian aneh; kala seorang wanita yang dikenal sebagai pezina meninggal & perempuan ahli rawat jenazah dipanggil. #kisah
3) Perawat jenazah pun memandikan jasad wanita itu; tapi dengan rasa geram di hati mengingat bahwa si mayyit masyhur sebagai pendosa. #kisah
4) Maka tatkala membasuh bagian kemaluan sang mayat; tak mampu lagi menahan gemas hati, diapun memukulnya & menggerutukan serapah. #kisah
5) "Duhai, sudah berapa kali ini kaupakai mendurhakai Allah!", hardiknya. Ajaib, tangan yang memukul itu melekat di kemaluan jenazah. #kisah
7) SubhanaLlah, maka jadi ricuhlah suasana pemulasaraan jenazah. Para 'alim & cendikia dihadirkan, ditanya & dimintai jalan keluar. #kisah
8) Ada yang mengusulkan potong saja tangan pengurus jenazah. Ada yang berpendapat iris saja bagian tubuh mayyitnya. Semua tak elok. #kisah
9) Buntu semua pembahasan, tak memuaskan segala jawaban; maka merekapun membawa perkara ini kepada Imam Daril Hijrah; Malik ibn Anas. #kisah
10) Imam Malik menyatakan sembari meleleh air mata, "Ma'adzaLlah, betapa beratnya dosa menuduh zina, hingga Allah menetapkan hadNya." #kisah
11) Allah turunkan hukum tentang dosa Qadzaf; menuduh seorang wanita berzina tanpa dapat menghadirkan bukti & 4 saksi dalam QS 24: 4. # #kisah
12) Maka Imam Malik memfatwakan agar pengurus jenazah yang tangannya melekat di kemaluan mayat itu dikenai had Qadzaf; dera 80 kali. #kisah
13) Sebab walau telah masyhur bahwa jenazah yang dimandikan itu semasa hidupnya adalah pezina; tapi tiada 4 saksi melihat langsung. #kisah
14) Jadi ringkas kisah; si pengurus jenazah pun dicambuk 80 kali sesuai had Qadzaf. TabarakaLlah, begitu tunai, lepaslah tangannya. #kisah
16) Bahwa selain zina sebagai perbuatan, ada dosa tak kalah besar yang sering diremehkan; Qadzaf, menuduh zina tanpa bukti & 4 saksi. #kisah
17) Walaupun ma'ruf, sudah jadi rahasia umum bahwa mayat itu dulunya pezina, tapi syari'at Allah berlaku pada dakwaan; mana 4 saksi? #kisah
18) Maka melanggar kehormatan sesama, menghina dosa yang diperbuatnya, & mengungkap aibnya adalah perbuatan yang seyogyanya dijauhi. #kisah
19) Ini berlaku pada yang hidup maupun mati. Pada si hidup, menghina dosa kan membantu syaithan, memutus harapan dari ampunan Allah. #kisah
20) Apalagi jika ia fitnah; kerusakan yang timbul jauh lebih besar lagi. Pada si mati; siapa kita hingga memasti dosa & menghakimi? #kisah
21) Mari berhati-hati & berdoa; moga Allah jaga kita dari dosa zina maupun dosa menuduh zina. Amat besar kerusakan akibat keduanya. #kisah
Spoiler for "kisah2":
1) Tahun 2002-03 ramai hadir buku-buku pengungkap zina dengan detail-detail menjijikkan; undercover-lah, in the kost lah, & lainnya. #kisah
2) Tapi yang dampak rusaknya tak kalah luas adalah 'survey & penelitian' yang menghebohkan; "97,5 % Mahasiswi Jogja tidak Perawan". #kisah
3) Keras saat itu kami menyebutnya "Qadzaf"; karena andai yang tidak perawan itu 50% saja, si peneliti menuduh zina 47,5% yang lain. #kisah
4) Dan ternyata memang si peneliti memang hanya mencari kehebohan; sama sekali tak menggunakan metodologi penelitian yang ilmiah. #kisah
5) Dia tidak memperhitungkan dampak penelitiannya itu; berapa kampus swasta di Jogja, warung-warung makan, & kost-kostan yang tutup. #kisah
6) Aptisi DIY & Ketua Kopertis saat itu, Prof. Dr. Sugiyanto, Apt. pernah berbincang dengan kami & Wakil Walikota HM Syukri Fadholi. #kisah
7) Tertanggungjawabkan-kah semua gulung tikar itu? Tentu tidak. Tapi yang tak kalah ngeri; saat seorang kawan di Aceh bercerita. #kisah
8) Sejak "97,5 %" menyebar, banyak orangtua sadar agama dari daerah berlatar Islam kuat tak sudi mengirim putranya kuliah di Jogja. #kisah
9) Lalu ke mana? Pokoknya ke selain Jogja. Dan? "Akhirnya rusak juga", kata beliau. Sampai akhirnya beliau mengunjungi Yogyakarta. #kisah
10) Saya dampingi beliau ke daerah berkampus & saya tanya, "Jadi, suasana berkebaikannya kondusif mana antara Jogja & kota-kota itu?" #kisah
11) Beliau menjawab yakin & mantap, "JOGJA!" Bahkan beliau katakan belum ada kota pendidikan lain yang atmosfernya "seshalih" Jogja. #kisah
12) Beliau menjawab yakin & mantap, "JOGJA!" Bahkan beliau katakan belum ada kota pendidikan lain yang atmosfernya "seshalih" Jogja. #kisah
13) Saya yang tinggal di Jogja tak hendak lena. Tentu di Jogja tetap ada keburukan-keburukan, tampak maupun tidak. Itu yang adil. #kisah
14) Saya yang tinggal di Jogja tak hendak lena. Tentu di Jogja tetap ada keburukan-keburukan, tampak maupun tidak. Itu yang adil. #kisah
15) Tetapi menuduh 97,5% itu memang betul-betul tak masuk akal & membawa kerusakan yang amat banyak. Semoga Allah ampuni beliau. #kisah
Spoiler for " sangat inspiratif" jangan baca sebelum baca kisah 1 dan 2:
1) Maka sebagai penutup, saya ceritakan pada kawan Aceh itu salah satu hikayat Buya HAMKA. Alkisah, suatu hari seseorang berkata.. #kisah
2) ..pada HAMKA, "Buya, kemarin saya ke Makkah. Eh ternyata ya Buya ya, ternyata di Makkah itu ada pramuria Buya! Gimana itu Buya?" #kisah
3) Jawab HAMKA sembari tersenyum, "Ah masak? Bulan lalu saya baru pulang dari San Fransisco. Di sana itu ternyata tak ada pramuria." #kisah
4) Apa maksud Buya HAMKA? Ke manapun kita pergi, di manapun kita berada; diri kita yang sebenar tergambar dalam apa yang kita cari. #kisah
5) Di San Fransisco tak ada pramuria, kalau TIDAK mencari. Di Makkah ada maksiat kalau itu yang DICARI. Semoga kita pencari kebaikan. #kisah
Sumber
yang mendapat pencerahan dan menginspirasi ane bisa ditimpuk






Diubah oleh fansgun 02-07-2013 13:20
1
4.7K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan