Mendekati bandara Sentani pukul 3 sore, keindahan sebuah pantai mulai tampak.Setelah pesawat landing saya turun dan berjalan menuju terminal kedatangan dan dikejutkan dengan panggilan dari seseorang... Heiii... Ternyata panggilan dari teman saya. Yang membuat saya kaget adalah saya tidak menyangka akan bertemu dia dilokasi tersebut yaitu masih di daerah parkiran pesawat atau Apron. Dalam hati kecil saya tersenyum, sepertinya bakalan seru perjalanan kali ini.. karena saat ketibaan sudah ada kejutan-kejutan kecil....



Ternyata tebakan saya benar... Saat keluar bandara saya pakai taxi non-argo karena bagasi cukup besar.. Saya sebutkan nama hotel saya yaitu hotel Ratna Manunggal... Dan dengan cepat si Sopir bilang “Lima puluh ribu”... Dan langsung saya jawab OK karena saya pikir cukup murah... Setelah naik mobil kejutan kedua datang. ternyata begitu mobil jalan +/- 150 meter, langsung dia berbelok dan tibalah saya di Hotel Ratna Manunggal yang ternyata sangat dekat dengan bandara... Halah tau gini mendingan jalan secara juga lebih sehat.. he he he... tapi ya anggap berbagi rejekilah...

Setelah tiba di hotel dan unpack, kamipun ngobrol.. kejutan ketiga adalah baru saya ketahui pantai yang saya lihat saat dipesawat adalah Pantai danau Sentani yang saya semula kira adalah Pantai dari lautan Papua... Wow.. pasti besar sekali Danaunya.



Adapun karena hari telah sore kami istirahat dan baru akan ke Danau Sentani keesokan harinya. Untuk makan malam saya berburu Papeda (Sagu) yang ternyata walaupun di Papua khususnya di perkotaan Papeda agak jarang ditemui. Akhirnya di satu “warung” saya dan teman berhasil menemukan Papeda.. namun Papeda dingin... Dengan semangat ingin mencoba... kami pesan buat keesokan harinya Papeda Panas (Sagu Panas dengan Sup Ikan asam manis) hmmmm...... Tak sabar menunggu keesokan harinya.

Singkat cerita perjalanan di Sentani saya lakukan selama 3 hari dengan mengunjungi beberapa lokasi yang sangat indah diantaranya Pulau Asei di tengah Danau Sentani, dimana dapat kita jumpai Situs Gereja Tua Asei serta pengrajin tifa dan lukisan kulit kayu.

Mc Arthur point yaitu tempat di atas bukit dimana kita bisa melihat Danau Sentani dari atas. Mc Arthur point dulunya merupakan lokasi yang digunakan oleh Jenderal Mc Arthur untuk mengawasi Jayapura dari serbuan Jepang pada perang dunia kedua.



Bagaimana indahnya Sentani sulit dilukiskan dengan kata-kata. Silahkan dapat dilihat sendiri di photo Sentani. Sayang Admin hanya mengijinkan 5 Photo yang sepertinya kurang untuk melukiskan keindahan Danau Sentani.

Tentang biaya untuk berkunjung ke Danau Sentani (Jayapura) dari Indonesia Barat, sebagian besar adalah biaya tiket (Rp. 3,5-4 juta PP), untuk biaya lainnya seperti hotel menurut saya masih relatif sama dengan Jakarta. Sewa perahu untuk ke pulau ASEI seharga Rp. 100 ribu.

Bila teman-teman punya kesempatan ke Indonesia Timur, luangkan waktu untuk menikmati keindahan danau Sentani.

Love Papua!


[CENTER]sumber[/CENTER]