- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kebiasaan Buruk Yang Ternyata Baik


TS
oqif10
Kebiasaan Buruk Yang Ternyata Baik
Setelah Alhamdulillah ane sukses HT di artikel 20 "Kebiasaan Baik" Yang Sebenarnya Tidak Baik ane membuat lagi artikel sebaliknya gan. 
1. Marah baik untuk menjaga tekanan darah.
2. Main Video Games akan meningkatkan metabolisme.
3. Mengumpat dapat mengurangi rasa sakit.
4. Bermalas - malasan bisa menambah beberapa tahun kehidupan anda.
5. Stress dapat meningkatkan memory.
6. Menghindari Pekerjaan Rumah Tangga berakibat mencegah asma anak.
7. Bermain Musik Keras dapat merangsang otak.
8. Minum minuman Berkarbonat bisa mencegah demensia.
9. Gelisah untuk melawan obesitas.
10. Bergosip
12. Stress
13. Nonton YouTube di kantor
14. Mencoret-coret saat bekerja
15. Minum kopi
16. Ngemil Cokelat
Catatan Penting
Sumber
Ane Mengharapkan
Paling Tidak
tapi jangan ditimpuk
Moga Nggak 
Semoga Juga Bisa Jadi HT
Kalau Ada yang lain, ntar saya Update. Kalau ada saran dari kaskuser, mungkin bisa ane taruh pejwan.
Semoga Bermanfaat !

Quote:
Memang yang namanya kebiasaan buruk pastilah merugikan bagi kita, namun berdasarkan penelitian, tidak semua kebiasaan buruk itu merugikan. Ada beberapa kebiasaan buruk yang justru baik untuk kesehatan. Berikut disampaikan beberapa kebiasaan "buruk" yang "baik" untuk kesehatan anda, silahkan simak artikel berikut.
1. Marah baik untuk menjaga tekanan darah.
Spoiler for Ulasan:
Kita sudah terbiasa diperingatkan untuk menahan amarah karena bisa menyebabkan Tekanan Darah Tinggi (hipertensi), bahkan dala ajaran agama amarah itu bak bara api perlambang sifat syetan. Namun, sekarang hal itu tidak berlaku karena melepaskan amarah konon memberikan keuntungan bagi kesehatan.
Adalah peneliti dan psikolog Jennifer Lerner dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh yang menemukan bahwa orang yang segera merespon sesuatu hal yang menjengkelkan (yang bisa menyebabkan stress) dengan kemarahan, mampu menjaga tekanan darah tetap normal dan mensekresi sedikit kortisol (hormon penyebab stress) daripada orang-orang yang merespon dengan rasa takut dan memendam perasaan mereka.
Permasalahannya terletak hanya pada bagaimana seharusnya anda bereaksi terhadap situasi. Sebenarnya menunjukkan tingkat kemarahan yang proporsional, akan membantu anda mengembangkan perasaan untuk meningkatkan kontrol dan optimisme. Hal ini tidak terjadi pada perasaan takut atau frustasi, yang justru meningkatkan pengeluaran kortisol yang pada akhirnya berakibat seringnya stress pada tingkat tertentu bisa menyebabkan penyakit jantung.
Pada penelitian tersebut, diteliti sebanyak 92 siswa dengan memaksa mereka untuk mengerjakan tugas-tugas yang sangat sulit dan dibawah tekanan. Kemudian peneliti merubah peraturan beberapa kali selama test. Jika jawaban salah, maka tugas harus dikerjakan kembali dari awal, sehingga menyebabkan frustasi.
Kemudian data dicatat, dengan menggunakan kamera video untuk merekam ekspresi wajah siswa, peneliti mengidentifikasi tasa takut, kemarahan, dan rasa tidak nyaman. Peneliti juga mencatat tekanan darah, denyut nadi, dan sekresi kortisol.
Hasilnya sungguh menakjubkan, siswa-siswa yang wajahnya menunjukkan rasa takut selama test, peningkatan tekanan darah dan sekresi kortisol lebih tinggi dibandingkan dengan siswa-siswa yang marah.
Adalah peneliti dan psikolog Jennifer Lerner dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh yang menemukan bahwa orang yang segera merespon sesuatu hal yang menjengkelkan (yang bisa menyebabkan stress) dengan kemarahan, mampu menjaga tekanan darah tetap normal dan mensekresi sedikit kortisol (hormon penyebab stress) daripada orang-orang yang merespon dengan rasa takut dan memendam perasaan mereka.
Permasalahannya terletak hanya pada bagaimana seharusnya anda bereaksi terhadap situasi. Sebenarnya menunjukkan tingkat kemarahan yang proporsional, akan membantu anda mengembangkan perasaan untuk meningkatkan kontrol dan optimisme. Hal ini tidak terjadi pada perasaan takut atau frustasi, yang justru meningkatkan pengeluaran kortisol yang pada akhirnya berakibat seringnya stress pada tingkat tertentu bisa menyebabkan penyakit jantung.
Pada penelitian tersebut, diteliti sebanyak 92 siswa dengan memaksa mereka untuk mengerjakan tugas-tugas yang sangat sulit dan dibawah tekanan. Kemudian peneliti merubah peraturan beberapa kali selama test. Jika jawaban salah, maka tugas harus dikerjakan kembali dari awal, sehingga menyebabkan frustasi.
Kemudian data dicatat, dengan menggunakan kamera video untuk merekam ekspresi wajah siswa, peneliti mengidentifikasi tasa takut, kemarahan, dan rasa tidak nyaman. Peneliti juga mencatat tekanan darah, denyut nadi, dan sekresi kortisol.
Hasilnya sungguh menakjubkan, siswa-siswa yang wajahnya menunjukkan rasa takut selama test, peningkatan tekanan darah dan sekresi kortisol lebih tinggi dibandingkan dengan siswa-siswa yang marah.
2. Main Video Games akan meningkatkan metabolisme.
Spoiler for Ulasan:
Banyak orang hobi bermain games melalui video games bahkan mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam didepan monitor games demi melampiaskan kegemaran tersebut. Agak bertentangan dengan pandangan umum bahwa bermain games membuat kegemukan karena kurang pergerakan fisik. Dan meskipun dipersalahkan sebagai salah satu penyebab obesitas, toh bermain video games bisa benar-benar membantu kebugaran dan menurunkan berat badan. Para ilmuwan di University of Miami melakukan penelitian pada 21 anak yang diberikan permainan Tekken 3 (salah satu games pada Sony Playstation).
Pada penelitian tersebut selama permainan para peneliti mengidentifikasi perubahan fisi seperti jantung berdenyut lebih cepat, mereka menggunakan lebih banyak energi dan mulai bernapas lebih cepat. Salah satu peneliti, Dr. Arlette Perry, menyimpulkan bahwa bermain video games bisa memiliki efek positif pada kesehatan. Dia menambahkan bahwa bermain video games jauh lebih baik daripada hanya sekedar duduk menonton televisi.
Pada penelitian tersebut selama permainan para peneliti mengidentifikasi perubahan fisi seperti jantung berdenyut lebih cepat, mereka menggunakan lebih banyak energi dan mulai bernapas lebih cepat. Salah satu peneliti, Dr. Arlette Perry, menyimpulkan bahwa bermain video games bisa memiliki efek positif pada kesehatan. Dia menambahkan bahwa bermain video games jauh lebih baik daripada hanya sekedar duduk menonton televisi.
3. Mengumpat dapat mengurangi rasa sakit.
Spoiler for Ulasan:
Dalam ajaran agama mengumpat atau memaki-maki adalah perbuatan jelek dan masuk salah satu penyakit jiwa dan harus dihindari. Pada jaman dahulu, dimana operasi dilakukan tanpa memakai zat pemati rasa / anestesi, pasien suka menggigit misalnya sebatang kayu untuk mengurangi rasa sakit. Cara ini memang dapat mengurangi rasa sakit, seperti yang dibuktikan pada penelitian ini. Namun menurut para peneliti di Keele University, pasien lebih bisa menahan rasa sakit ketika mereka mengumpat atau memaki-maki dari pada menggunakan kata-kata non-ofensif.
Dr. Richard Stephens, seorang dosen psikologi yang menjadi salah satu peneliti, mengatakan bahwa mengumpat berhubungan dengan respon adrenalin. Terungkap juga bahwa pada orang yang sedang mengumpat terjadi perubahan seperti memiliki detak jantung yang tinggi, sehingga meningkatkan agresifitas mereka. Peningkatan agresifitas lebih lanjut telah terbukti dapat mengurangi kepekaan seseorang terhadap rasa sakit.
Dalam penelitian yang melibatkan 64 mahasiswa ini dimana tangan mereka direndam dalam bak berisi air es, mereka diperbolehkan untuk mengumpat dengan kata-kata yang ofensif, kemudian tugas diulangi lagi dengan menggunakan kata-kata yang non-ofensif. Ditemukan hasil, bahwa mereka yang mengumpat dengan kata-kata yang ofensif mampu mempertahankan tangan mereka rata-rata 40 detik lebih lama dibandingkan dengan kelompok lainnya. AKhirnya ketika ditanya tentang rasa sakit yang dirasakan, mereka juga menilai rasa sakitnya lebih ringan.
Dr. Richard Stephens, seorang dosen psikologi yang menjadi salah satu peneliti, mengatakan bahwa mengumpat berhubungan dengan respon adrenalin. Terungkap juga bahwa pada orang yang sedang mengumpat terjadi perubahan seperti memiliki detak jantung yang tinggi, sehingga meningkatkan agresifitas mereka. Peningkatan agresifitas lebih lanjut telah terbukti dapat mengurangi kepekaan seseorang terhadap rasa sakit.
Dalam penelitian yang melibatkan 64 mahasiswa ini dimana tangan mereka direndam dalam bak berisi air es, mereka diperbolehkan untuk mengumpat dengan kata-kata yang ofensif, kemudian tugas diulangi lagi dengan menggunakan kata-kata yang non-ofensif. Ditemukan hasil, bahwa mereka yang mengumpat dengan kata-kata yang ofensif mampu mempertahankan tangan mereka rata-rata 40 detik lebih lama dibandingkan dengan kelompok lainnya. AKhirnya ketika ditanya tentang rasa sakit yang dirasakan, mereka juga menilai rasa sakitnya lebih ringan.
4. Bermalas - malasan bisa menambah beberapa tahun kehidupan anda.
Spoiler for Ulasan:
Ungkapan "rajin pangkal pandai, malas pangkal bodoh" masih terngiang ditelinga kita ketika guru menggambarkan pentingnya rajin terutama rajin membaca bagi anak sekolah. Ahli Kesehatan Masyarakat, Profesor Peter AXT, mengemukaan opini dalam tesisnya yang cukup ekstrim bahwa seseorang yang bangun pagi-pagi dan menyibukkan diri sepanjang hari adalah awal menuju kematian. Menurutnya, justru bermalas-malasan adalah kunci untuk hidup lebih lama dan penangkal stress. Dia menyarankan untuk menghabiskan setengah waktu luang kita untuk bermalas-malasan. Penelitian menunjukkan seseorang yang terlalu sibuk, menghabiskan banyak energi yang dibutuhkan untuk keperluan lain seperti regenerasi sel dan menangkal penyakit.
Pada studinya, dia membandingkan antara hewan yang hidup di alam liar dengan hewan yang ada di kebun binatang. Misalnya, Singa di Serengeti hanya mampu hidup selama 8 tahun, tetapi mampu hidup selama 20 tahun di kebun binatang. Beruang Kutub Utara hidup selama 20 tahun di alam liar, tapi mampu hidup 40 tahun di penangkaran. Sedangkan contoh pada manusia yaitu pada para pemimpin agama (Kiai, Pendeta, dll) yang cenderung menjalani kehidupan yang tidak terlalu sibuk dengan urusan duniawi, memiliki rata-rata usia hidup lebih lama.
Manfaat lain adalah ternyata otak kita jauh lebih aktif ketika kita sedang melamun atau mengkhayal. Umumnya melamun suka dikaitkan dengan hal-hal negatif seperti ketidak-aktifan otak, kurang percaya diri, orang yang malas dsb. Namun menurut Profesor Psikologi Kalina Christoff di University of British Columbia, otak kita bereaksi sangat aktif ketika kita melamun, jauh lebih aktif daripada kita fokus pada tugas-tugas rutin.Temuan pada penelitian menunjukkan bahwa melamun, yang bisa menghabiskan sepertiga waktu jaga kita, adalah bagian penting dalam kemampuan kognitif disaat kita memilah-milah informasi penting.
Pada studinya, dia membandingkan antara hewan yang hidup di alam liar dengan hewan yang ada di kebun binatang. Misalnya, Singa di Serengeti hanya mampu hidup selama 8 tahun, tetapi mampu hidup selama 20 tahun di kebun binatang. Beruang Kutub Utara hidup selama 20 tahun di alam liar, tapi mampu hidup 40 tahun di penangkaran. Sedangkan contoh pada manusia yaitu pada para pemimpin agama (Kiai, Pendeta, dll) yang cenderung menjalani kehidupan yang tidak terlalu sibuk dengan urusan duniawi, memiliki rata-rata usia hidup lebih lama.
Manfaat lain adalah ternyata otak kita jauh lebih aktif ketika kita sedang melamun atau mengkhayal. Umumnya melamun suka dikaitkan dengan hal-hal negatif seperti ketidak-aktifan otak, kurang percaya diri, orang yang malas dsb. Namun menurut Profesor Psikologi Kalina Christoff di University of British Columbia, otak kita bereaksi sangat aktif ketika kita melamun, jauh lebih aktif daripada kita fokus pada tugas-tugas rutin.Temuan pada penelitian menunjukkan bahwa melamun, yang bisa menghabiskan sepertiga waktu jaga kita, adalah bagian penting dalam kemampuan kognitif disaat kita memilah-milah informasi penting.
5. Stress dapat meningkatkan memory.
Spoiler for Ulasan:
Kehidupan dikota besar sering membuat penduduknya mengalami tekanan jiwa atau stress. Stress juga dialami untuk jangka lama aketika terjadi masalah keluarga seperti perselingkuhan, perceraian yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh menjadi rentan terhadap infeksi. Hasil penelitian oleh para peneliti di University of Buffalo U.S menyimpulkan bahwa stress akut (stress dalam jangka waktu pendek) justru mampu meningkatkan memori otak. Hal ini disebabkan oleh kortisol zat yang dapat mempengaruhi bagian otak yang mengendalikan proses pembelajaran dan memori otak. Stress akut juga akan meningkatkan transmisi glutamat, substansi yang menyampaikan pesan pada otak dan meningkatkan kerja memori otak.
Zhen Yan, Profesor Fisiologi dan Biofisika, menjelaskan bahwa kortisol memiliki efek protektif dan efek destruktif pada tubuh. Itulah sebabnya kita membutuhkan kondisi "stress" untuk meningkatkan performa otak, namun tentu saja jangan berlarut-larut karena akan hal ini akan memberikan efek yang destruktif pada tubuh.
Pada penelitian, dilakukan pada tikus-tikus yang telah dilatih untuk menyelesaikan sebuah labirin. Sebagian dari tikus-tikus tersebut dipaksa untuk berenang selama 20 menit, untuk memberikan stress akut. Kemudian tikus-tikus tersebut diletakkan kedalam sebuah labirin. Para peneliti menemukan bahwa tikus-tikus yang sudah diberi stress akut, lebih sedikit membuat kesalahan ketika berjalan melewati labirin dibandingkan dengan tikus-tikus non-stress.
Zhen Yan, Profesor Fisiologi dan Biofisika, menjelaskan bahwa kortisol memiliki efek protektif dan efek destruktif pada tubuh. Itulah sebabnya kita membutuhkan kondisi "stress" untuk meningkatkan performa otak, namun tentu saja jangan berlarut-larut karena akan hal ini akan memberikan efek yang destruktif pada tubuh.
Pada penelitian, dilakukan pada tikus-tikus yang telah dilatih untuk menyelesaikan sebuah labirin. Sebagian dari tikus-tikus tersebut dipaksa untuk berenang selama 20 menit, untuk memberikan stress akut. Kemudian tikus-tikus tersebut diletakkan kedalam sebuah labirin. Para peneliti menemukan bahwa tikus-tikus yang sudah diberi stress akut, lebih sedikit membuat kesalahan ketika berjalan melewati labirin dibandingkan dengan tikus-tikus non-stress.
6. Menghindari Pekerjaan Rumah Tangga berakibat mencegah asma anak.
Spoiler for Ulasan:
Meningkatnya jumlah alergi dan kondisi autoimun (seperti psoriasis) selalu dihubungkan dengan masalah higienis dan kebersihan. Tetapi sebenarnya itu bukan masalah utama. Survey yang dilakukan tahun lalu di Bristol University dan Brunel University menunjukkan bahwa wanita yang menggunakan produk-produk pembersih rumah tangga selama kehamilan atau segera setelah melahirkan, akan meningkatkan resiko anak terserang penyakit asma.
Penelitian yang dilakukan pada 13.000 anak sebelum lahir, ditemukan bahwa pemaparan bahan-bahan kimia yang terdapat pada produk-produk pembersih terhadap kehidupan awal seorang anak, dapat meningkatkan 41% kemungkinan anak terserang asma pada usia 7 tahun. Karena bahan kimia dalam produk-produk tersebut menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan anak.
Penelitian yang dilakukan pada 13.000 anak sebelum lahir, ditemukan bahwa pemaparan bahan-bahan kimia yang terdapat pada produk-produk pembersih terhadap kehidupan awal seorang anak, dapat meningkatkan 41% kemungkinan anak terserang asma pada usia 7 tahun. Karena bahan kimia dalam produk-produk tersebut menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan anak.
7. Bermain Musik Keras dapat merangsang otak.
Spoiler for Ulasan:
Musik adalah lambang dan bahasa yang bersifat universal. Alunan musik klassik misalnya dapat digunakan untuk terapio wanita hamil agar sang jabang bayi memiliki rasa humanis yang lebih tinggi. Apalagi ketika kita menonton konser musik rock, atau membunyikan musik di rumah dengan volume suara yang keras, hal ini mungkin baik untuk kekuatan otak anda. Menurut penelitian di Manchester University, ketika mendengarkan musik, bagian dalam dari telinga (sacculus) dirangsang untuk merespon ketukan dalam musik. Hal ini membuat sensasi kesenangan rileks pada otak yang membuat kita merasa nyaman. Sacculus, yang dianggap tidak memiliki fungsi dalam pendengaran manusia, tampaknya hanya sensitif terhadap suara dengan volume yang sangat keras seperti musik rock yang tingkat kebsingannta di atas 90 desibel.
Neil Todd, seorang ahli dalam studi ilmiah tentang musik, menjelaskan bahwa sacculus berhubungan dengan bagian otak yang berfungsi untuk mengatur rasa lapar, seks, dan hedonistik. Ketika sacculus dirangsang dengan suara musik yang keras, otak merespon dengan melepaskan hormon yang membuat kita merasa tenang, bahagia, dan responsif. Jadi untuk memberikan rasa bahagia pada hari Senin pagi, dengarkan musik keras dengan suara yang keras pula.
Neil Todd, seorang ahli dalam studi ilmiah tentang musik, menjelaskan bahwa sacculus berhubungan dengan bagian otak yang berfungsi untuk mengatur rasa lapar, seks, dan hedonistik. Ketika sacculus dirangsang dengan suara musik yang keras, otak merespon dengan melepaskan hormon yang membuat kita merasa tenang, bahagia, dan responsif. Jadi untuk memberikan rasa bahagia pada hari Senin pagi, dengarkan musik keras dengan suara yang keras pula.
8. Minum minuman Berkarbonat bisa mencegah demensia.
Spoiler for Ulasan:
Meskipun dianggap sebagai penyebab kerusakan gigi dan obesitas, minuman berkarbonat dua kaleng sehari dapat mencegah Alzheimer dan meningkatkan kemampuan memori sebesar 20%. Ahli syarat dari Glasgow Caledonian University, memfokuskan pada otak bagian hippocampus yang bertugas menciptakan memori baru, dimana terjadinya dementia menghambat kerja hippocampus.
Dr. Leigh Riby melakukan test memori terhadap relawan, setelah mengkonsumsi minuman berkarbonat yang mengandung gula 25 g, mampu mengingat 17% lebih banyak memori daripada yang tanpa mengkonsumsi minuman berkarbonat.
Dr. Leigh Riby melakukan test memori terhadap relawan, setelah mengkonsumsi minuman berkarbonat yang mengandung gula 25 g, mampu mengingat 17% lebih banyak memori daripada yang tanpa mengkonsumsi minuman berkarbonat.
9. Gelisah untuk melawan obesitas.
Spoiler for Ulasan:
Peneliti dari Mayo Clinic U.S mengatakan bahwa orang yang sering gelisah selalu cenderung tampak lebih langsing daripada orang yang selalu tenang dalam menghadapi permasalahan. Gerakan-gerakan ringan yang dilakukan secara tidak sadar saat gelisah seperti gerakan kaki, tangan, jantung berdebar, peregangan otot atau menguap, mengeluarkan 350 ekstra kalori per hari.
Ahli Endokrinologi, James Levine, mengatakan ada perbedaan besar jumlah kegelisahan antara orang-orang yang ramping dan orang-orang yang obesitas. Dimana sering temukan kegelisahan pada orang-orang yang ramping.
Ahli Endokrinologi, James Levine, mengatakan ada perbedaan besar jumlah kegelisahan antara orang-orang yang ramping dan orang-orang yang obesitas. Dimana sering temukan kegelisahan pada orang-orang yang ramping.
10. Bergosip
Spoiler for Ulasan:
Gosip adalah sifat dasar manusia, ujar Dr. Durvasula dari Universitas Kalifornia. Kita sudah bergosip sejak jaman batu, sebagai bagian dari norma sosial dan upaya belajar. Lewat gosip, kita berusaha terhubung dengan orang lain. Asalkan kita tetap berhati-hati agar tidak menyinggung subjek gossip, sesekali membicarakan orang lain itu adalah perilaku normal.
12. Stress
Spoiler for Ulasan:
Stres bisa menyebabkan gangguan jantung, diabetes dan kelainan mental. Namun sedikit tekanan dalam pikiran akan meningkatkan kadar imunitas tubuh. Stres dalam jumlah wajar akan meningkatkan produksi leukosit, yang membantu melindungi tubuh saat vaksinasi, infeksi dan operasi.
13. Nonton YouTube di kantor
Spoiler for Ulasan:
Asal tidak sepanjang hari, menonton YouTube di kantor Bukanlah tindakan makan gaji buta. 15 menit tertawa setiap harinya bisa memperlancar aliran darah, meningkatkan relaksasi, dan membakar 50 kalori. Maka bagi para bos, jangan larang YouTube, Mim dan Yahoo! Indonesia di kantor. Jika karyawannya sehat, efisiensi perusahaan akan meningkat.
14. Mencoret-coret saat bekerja
Spoiler for Ulasan:
Saat Anda sedang menerima telepon, Anda tak henti-hentinya mencoret-coret kertas di hadapan. Bahkan saat rapat, sambil mendengarkan presentasi, tanpa sadar Anda terus menggambar. Jika itu adalah kebiasaan Anda, tidak perlu dihentikan. Kebiasaan ini justru membantu Anda mengingat informasi yang diberikan.
15. Minum kopi
Spoiler for Ulasan:
Kopi dalam jumlah wajar bisa mengurangi risiko Parkinson pada pria, dan diabetes tipe 2. Namun meminum 5 cangkir sehari malah akan meningkatkan risiko Parkinson pada wanita.
16. Ngemil Cokelat
Spoiler for Ulasan:
Makan sepotong cokelat sehari bisa mengurangi risiko stroke atau sakit jantung sebesar 39%. Cokelat mengandung flavonoid, senyawa antioksidan yang melindungi jantung. Tentu saja jika Anda makan cokelat sepanjang hari sebagai pengganti makan siang, Anda malah bisa kena kolesterol akibat konsumsi lemak berlebih!
Catatan Penting
Quote:
Tetapi ane tetap sangat tidak menyarankan melakukan hal-hal diatas. Karena hal - hal diatas merupakan manfaat kecilnya saja. Tentunya tetap ada efek buruknya gan.
Sumber
Ane Mengharapkan




Semoga Juga Bisa Jadi HT

Kalau Ada yang lain, ntar saya Update. Kalau ada saran dari kaskuser, mungkin bisa ane taruh pejwan.
Semoga Bermanfaat !
Diubah oleh oqif10 29-06-2013 20:03
0
3.1K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan