Pemujaan terhadap Odin dilakukan oleh ajaran Paganisme Proto-Jerman. Seorang sejarawan Roma yang bernama Tacitus, menunjuk Odin ketika sedang membahas tentang Mercury. Alasannya adalah Odin dihormati sebagai Psychopomp ("pemandu para roh") layaknya Mercury. Odin berhubungan erat dengan seekor kuda bernama Sleipnir, sebuah tombak yang disebut Gungnir, serta bentuk-bentuk transformasi menjadi binatang. Beberapa bukti mendukung bahwa Odin adalah pendatang baru di Skandinavia Nordik pantheon ada di dalam Saga. Sebagai contoh, Odin dibuang dari Asgard oleh dewa-dewa lain. Bagaimanapun juga dapat diartikan bahwa Odin mewakili sebuah kepercayaan kuno dari kumpulan pemburu Proto-Jerman. Hal tersebut terkait karena Odin yang memiliki kebiasaan berkelana dan kemampuan sihir. Namun kepercayaan modern bahwa Odin adalah seorang dewa yang terus menerus duduk, berhasil menggantikan kepercayaan lama. Beberapa peneliti seperti E.A. Ebbinghaus, Jan de Vries dan Thor Templin menghubungkan Odin dengan "Dewa Kematian". Jan dan Thor juga menghubungkan bahwa Loki dan Odin adalah dewa yang sama hingga Periode Awal Nordik.

Odin (Skandinavia) muncul dari Wodin (Proto-Nordik) selama Periode Migrasi. Karya seni pada saat itu (di sebuah lembaran daun yang dilapisi emas), melukiskan peristiwa awal yang dapat disejajarkan dengan naskah mitologi Nordik Hulu Kuno. Konteks tentang elit baru muncul di periode ini serupa dengan kisah Snorri tentang Vanir yang secepatnya digantikan oleh Æsir, sang pengganggu dari Continent. Keserupaan antara Odin dan Celtic Lugus sudah sering ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut:

• Keduanya adalah dewa intelektual
  

• Menguasai sihir dan puisi
  

• Memiliki burung gagak dan sebuah tombak sebagai atribut
  

Julius Caesar menyebut Mercury sebagai dewa pemimpin di kepercayaan Celtic. Sebuah konteks yang mungkin merupakan difusi dari elemen ritual Celtic ke dalam Chatti (budaya kuno Jerman), yang tinggal di sekitar perbatasan Celtic-Jerman di Hesse selama abad terakhir sebelum Common Era. (Hal tersebut harus diingat karena banyak hipotesa dari Indo-Eropa bahwa Odin dalam bentuk Proto-Jerman bukan sebagai dewa pemimpin, akan tetapi secara perlahan digantikan oleh Týr selama Periode Migrasi.

Ditulis sekitar 1080, Gesta Hammaburgensis ecclesiae pontificum karya Adam dari Bremen, merupakan salah satu tulisan tertua bersumber dari kepercayaan Pra-Kristen Skandinavia. Adam mengakui memiliki izin ke akun pertamanya dalam praktik paganisme Swedia. Deskripsinya tentang Kuil Uppsala memberikan beberapa gambaran detail tentang dewa:
"Kuil ini secara keseluruhan dihiasi dengan emas. Orang-orang memuja patung berupa tiga dewa yang menurut mereka adalah yang teragung. Thor menempati sebuah singgasana di bagian tengah ruangan. Wotan dan Frikko ada di kedua sisinya. Maksud dari dewa-dewa tersebut adalah sebagai berikut: Thor memimpin melalui udara, mengatur petir dan kilat, angin dan hujan, cuaca terang dan tanaman panen. Yang lainnya, Wotan, sang Pemarah-pembawa kabar dan perang kepada orang-orang kuat yang sedang melawan musuhnya. Dan yang terakhir, Frikko, yang menganugerahi kedamaian dan ketenangan kepada manusia.

Dalam sajak Voluspa, volva (seorang penyihir/penyair) mengisahkan peristiwa tentang Odin mengenai masa lalu dan masa depan, termasuk kematian Odin sendiri. Dia menceritakan tentang kelahiran Odin dari ayahnya, Borr dan ibunya, Bestla, dan bagaimana Odin dan kedua saudaranya menciptakan Midgard dari lautan. Dia menjelaskan lebih jauh tentag penciptaan manusia pertama: Ask dan Embla.

Diantara banyak kejadian, volva menyebutkan keterlibatan Odin dalam Perang Æsir-Vanir, pengorbanan mata Odin di Sumur Mimir, kematian anak Odin yang bernama Baldr. Dia menceritakan bagaimana Odin tewas dibunuh Fenrir dalam Ragnarok, dan pembalasan dari anaknya yang bernama Vidarr, dan bagaimana dunia hangus menjadi api dan muncul lagi dari lautan.

Dalam sajak Lokasenna, dikisahkan mengenai percakapan Odin dan Loki, berawal dari Odin yang berusaha melindungi Gejfun dan berakhir dengan Frigg (istri Odin) melindunginya. Dalam Lokasenna, Loki menertawakan Odin karena berlatih seid (sihir), mengibaratkan bahwa sihir adalah pekerjaan wanita.

Dalam Runatal, bagian dari Havamal, Odin dikisahkan telah menemukan runes. Dengan tumbal dirinya sendiri (sebagai yang tertinggi dari para dewa), dia digantung di pohon dunia Yggdrasil selama sembilan hari sembilan malam, dengan menusukkan tombaknya sendiri. Dan akhirnya dia menguasai pengetahuan yang akan memberinya kekuatan di sembilan dunia.

Menurut Prosa Edda, Odin adalah Æsir pertama dan terkuat. Putera dari Borr dan Bestla dan memiliki saudara Vili dan Ve. Mereka bertiga pergi berperang melawan raja raksasa es kuno yang bernama Ymir. Mereka berhasil mengalahkan Ymir dan membuat Midgard (bumi) dari dagingnya, dari tulang dan giginya mereka membuat bebatuan. Sungai dan danau dibuat dari darah Ymir dan langit dibuat dari tengkoraknya. Otak Ymir dibuat menjadi awan dimana alis Ymir adalah sebagai pembatas antara Jotunheim (rumah raksasa) dan Midgard. Setelah menciptakan bumi, mereka mengambil dua log kayu (kemungkinan dari pohon Elm). Odin memberikan nafas dan kehidupan, Vili memberikan nalar dan perasaan, serta Ve memberikan penglihatan dan pendengaran. Manusia pertama dinamai Ask (pria) dan yang kedua dinamai Embla (wanita).

Odin memiliki sejumlah anak. Dari istrinya, Frigg, dia melahirkan putera terkutuk yang bernama Baldr dan seorang dewa buta yang diberi nama Hodr. Dengan menikahi seorang penduduk Midgard yang bernama Fjorgyn, dia melahirkan Thor. Vidarr dan Vali dilahirkan setelah menikahi raksasa wanita Gridr dan Rinda.