citoxsonAvatar border
TS
citoxson
Prof.Thamrin vs Munarman: Professor itu Bicara di Forum Ilmiah, bukan Celometan Bebas

Juru bicara FPI Munarman (kedua dari kanan) setelah menyiram teh manis ke Thamrin Thamagola (kedua dari kiri)

Setelah Disiram, Ini Kicauan Thamrin Tomagola
Saturday, 29 June 2013, 08:57 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah insiden penyiraman air dalam satu dialog di stasiun televisi TV One, sosiolog Thamrin Amal Tomagola tampaknya berusaha meredam suasana. Saat VOA mencoba mengkonfirmasi insiden tersebut, alat komunikasi Sosiolog UI itu tidak aktif. Namun melalui akun Twitter-nya, @tamrintomagola, Tamrin menyatakan tak mau melayani preman. "Biarkan publik yg menilai n beri hukuman sosial yg setimpal. Sy tdk mau melayani preman," tulisnya setelah acara dialog itu berlangsung.
http://www.republika.co.id/berita/na...amrin-tomagola

Munarman - Prof.Thamrin.Ph.D jadi Bahan Guyonan di Twitter
28/06/2013 14:51


Munarman vs Thamrin Jadi Bahan Guyonan

Liputan6.com, Jakarta : Kejadian penyiraman air oleh Juru bicara Front Pembela Islam Munarman kepada Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Thamrin Amal Tomagola pagi tadi cukup menarik banyak perhatian. Di jagat maya, kejadian tersebut juga langsung menuai banyak respon.

Di Twitter gambar plesetan atau meme atas kejadian penyiraman Thamrin langsung bermunculan. Di akun @thepopoh muncul tak kurang dari 3 buah gambar yang diedit untuk menjadi bahan guyonan atas kejadian yang berlangsung di acara live talkshow di salah satu stasiun televisi swasta itu.

Gambar yang muncul di akun milik seniman mural itu memperlihatkan bahwa Munarman bersikap lain, seperti cium tangan karena mengetahui Thamrin adalah ayah atau ibunya. Ada pula gambar Munarman yang marah dengan tulisan "Cape tau dianggap teman doang" di atas kepalanya.

Berderet post lain di media sosial berkaitan dengan peristiwa penyiraman guru besar UI oleh Munarman itu pun masih terus bermunculan. Mulai dari hujatan maupun dukungan kepada kedua orang berlainan pandangan itu terus mengalir.

Di Indonesia, saat ini sosial media memang menjadi ruang terbuka bagi semua orang untuk memberikan respon atas semua peristiwa yang terjadi. Seringkali muncul berbagai celetukan dengan beraneka bahasa yang lahir untuk menunjukkan respon seseorang atas kejadian yang terjadi di sekitarnya.

Sikap Thamrin dan Munarman
Di sisi lain, akun Twitter milik Thamrin mendapat banyak ucapan sebagai dukungan kepada Profesor ilmu sosiologi itu. Thamrin sendiri memberikan respon kepada tiap akun yang memberikan ucapan dukungan kepadanya melalui akun sosial medianya. Thamrin sendiri mengaku tak mau melayani Munarman.

Sedangkan Munarman mengaku tidak menyesal melakukan aksinya. "Saya kira layak dia mendapat perlakuan seperti itu. Orang sedang bicara tiba-tiba dipotong. Apalagi, argumennya itu tidak mendasar," kata Munarman dalam perbincangan dengan
http://tekno.liputan6.com/read/62512...nan-di-twitter

Berikut Ucapan-Ucapan Professor yang suka bikin Keresahan di Masyarakat
Quote:


---------------------------------

Professor itu adalah jabatan akedemik dan gelar yang diberikan Negara atas keahlian yang dikuasainya seorang Dosen atau Peneliti secara professional, baik secara teori maupun praktis di Universitas atau lembaga Riset. Simbol-simbol kebesarannya itu seharusnya digunakan dalam lingkungan terbatas saja, terutama di forum-forum ilmiah, dimana perdebatan yang terjadi sudah terukur dengan solid dan standart. Kalau toh sang Professor dimintai pandangannya oleh instansi di luar Universitas, misalnya oleh media, biasanya dialog dilakukan secara se arah saja. Lihat itu dialog-dialog di media dunia seperti BBC, CNN, Al-Jazeera, NBC, NHK, dimana kalau mereka (pihak media) bermaksud meminta suatu pandangan atau komentar para ahli/pakar, sang pakar (misalnya Professor di sebuah Universitas terkenal), di wawancarai dari jarak jauh saja, atau bisa juga 'LIVE" tetapi sifat wawancaranya se arah, dimana sang presenter mengajukan beberapa pertanyaan yang sudah terukur, dan sang pakar/professor baru menjawabnya secara sistimatis.

Itu beda dengan media televisi di Indonesia, seperti yang dilakukan TV-One kemaren itu, dimana seorang professor di adu argumennya dengan 'korlap' FPI yang belum tentu memiliki 'framework' ilmiah yang sama dan keluasan wawasan keilmuan, karena memang levelnya tak sepadandari sisi pendidikannya. Yang ngawur itu ya pihak medianya, kok suka melakuakan 'talk show' tak sepadan seperti itu, makanya wajar saja kalau Menkoinfo sempat menegur pihak tv-one yang menjadi penyelengaranya. Sekiranya tv-one banyak belajar dari model wawancara pakar dengan meniru gaya CNN, BBC atau Al-Jazeera, tentunya insiden seperti itu tak perlu terjadi. Tapi yaa itulah, terkadang banyak juga professor yang sukanya tampil di tivi dan bergaya bak selebrities, suka sekali kalau dmintai tanggapannya oleh tivi, meski wawancara itu tidak sepadan dengan lawan debat bicaranya. Sang professor sebenarnya sudah merendahkan martabatnya sendiri sedari awal, berdebat dengan orang yang tidak se level dengan dia dalam hal pendidikan dan keilmuan, tapi tetap mau saja tampil demi popularitas. Kalau toh dia menang melawan orang macam si Munarman itu, yaaa wajar saja! Tapi kalau dia sampai terpojok, apalagi sampai disiram air segala mukanya, itu tentu membuat dirinya jatuh sejatuh-jatuhnya! Professor kok celometan di media publik!




emoticon-Ngakak
Diubah oleh citoxson 29-06-2013 13:49
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
7.7K
66
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan