Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bersikapbaikAvatar border
TS
bersikapbaik
Ternyata Albert Enstein waktu sekolah sudah pintar
Ternyata Albert Enstein waktu sekolah sudah pintar
Banyak orang percaya bahwa dimasa sekolah, Albert Enstein merupakan seorang murid yang bodoh, sama dengan Thomas Alva Edison. KELIRU.


Pada akhir abad 20, majalah Time memilih Albert Einstein sebagai “Man of The Century”. Albert Einstein, lahir di kota Ulm, Jerman pada tanggal 14 Maret 1879, memang dikenal sebagai salah satu ilmuwan paling jenius pada masanya. Einstein telah memenangkan banyak penghargaan dari hasil karya ilmiahnya, termasuk hadiah Nobel dalam bidang Fisika yang diperolehnya pada tahun 1921.

Di sisi lain, banyak yang meyakini bahwa Einstein adalah seorang anak yang bodoh di sekolahnya. Klaim bodoh yang dialamatkan pada Albert Einstein sering digunakan sebagai alasan bagi anak-anak untuk tidak perlu belajar di sekolah. Pada setiap tulisan yang memuat daftar orang-orang bodoh yang berakhir sukses, hampir dipastikan bahwa nama Einstein pasti termasuk di dalamnya. Tidak ketinggalan, para motivator dalam seminar-seminar motivasi juga sering membuat klaim yang menyatakan bahwa Einstein dulunya adalah seorang siswa yang bodoh dan terbelakang.

Faktanya, Einstein sama sekali bukanlah seorang yang bodoh apalagi idiot, Bahkan sebaliknya, ia dikenal sebagai salah seorang siswa yang paling pintar dan berbakat terutama dalam bidang Matematika dan Fisika.

Satu tahun setelah ia dilahirkan, orang tua Einstein memutuskan untuk pindah dari kota Ulm ke Munich, Jerman. Pada usia 7 tahun, Einstein mulai masuk sekolah. Pada usia 9 tahun, ia memasuki Luitpold-Gymnasium. Pada usia 12 ia mulai belajar kalkulus, dan ini adalah sesuatu yang cukup luar biasa karena pada umumnya, anak-anak di Jerman mulai belajar kalkulus pada usia 15 tahun. Einstein sangat meminati bidang eksakta terutama Fisika dan Matematika dan ia selalu mendapat nilai yang bagus pada kedua mata pelajaran tersebut.

Karena sistem pendidikan abad ke-19 Jerman sangat keras dan ketat, ia hampir tidak pernah memiliki kesempatan untuk mengembangkan bakatnya yang lain dalam bidang non-eksakta (seperti sejarah, bahasa, musik, geografi dll).

Pada tahun 1895, Einstein mengikuti ujian untuk masuk ke Swiss Federal Polytechnic (Eidgenössische Polytechnische Schule) yang prestisius di Zurich, Swiss. Pada saat itu Einstein berumur 16 tahun, dua tahun lebih muda daripada rata-rata umur peserta ujian lain. Einstein mendapat nilai sangat bagus dalam ujian di bidang Matematika dan Fisika, namun ia gagal dalam bidang non-eksakta, khususnya bahasa Perancis, sehingga ia tidak di terima di sekolah tersebut.

Setelah gagal dalam ujian, atas saran dari pimpinan Federal Polytechnic, Einstein melanjutkan sekolah di Aargau Cantonal School di Aarau, Swiss. Ia belajar dengan baik dan juga mendapat nilai yang bagus di sekolah tersebut. Pada tahun berikutnya, Einstein mencoba lagi mengikuti ujian masuk di Federal Polytechnic School, dan kali ini ia berhasil.

Mengapa Einstein Dianggap Bodoh?

Mitos bahwa Einstein bodoh kemungkinan besar salah satunya disebabkan oleh kegagalan pertamanya pada ujian masuk di Swiss Federal Polytechnic, yang sebenarnya bukanlah sesuatu yang luar biasa (Anda yang pernah gagal ujian UMPTN di tahun pertama dan baru lulus di tahun berikutnya mungkin mengerti maksud saya).

Tetapi yang paling utama, munculnya mitos ini disebabkan oleh perbedaan sistem penilaian (grading) yang berlaku di sekolah di Jerman dan Swiss. Di kedua Negara tersebut, nilai siswa diukur dari angka 1 sampai 6, tetapi dengan urutan yang terbalik. Di Jerman, nilai 1 merupakan nilai tertinggi (excellent) dan nilai 6 adalah nilai terendah. Sementara di Swiss sebaliknya, nilai 1 adalah nilai terendah, dan nilai 6 adalah yang paling tinggi (http://www.einstein-website.de/z_kid...icatekids.html)

Matura (semacam daftar nilai ujian akhir) Albert Einstein yang dikeluarkan oleh Aargau Cantonal School menunjukkan bahwa ia banyak mendapat nilai di sekitar angka 5 dan 6, yang merupakan nilai tertinggi. Jika dilihat dengan standar nilai yang dipakai di Jerman (karena Albert Einstein adalah orang Jerman), tidak heran kalau ia dianggap gagal, karena di Jerman, nilai 6 adalah nilai yang paling rendah .

SUMBER


Diubah oleh bersikapbaik 29-06-2013 13:52
0
2.4K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan