Aneh gak sih ngakunya orang Indonesia tapi mata pelajaran bahasa Indonesia cuma dapat poin 6 (itu pun di katrol sama gurunya ) bahkan di bawah poin 6 .

Sadar gak sadar, itu lah yg menjadi salah satu sumber utama konflik di Indonesia. Komunikasi aja gak nyambung, gimana mau rukun. Tapi kan nilai bahasa Inggris bagus? Toh bahasa Indonesia gak penting-penting amat di kemudian hari.

Yaudah hidup aja di negara Inggris soalnya kan gak mungkin mau lamaran ke calon mertua yang orang desa bilang "I have been a lucky person when i met with your daughter 2 years ago. Now, i want to propose a marriage as my honest feeling to be in love with your daughter". Ngerti nggak itu camer

Etika itu penting, apalagi dalam proses transaksi bisnis meskipun itu online sekalipun, kita harus bisa semaksimal mungkin menunjukkan kesopanan kepada orang lain (buyer/seller). Karena kita tidak tahu siapa orang yang kita hadapi, lebih tua atau lebih muda, bisa paham atau tidak dengan bahasa sehari-hari kita. Karena itu butuh bahasa baku yang sama yaitu bahasa Indonesia.

Masa jika buyernya bapak-bapak, kita sms "Oia loe tinggal di daerah mana gan? Ntar gw samperin deh" . Coba bandingkan dengan bahasa ini, "Permisi gan cuma mau tanya. Agan tinggal di daerah mana ya? Klo mmg masih dekat dengan rumah saya, nanti barang biar saya antar ke rumah agan."

Itulah bedanya orang sopan dan alay

Sadar gak sih klo kita sering menjumpai orang yang mau belok kanan/kiri tidak menghidupkan lampu sen (lampu tanda mau berbelok arah di kendaraan)

Atau anak-anak muda SOK GAUL yang tidak mau menghidupkan lampu motor di malam hari dengan alasan motornya pingin mirip VALENTINO ROSSI. Atau alasan gak punya duit buat beli lampu yg paling mahal cm 18rb (original) padahal duit bt rokok mencapai 600rb sebulan

Atau suka sok kebut-kebutan dan sok jadi pembalap di jalanan yg padat pengguna, karena tampang pas-pasan jadi kehabisan cara buat narik perhatian lawan jenis

Akhirnya.. ya kecelakaan lalu lintas

Paling takut menjadi beda, supaya dibilang anak gaul. Jadi anak baik kesannya culun, terkucil, individualis, katro, kampungan, bodoh dan sebagainya sebutan gak enak. Jaman sekarang mana ada remaja yang diajak ke mall terus bilang "Maaf bro gw gak bisa soalnya jam segitu gw biasanya ngaji ".

Yang ada "Kapan nih hangout lagi? Sekalian lah pesta miras di rumah si A atau B. Kayak biasa kita patungan aja."

Atau "Eh loe punya koleksi bokep terbaru nggak? Ngopi dong "

Mereka lebih rela menghabiskan jutaan bahkan puluhan juta demi satu kata "STYLE". Daripada menerapkan konsep "beli sebatas kebutuhan".

Masa anak SD pakai BB Torch?
Memangnya pulang sekolah mau rapat gitu ya yang perlu diingetin via BBM?
Atau sudah ketauan takdirnya pas gede jadi manager perusahaan sehingga bergaya ala eksmud amrik yg pakai BB

Kebanyakan orang cari pacar itu yang penting cantik. TITIK..!!! Apalagi klo bs pakai hot pants
Jadi pacaran itu tujuannya ya gitu-gitu aja. Cari pajangan buat dipamerin ke temen/org lain pas jalan-jalan. Atau nurutin nafsu buat hahahuhu (*sensor*)

Jarang banget yang punya prinsip, klo bisa pacaran cukup sekali atau dua kali. Dapet yg cocok langsung married. Atau pacaran buat cari partner yang bisa dukung spy cepet rampung kuliah. Jadi memang seleksinya ketat utk bisa pacaran spy hasilnya diharapkan bagus juga ketika berumah tangga.

Atau nikah tunggu tua. Jiaahh.. Giliran sdh digilir massa dan sdh peot aja nyari pasangan hidup. Dapat barang second kondisi dibawah 50% euy

Seringkali meremehkan makanan tradisional dan memuja makanan ala barat (padahal belum tentu cocok/enak). Semata-mata ingin dianggap orang berselera tinggi, kaya, gaul, keren, dsb.

Coba aja lihat, mana ada orang pamer foto gado-gado? Padahal kandungan gizi gado-gado jauh lebih komplit dibanding makanan junk food yg cm kaya akan kalori dan lemak. Orang luar negeri bela-belain datang ke Indo modal puluhan hingga ratusan juta cm mau beli ketoprak, eh di sini disia-siain .

Harusnya bangga dengan makanan tradisional yg sehat. Bukan sebaliknya.
Di negara Jerman, gado-gado jadi makanan favorit lho

Nah ini juga. Kok masih aja suka mretelin motor klo cuma "memperjelek" penampilan dan keamanan?
Misal lampu depan dicopot lah, gak pake lampu sen lah, di cat hitam dop kayak batman lah, dipretelin sampai kurus kering ramping kayak sepeda motor kurang makan lah.

Coba dimodif yang menambah estetika, fungsi keamanan dan kenyamanan. Baik buat diri sendiri atau orang lain.

Jangan sekalinya dimodif pakai lampu HID putih yang terangnya minta ampun, yg klo orang lain papasan terus lihat lampunya jadi jadi mikir "Oh Tuhan aku sudah melihat pintu akhirat-Mu. Ampunilah dosa-dosaku."
Terang banget sampai silau dan buta sesaat. Lalu jeeegggeeeer... Terjadilah tabrakan maut menewaskan 5 orang

No comment deh soal ini.. Menghalalkan mencontek dgn segala cara sampai hal-hal yang extreme