Jakarta - Sejak Desember 2012 sampai Juni 2013 ini PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah menertibkan sekitar 4.600 kios di stasiun-stasiun KRL di Jabodetabek. Tujuannya agar ruang parkir lebih luas dan bisa menampung penumpang lebih banyak.
Direktur Utama KAI Ignasius Jonan mengatakan, penertiban kios-kios pedagang ini dilakukan agar target penumpang KRL 1,2 juta per hari bisa tercapai, dari jumlah saat oini 400 ribu-500 ribu penumpang per hari.
"Nanti sebelum puasa, semua pelebaran dan pembangunan stasiun KRL ini akan selesai. Karena tidak boleh mengganggu aktivitas penumpang saat puasa nanti," ujar Jonan kepada detikFinance, Jumat (21/6/2013).
Ada sekitar 60 stasiun KRL di Jabodetabek yang ditertibkan dari kios-kios ini. KAI tidak memperpanjang kontrak kios-kios tersebut karena untuk menampung jumlah penumpang yang makin banyak.
"Selain itu juga agar sistem tiket elektronik (e-ticketing) bisa terlaksana," kata Jonan. Selain itu, ujarnya, penertiban kios-kios juga dilakukan di luar pagar stasiun untuk menekan kemacetan yang seringkali terjadi.
Apa yang menjadi rahasia Jonan sehingga berani menggusur kios-kios yang puluhan tahun sudah berada di stasiun-stasiun tersebut? "Rahasianya tidak boleh ada yang bermain," tegas Jonan.
Berikut penampakan beberapa stasiun KRL di Jabodetabek pasca penggusuran yang terjadi:
1. Stasiun Citayam
Spoiler for stasiun:
Sejak akhir Desember 2012, sebanyak 98 kios telah dibongkar dari stasiun ini. Sebanyak 50 kios ada di dalam peron dan 48 ada di luar peron. Mulai 10 Februari 2013 saat pembongkaran selesai, mulai dibangun sistem tiket elektronik di stasiun tersebut.
2. Stasiun Depok Baru
Spoiler for stasiun:
Terlihat kondisi stasiun Depok Baru lebih luas sehingga bisa menampung penumpang lebih banyak lagi. Kios-kios di dalam peron digusur oleh KAI sehingga peron bisa lebih luas. Untuk stasiun Depok Baru peleberan peron sudah selesai dilakukan. "Peron di Stasiun Depok Baru lebih lebar sekarang," ujar Direktur Utama KAI Ignasius Jonan.
3. Stasiun Bojong Gede
Spoiler for stasiun:
Kios-kios di luar pagar peron stasiun ini terlihat telah digusur rata oleh KAI. Lokasi yang digusur akan dijadikan lapangan parkir oleh KAI, sehingga para penumpang bisa memarkir kendaraannya dengan nyaman. Selain itu, kondisi stasiun bakal lebih teratur dan memuat lebih banyak penumpang.
4. Stasiun Bekasi
Spoiler for stasiun:
Stasiun Bekasi saat ini terlihat lebih luas dan rapi. Semua kios-kios di stasiun ini telah digusur dan telah dipasang gerbang tiket elektronik. Parkiran di stasiun ini juga lebih luas sehingga bisa menampung jumlah penumpang yang lebih banyak.
5. Stasiun Depok
Spoiler for stasiun:
Terlihat pasca penggusuran sedang dibangun parkiran baru dan juga loket-loket tiket baru di stasiun tersebut. Kios-kios di dalam dan luar peron ini telah digusur habis untuk bisa memberi ruang yang lebih besar kepada penumpang yang jumlahnya makin meningkat.
6. Stasiun Bogor
Spoiler for stasiun:
Kios-kios di Stasiun Bogor digusur habis dan dijadikan area parkir yang lebih luas. Seperti terlihat di gambar, saat ini kapasitas parkiran bisa menampung 300 mobil dan 1.800 motor.
7. Stasiun Pondok Ranji
Spoiler for stasiun:
Terlihat motor-motor terparkir rapi di stasiun tersebut. Sebelumnya tempat motor-motor tersebut berdiri merupakan kios-kios yang akhirnya telah digusur oleh KAI sehingga kondisi stasiun menjadi lebih baik dan menampung banyak penumpang dan kendaraannya.
[URL="http://finance.detik..com/read/2013/06/21/072323/2279722/4/ini-penampakan-stasiun-krl-pasca-penggusuran-dan-rahasia-dirut-kai?"]Sumbernya dari Sini[/URL]
Jujur aja gan, ane baru sekali ngerasain naik commuter line dari Tanah Abang ke Bogor. Menurut ane udah cukup bagus tetapi masih banyak yang kurang, terutama papan penunjuk arah/informasi.
Pas di Stasiun Bogor ane sempet kebingungan nunggu kereta di peron yang mana, soalnya gak ada keterangan sama sekali.
semoga ke depannya stasiun kereta di jabodetabek semakin modern biar gak kalah ama Malaysia