Wanita Monako, berusia 31 tahun, dibawa ke rumah sakit setelah ia pingsan. Sebuah tes darah menunjukkan dia memiliki kadar kalium yang sangat rendah. Dan dari uji aktivitas listrik hatinya mengungkapkan, dia memiliki kondisi yang disebut sindrom QT panjang. Sindrom ini menyebabkan jantung berdetak secara tidak menentu. Padahal, wanita tersebut tidak memiliki sejarah keluarga masalah jantung atau hormon.



Seperti dikutip dari Live Science, Selasa, 25 Juni 2013, ternyata wanita ini hanya mengonsumsi soda sejak berusia 15 tahun. Itu berarti, selama 16 tahun, hanya sodalah cairan yang ia konsumsi. Dari pengakuannya, ia minum sekitar 2 liter soda dari cola setiap harinya.

Minum terlalu banyak cola dapat menyebabkan kelebihan air dalam perut. Ini dapat menyebabkan diare dan hilangnya kalium. Jumlah kafein yang tinggi juga dapat meningkatkan produksi urine dan mengurangi kalium reabsorpsi. Kalium memainkan peran dalam membantu detak jantung seseorang. Jadi, tingkat rendah kalium dapat menyebabkan masalah irama jantung.

Setelah mencari kasus-kasus serupa lainnya, para peneliti menemukan enam laporan konsumsi cola berlebihan yang dianggap berkaitan dengan masalah medis yang merugikan, termasuk masalah irama jantung.

“Kejadian ini menjadi peringatan bagi dokter jantung. Mereka harus menyadari hubungan antara konsumsi soda dan kehilangan kalium. Oleh sebab itu, dokter harus mengingatkan pasien untuk memperhatikan kebiasaan minum mereka,” ujar Dr. Naima Zarqane dari Princess Grace Hospital Centre di Monaco. Konsumsi soda yang berlebihan juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung, kata para peneliti.

Mendengar penjelasan dokter, wanita asal Monako yang tidak disebutkan namanya ini akhirnya berpantang soda selama seminggu. Dan, kadar kalium wanta itupun normal kembali.


mohon komeng dan rate nya yah gan,ts juga ga menolak kiriman cendolnya dan menolak batako nya

SUMBER