Mau berbagi sedikit tentang Piala konfederasi semoga gak repost


Piala Konfederasi sudah memasuki fase akhir, dua tim yang terakhir kali bertemu 27 tahun lalu harus bertemu di partai puncak. Permainan Jogo Bonito ala Brazil akan adu kekuatan melawan permainan Tiki Taka khas Spanyol. Tapi ada satu hal menarik mengenai gelaran turnamen yang mempertemukan tim juara dari 6 konfederasi plus juara bertahan dan tuan rumah ini, saat ini belum ada tim yang menjuarai piala konfederasi keluar sebagai juara pada piala dunia satu tahun setelah nya.

Contoh terdekat adalah yang dialami Brasil. Tim yang saat ini jadi tuan rumah turnament sudah 3 kali merasakan tuah bahwa Piala Konfederasi bukan jaminan untuk bisa juara dunia. Bahkan di dua gelaran terakhir Brasil keluar sebagai jawara Piala Konfederasi dan satu tahun setelahnya gagal keluar sebagai juara dunia. Pada piala konfederasi tahun 2005 yang digelar di Jerman, Brasil keluar sebagai juara setelah mengandaskan Tim Tango dengan skor cukup telak 4-1, setahun setelahnya pada piala dunia 2006 tim samba gagal keluar sebagai juara dunia setelah terhempas di perempat final oleh Perancis yang pada akhir turnament hanya puas sebagai runner up. Sama halnya pada Piala Konfederasi 2009 yang digelar di Afrika selatan, Tim samba dengan gagah keluar sebagai jawara setelah mengalahkan Amerika Serikat dengan skor 3-2.

Seolah dejavu pada Piala Dunia setahun setelahnya Brasil kembali gagal di perempatfinal kali ini oleh Belanda yang di akhir turnamen hanya mampu finis sebagai runner up. Sementara pada 1997 saat untuk pertama kalinya menjuarai Piala Konfederasi, Brasil hanya mampu keluar sebagai runner up pada Piala Dunia setahun setelahnya. Ironi menimpa Argentina dan Perancis. Kedua negara tersebut hancur di Piala Dunia setelah menjuarai Piala Konfederasi. Perancis menjuarai Piala Konfederasi pada tahun 2001 namun harus hancur di Piala Dunia 2002 setelah hanya menjadi juru kunci di fase grup. Sementara Argentina yang menjuarai Piala Konfederasi 1992 saat masih bernama Piala Raja Fahd juga harus terhenti pada fase grup di piala dunia 1994. Kita tunggu saja siapapun yang berhasil menjadi juara Piala Konfederasi tahun ini, apakah mampu mematahkan mitos bahwa tak ada yang mampu juara dunia setelah menjuarai Piala Konfederasi.

Berikut sekilas gambar perayaan tim juara.






jangan lupa gan komentar nya