Melihat fakta perkembangan sepakbola di Asia yang begitu pesat. Sementara sepakbola Indonesia sendiri malah jalan ditempat, kalau boleh dikatakan mundur. Keinginan ini begitu menguat ketika masyarakat sepakbola Indonesia disuguhi tayangan piala Konfederasi di Brazil, dimana dalam ajang tersebut terdapat timnas Tahiti. Sebuah negara yang hanya berpenduduk sekitar 200 ribu, bisa tampil di ajang resmi melawan negara-negara hebat. Sementara Indonesia, yang berpenduduk 200 juta hanya bisa terdiam menyaksikan.

Wacana pindah konfederasi, kembali dilontarkan oleh Coach Timo. Dengan nada satir, mantan direktur pembinaan usia dini PSSI ini mengatakan, PSSI patut untuk mempertimbangkan pindah konfederasi agar bisa tampil di Piala Dunia atau Piala Konfederasi. Dan yang paling memungkinkan adalah pindah ke zona Oceania. Coach Timo menjelaskan, hadangan utama di zona ini hanya Selandia Baru dan peringkat 4 zona Amerika Utara-Karibia untuk memuluskan jalan menuju Piala Dunia.

Indonesia, menurut Coach Timo sangat logis jika berniat pindah ke Zona Oceania. Dari segi geografis wilayah Indonesia paling dekat dengan zona tersebut. Dari segi ras juga memungkinkan. Bangsa Indonesia termasuk dalam ras melayu dan polynesia.

Bagaimana jika tetap bertahan di zona Asia? Berat. Melihat perkembangan sepakbola terkini, langkah Indonesia dinilai Coach Timo semakin berat. Pertama ada negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia hingga Timor Leste. Jika sukses melewati hadangan ini, Indonesia sudah harus berhadapan dengan 10 negara musuh paling berat !! Negara-negara di zona Asia Timur, Timur Tengah dan pendatang baru Australia.

Indonesia tampaknya harus meniru cara Australia. Awalnya, negeri Kangguru ini selalu kesulitan menembus kancah Piala Dunia. Memang, di zona Oceania, Australia sudah tidak mendapat lawan yang sebanding. Langkah mereka baru terhenti setelah terbentur tembok lawan dari zona Amerika Selatan. Australia lantas berpikir, jika mereka pindah ke Zona Asia, peruntungan untuk mencicipi Piala Dunia akan lebih besar. Dan ini terbukti. Australia lolos pertama kali ke Piala Dunia setelah mereka pindah ke Zona Asia.

Dengan berpindahnya Australia, otomatis peta perubahan kekuatan di zona Oceania pun berubah. Hal inilah yang harus dimanfaatkan Indonesia. Diatas kertas, Indonesia masih mampu mengimbangi kekuatan negara-negara di zona tersebut, seperti Selandia Baru, Tahiti, Fiji dan lainnya. Apalagi setelah FIFA merubah lawan zona ini. Jika sebelumnya harus bertemu peringkat ke 5 Zona Amerika Latin, kini juara zona Oceania hanya diharuskan melawan peringkat 4 zona Amerika Utara + Karibia. Biasanya diperebutkan oleh Panama, Karibia dan Honduras. Masih memungkinkan untuk bisa lolos ke Piala Dunia.

Jadi tunggu apalagi, mungkin usul Coach Timo ini perlu dipertimbangkan demi memenuhi impian lolos ke Piala Dunia 2022.