cianjur

pagi itu…ibu ku terlihat gelisah…
setelah mendapat kabar duka dari cianjur…
paman ibu terakhir dari jalur nenek telah tiada…
seorang paman yang telah banyak berjasa…

pagi itu…kami anak-anaknya masih sibuk bekerja…
menjalani hari-hari dalam angkuhnya jakarta…
sehingga sedikit melupakan duka yang dirasa oleh ibu…
ibu…maafkan aku yang tak berdaya…

bu…meski dua minggu telah berselang…
aku ingin membalut duka mu…
kita temui sang paman walau hanya pusara…
walau hanya satu hari saja…

terpancar jelas semangat mu…
terpancar jelas rindu mu…
terpancar jelas senyum mu…
ibu…

dan hari yang telah ditentukan pun tiba…
kami pun bersiap dipagi buta…
tak lupa istri dan dua balitaku ku ikut serta…
bergerak setelah adzan subuh berkumandang…

kemacetan demi kemacetan kami lalui…untuk mu ibu…
gunung lembah kebun kami trabas…untuk mu ibu…
berbagai polah pengendara kami hadapi…untuk mu ibu…
lelah letih emosi amarah kami redam…untuk mu ibu…

ibu…kami tak akan pernah bisa merasakan dalamnya duka mu…
kami tak pernah merasakan beratnya perjuangan-perjuangan leluhur kami…
kami hanya tau betapa bangganya dan betapa dukanya dari raut dan nada mu…
kami tak pernah sepenuhnya tau rangkaian coretan sang paman dalam lembar hidup mu…

sampai lah kami di kota cianjur…
kota para santri yang sangat tersohor…
melewati hamparan padi yang menunduk…
seakan-akan menyambut kedatangan kami yang berduka…

kami pun melepas rindu dengan sanak kaluarga…
sanak keluarga yang diberikan ketabahan…
sanak keluarga yang tetap tegar…
sanak keluarga di sebuah desa kecil di cianjur…

sejenak kami bergelimpangan melepas lelah…
memejamkan mata dan merebahkan tubuh…
menyerap energi dingin keramik putih…
lalu menyantap hidangan khas cianjur…

setelah kami segar kembali…
kami pun berangkat ke pusara sang paman…
membelah desa merangkak merayap…
selimut duka sangat kami rasakan…

sampailah kami di rumah sang paman…
bersimpuh kami disisi pusara…
pusara sederhana diselimuti batu…
berhias dua buah nisan dan pohon kecil layu…

ditengah sawah…
dipayungi pepohonan…
dibentengi pegunungan…
diselimuti sejuknya udara…

Ya Allah Yang Maha Pencipta…
ampunilah seluruh khilafnya…
terimalah seluruh jasanya…
tegarkan lah semua yang ditinggalnya…

Ya Allah Yang Maha Pemurah…
kami manusia biasa…
yang tak pernah luput dari salah…
bimbinglah kami di jalan yang lurus…

Ya Allah Yang Maha Kuasa…
jagalah silaturahmi kami…
buanglah prasangka kami…
sejukanlah hati kami…

seusai ziarah kami pun bersiap pulang…
dengan hati tanpa beban…
selepas ashar kamipun bergerak…
tunai sudah janji hati…

dalam hatiku terbesit akan hari tua ku nanti…
akan kah ada orang-orang yang slalu menjagaku…
akan kah ada orang-orang yang slalu menyayangiku…
akan kah ada orang-orang yang slalu mengunjungi pusaraku nanti…



"Karya yang saya posting disini merupakan karya saya sendiri: andrie purwa kusumah, tidak melanggar hak cipta pihak manapun dan diperbolehkan untuk dipublikasikan KASKUS".