- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Survey: Serius tidak KPK tuntaskan kasus besar?


TS
valendiwo
Survey: Serius tidak KPK tuntaskan kasus besar?


Spoiler for Mayoritas Publik Ragukan Keseriusan KPK Tangani Kasus-kasus Besar:
Banyak publik yang percaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa menuntaskan kasus-kasus besar seperti megaskandal Century ketika Abraham Samad, saat dilantik menjadi Ketua KPK, berjanji akan menuntaskan kasus-kasus besar itu. Namun belakangan kepercayaan publik itu kian menipis.
Tingkat kepercayaan publik kepada KPK untuk menuntaskan kasus-kasus besar yang kian menurun ini terlihat dari hasil survei yang digelar Media Survei Nasional (Median).
“Sebanyak 52,5 persen publik meragukan atau menilai KPK tidak serius dan tidak bisa menuntaskan skandal Century. Untuk menyelesaikan kasus ini, hanya 25 persen yang masih percaya KPK serius, dan 22,5 persen menjawab tidak tahu,” kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, dalam rilis survei bertema Kinerja Polri, KPK, dan Budaya Korupsi, beberapa saat lalu (Minggu, 30/6).
Survei ini digelar pada 19-25 Juni 2013 dengan melibatkan 1.100 responden yang tersebar di 33 provinsi, serta dengan menggunakan metode multistage random sampling. Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen, dengan margin of error plus minus 2,87 persen.
Dalam kasus Hambalang, Rico melanjutkan, sebanyak 44,6 persen publik menilai KPK juga tidak serius. Hanya 36 persen yang masih menilai KPK serius dan sisanya, sebanyak 19,4 persen, menjawab tidak tahu.
Mayoritas publik pun percaya, lanjut Rico, KPK hanya serius untuk menuntaskan kasus-kasus kecil, atau kasus-kasus yang di bawah megaskandal Century dan Hambalang.
Publik yang percaya KPK serius menuntaskan kasus suap impor sapi sebesar, 85 persen; yang percaya KPK menuntaskan kasus simulator SIM sebesar 57 persen; yang percaya KPK serius menyelesaikan kasus suap PON sebesar 55,3 persen; yang percaya KPK serius menuntaskan kasus korupsi pengadaan al Quran sebesar 55 persen; yang percaya KPK serius menuntaskan dugaan suap yang melibatkan pejabat kota Bandung sebesar 55 persen.
“Hasil survei menunjukkan bahwa publik menilai keseriusan para pimpinan KPK menangani kasus korupsi besar seperti dalam skandal Bank Century dan Hambalang hanya sebatas pada janji saja. Bahkan publik merasakan adanya kesenjangan keseriusan KPK dalam menangani kasus besar dan kasus yang lebih kecil,” kata Rico Marbun.
Sangat disayangkan, masih kata Rico, keseriusan KPK dalam menangani skandal Century terlihat paling rendah, dibandingkan kasus-kasus korupsi lainnya. Mengingat skandal Century tergolong megakorupsi karena melibatkan uang negara sbesar Rp 6,7 triliun.
“Patut disayangkan, karena dari sisi opini KPK relatif memperoleh dukungan tinggi dari public dibandingakn lembaga penegak hukum lainnya. Sayangnya yang dilakukan KPK malah membongkar kasus berskala puluhan miliar, bukan ratusan apalagi triliunan rupiah,” demikian Rico
[URL="http://forum.detik..com/hasil-survey-ini-menjadi-tamparan-keras-untuk-kpk-t731229.html"]Sumber nya[/URL]
Tingkat kepercayaan publik kepada KPK untuk menuntaskan kasus-kasus besar yang kian menurun ini terlihat dari hasil survei yang digelar Media Survei Nasional (Median).
“Sebanyak 52,5 persen publik meragukan atau menilai KPK tidak serius dan tidak bisa menuntaskan skandal Century. Untuk menyelesaikan kasus ini, hanya 25 persen yang masih percaya KPK serius, dan 22,5 persen menjawab tidak tahu,” kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, dalam rilis survei bertema Kinerja Polri, KPK, dan Budaya Korupsi, beberapa saat lalu (Minggu, 30/6).
Survei ini digelar pada 19-25 Juni 2013 dengan melibatkan 1.100 responden yang tersebar di 33 provinsi, serta dengan menggunakan metode multistage random sampling. Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen, dengan margin of error plus minus 2,87 persen.
Dalam kasus Hambalang, Rico melanjutkan, sebanyak 44,6 persen publik menilai KPK juga tidak serius. Hanya 36 persen yang masih menilai KPK serius dan sisanya, sebanyak 19,4 persen, menjawab tidak tahu.
Mayoritas publik pun percaya, lanjut Rico, KPK hanya serius untuk menuntaskan kasus-kasus kecil, atau kasus-kasus yang di bawah megaskandal Century dan Hambalang.
Publik yang percaya KPK serius menuntaskan kasus suap impor sapi sebesar, 85 persen; yang percaya KPK menuntaskan kasus simulator SIM sebesar 57 persen; yang percaya KPK serius menyelesaikan kasus suap PON sebesar 55,3 persen; yang percaya KPK serius menuntaskan kasus korupsi pengadaan al Quran sebesar 55 persen; yang percaya KPK serius menuntaskan dugaan suap yang melibatkan pejabat kota Bandung sebesar 55 persen.
“Hasil survei menunjukkan bahwa publik menilai keseriusan para pimpinan KPK menangani kasus korupsi besar seperti dalam skandal Bank Century dan Hambalang hanya sebatas pada janji saja. Bahkan publik merasakan adanya kesenjangan keseriusan KPK dalam menangani kasus besar dan kasus yang lebih kecil,” kata Rico Marbun.
Sangat disayangkan, masih kata Rico, keseriusan KPK dalam menangani skandal Century terlihat paling rendah, dibandingkan kasus-kasus korupsi lainnya. Mengingat skandal Century tergolong megakorupsi karena melibatkan uang negara sbesar Rp 6,7 triliun.
“Patut disayangkan, karena dari sisi opini KPK relatif memperoleh dukungan tinggi dari public dibandingakn lembaga penegak hukum lainnya. Sayangnya yang dilakukan KPK malah membongkar kasus berskala puluhan miliar, bukan ratusan apalagi triliunan rupiah,” demikian Rico
[URL="http://forum.detik..com/hasil-survey-ini-menjadi-tamparan-keras-untuk-kpk-t731229.html"]Sumber nya[/URL]
Spoiler for Survey Median: KPK tak serius tangani kasus besar.:
Janji Abraham Samad ketika dilatik sebagai ketua KPK adalah menyelesaikan kasus besar seperti mega skandal Bank Century. Publik ketika itu, hinggga kini terus berharap besar terhadap janji ketua baru KPK ini untuk dapat membawa lembaga super body ini menuntaskan beberapa kasus korupsi besar lainnya.
Namun belakangan publik mulai meragukan keseriusan KPK dalam menuntaskan berbagai kasus korupsi besar. Realita itu terlihat dari hasil survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) tentang kinerja Kepolisian, KPK, dan Budaya Korupsi. Survey yang dilakukan sepanjang 19-25 Juni 2013 ini dilakukan terhadap 1.100 responden yang tersebar di 33 provinsi, dengan Margin of error sebesar +/- 2.87 persen serta tingkat Kepercayaan 95 persen.
Menurut Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, survei telah mencoba menanyakan saat asus korupsi yang saat ini sering menjadi pemberitaan media massa kepada para responden, seperti kasus suap impor daging sapi, kasus simulator, kasus suap PON, kasus korupsi Al Quran, kasus Century, dan kasus Hambalang.
“Dari pertanyaan yang dilemparkan itu, diketahui bahwa publik menilai kesriusan KPK dalam menangani kasus Century hanya 25 persen, untuk kasus hambalang kepuasan publik tinggal 35 persen,” katanya, di Jakarta, Minggu (30/6/2013).
Dalam rilisnya kepada Tribunnews.com Rico menambahkan, untuk kasus korupsi dengan potensi kerugian negara lebih kecil, keseriusan KPK di mata publik malah terlihat lebih tinggi. Berdasarkan hasil survei, dalam kasus korupsi Al quran, publik menilai keseriusan KPK mencapai 55 persen, untuk kasus suap PON keseriusan KPK mencapai 55 persen, sedangkan dalam kasus simulator 57 persen.
Dan yang lebih menarik, keseriusan terhadap kinerja KPK yang terbesar adalah dalam penanganan kasus suap impor daging sapi, yaitu 85 persen.
“Hasil survey menunjukkan bahwa publik menilai keseriusan para pimpinan KPK menangani kasus korupsi besar seperti dalam skandal Bank Century dan Hambalang hanya sebatas pada janji saja. Bahkan publik merasakan adanya kesenjangan keseriusan KPK dalam menangani kasus besar dan kasus yang lebih kecil,” kata rico marbun.
Menurut Rico Marbun, Sangat disayangkan, keseriusan KPK dalam menangani skandal Century terlihat paling rendah, dibandingkan kasus-kasus korupsi lainnya. Mengingat skandal Century tergolong mega korupsi karena melibatkan uang Negara sbesar 6,7 triliun Rupiah.
“Patut disayangkan, karena dari sisi opini KPK relatif memperoleh dukungan tinggi dari public dibandingakn lembaga penegak hukum lainnya. Sayangnya yang dilakukan KPK malah membongkar kasus berskala puluhan miliar, bukan ratusan, apalagi triliunan rupiah,” pungkasnya.
Sumber gan
Namun belakangan publik mulai meragukan keseriusan KPK dalam menuntaskan berbagai kasus korupsi besar. Realita itu terlihat dari hasil survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) tentang kinerja Kepolisian, KPK, dan Budaya Korupsi. Survey yang dilakukan sepanjang 19-25 Juni 2013 ini dilakukan terhadap 1.100 responden yang tersebar di 33 provinsi, dengan Margin of error sebesar +/- 2.87 persen serta tingkat Kepercayaan 95 persen.
Menurut Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, survei telah mencoba menanyakan saat asus korupsi yang saat ini sering menjadi pemberitaan media massa kepada para responden, seperti kasus suap impor daging sapi, kasus simulator, kasus suap PON, kasus korupsi Al Quran, kasus Century, dan kasus Hambalang.
“Dari pertanyaan yang dilemparkan itu, diketahui bahwa publik menilai kesriusan KPK dalam menangani kasus Century hanya 25 persen, untuk kasus hambalang kepuasan publik tinggal 35 persen,” katanya, di Jakarta, Minggu (30/6/2013).
Dalam rilisnya kepada Tribunnews.com Rico menambahkan, untuk kasus korupsi dengan potensi kerugian negara lebih kecil, keseriusan KPK di mata publik malah terlihat lebih tinggi. Berdasarkan hasil survei, dalam kasus korupsi Al quran, publik menilai keseriusan KPK mencapai 55 persen, untuk kasus suap PON keseriusan KPK mencapai 55 persen, sedangkan dalam kasus simulator 57 persen.
Dan yang lebih menarik, keseriusan terhadap kinerja KPK yang terbesar adalah dalam penanganan kasus suap impor daging sapi, yaitu 85 persen.
“Hasil survey menunjukkan bahwa publik menilai keseriusan para pimpinan KPK menangani kasus korupsi besar seperti dalam skandal Bank Century dan Hambalang hanya sebatas pada janji saja. Bahkan publik merasakan adanya kesenjangan keseriusan KPK dalam menangani kasus besar dan kasus yang lebih kecil,” kata rico marbun.
Menurut Rico Marbun, Sangat disayangkan, keseriusan KPK dalam menangani skandal Century terlihat paling rendah, dibandingkan kasus-kasus korupsi lainnya. Mengingat skandal Century tergolong mega korupsi karena melibatkan uang Negara sbesar 6,7 triliun Rupiah.
“Patut disayangkan, karena dari sisi opini KPK relatif memperoleh dukungan tinggi dari public dibandingakn lembaga penegak hukum lainnya. Sayangnya yang dilakukan KPK malah membongkar kasus berskala puluhan miliar, bukan ratusan, apalagi triliunan rupiah,” pungkasnya.
Sumber gan
Spoiler for Publik minta KPK Ungkap Kasus Besar:
Publik dianggap mulai meragukan keseriusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menuntaskan berbagai kasus korupsi besar seperti kasus dugaan korupsi bailout Bank Century dan kasus Hambalang.
KPK dinilai hanya serius menangani kasus-kasus dengan dana yang dikorupsi sangat kecil.
Hal itu ditemukan dalam hasil survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) tentang kinerja Kepolisian, KPK, dan Budaya Korupsi.
Menurut Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, survei yang mereka lakukan menanyakan beberapa kasus korupsi yang saat ini sering menjadi pemberitaan media massa kepada para responden.
Kasus yang dipilih adalah kasus suap impor daging sapi, kasus simulator, kasus suap PON, kasus korupsi pengadaan Alquran sebagai contoh kasus kecil, dan kasus Century serta kasus Hambalang sebagai kasus besar.
“Diketahui bahwa publik menilai keseriusan KPK dalam menangani kasus Century hanya 25 persen, untuk kasus Hambalang kepuasan publik tinggal 35 persen,” kata Rico, di Jakarta, Minggu (30/6).
Rico menambahkan, untuk kasus korupsi dengan potensi kerugian negara lebih kecil, keseriusan KPK di mata publik malah terlihat lebih tinggi.
Hal itu terbukti dalam kasus korupsi proyek pengadaan Alquran, publik menilai keseriusan KPK mencapai 55 persen, termasuk untuk kasus suap PON yang keseriusan KPK dinilai mencapai 55 persen, sedangkan dalam kasus simulator 57 persen.
Bagi publik, keseriusan KPK yang terbesar adalah dalam penanganan kasus suap impor daging sapi yaitu 85 persen.
Padahal mayoritas responden mengaku sangat menantikan keseriusan para pimpinan KPK menangani kasus korupsi besar seperti dalam skandal Bank Century dan Hambalang.
"Publik merasakan adanya kesenjangan keseriusan KPK dalam menangani kasus besar dan kasus yang lebih kecil,” kata Rico.
Menurut Rico Marbun, Sangat disayangkan, keseriusan KPK dalam menangani skandal Century terlihat paling rendah, dibandingkan kasus-kasus korupsi lainnya. Mengingat skandal Century tergolong mega korupsi karena melibatkan uang Negara sbesar 6,7 triliun Rupiah.
“Sayangnya yang dilakukan KPK malah membongkar kasus berskala puluhan miliar, bukan ratusan, apalagi triliunan rupiah,” kata dia.
Survey itu dilakukan sepanjang 19-25 Juni 2013 dengan 1100 responden yang tersebar di 33 provinsi. Margin of error penelitian itu adalah plus minus 2,87 persen, dengan tingkat Kepercayaan 95 persen. Sumber
KPK dinilai hanya serius menangani kasus-kasus dengan dana yang dikorupsi sangat kecil.
Hal itu ditemukan dalam hasil survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) tentang kinerja Kepolisian, KPK, dan Budaya Korupsi.
Menurut Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, survei yang mereka lakukan menanyakan beberapa kasus korupsi yang saat ini sering menjadi pemberitaan media massa kepada para responden.
Kasus yang dipilih adalah kasus suap impor daging sapi, kasus simulator, kasus suap PON, kasus korupsi pengadaan Alquran sebagai contoh kasus kecil, dan kasus Century serta kasus Hambalang sebagai kasus besar.
“Diketahui bahwa publik menilai keseriusan KPK dalam menangani kasus Century hanya 25 persen, untuk kasus Hambalang kepuasan publik tinggal 35 persen,” kata Rico, di Jakarta, Minggu (30/6).
Rico menambahkan, untuk kasus korupsi dengan potensi kerugian negara lebih kecil, keseriusan KPK di mata publik malah terlihat lebih tinggi.
Hal itu terbukti dalam kasus korupsi proyek pengadaan Alquran, publik menilai keseriusan KPK mencapai 55 persen, termasuk untuk kasus suap PON yang keseriusan KPK dinilai mencapai 55 persen, sedangkan dalam kasus simulator 57 persen.
Bagi publik, keseriusan KPK yang terbesar adalah dalam penanganan kasus suap impor daging sapi yaitu 85 persen.
Padahal mayoritas responden mengaku sangat menantikan keseriusan para pimpinan KPK menangani kasus korupsi besar seperti dalam skandal Bank Century dan Hambalang.
"Publik merasakan adanya kesenjangan keseriusan KPK dalam menangani kasus besar dan kasus yang lebih kecil,” kata Rico.
Menurut Rico Marbun, Sangat disayangkan, keseriusan KPK dalam menangani skandal Century terlihat paling rendah, dibandingkan kasus-kasus korupsi lainnya. Mengingat skandal Century tergolong mega korupsi karena melibatkan uang Negara sbesar 6,7 triliun Rupiah.
“Sayangnya yang dilakukan KPK malah membongkar kasus berskala puluhan miliar, bukan ratusan, apalagi triliunan rupiah,” kata dia.
Survey itu dilakukan sepanjang 19-25 Juni 2013 dengan 1100 responden yang tersebar di 33 provinsi. Margin of error penelitian itu adalah plus minus 2,87 persen, dengan tingkat Kepercayaan 95 persen. Sumber
Ane bukan pengikut Sapi gan

0
1.2K
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan