- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cerita Tentang Koper Anda Hilang atau Rusak di Bandara
TS
ario84
Cerita Tentang Koper Anda Hilang atau Rusak di Bandara
Quote:
Kali ini ane kepengen mengupas tentang kejadian yang mungkin anda sering temui saat melakukan perjalanan menggunakan angkutan udara, Tentang Koper Anda Hilang atau Rusak di Bandara. Kali ini ane coba menyajikan berita-berita yang berhubungan topik tersebut.
Mohon bantuannya agan yang punya masalah yang sama atau ada cerita atau mungkin ada solusi dari kejadian tersebut, di share dimari
Mohon bantuannya agan yang punya masalah yang sama atau ada cerita atau mungkin ada solusi dari kejadian tersebut, di share dimari
Quote:
Saran Penumpang Pesawat: Jangan Taruh Barang Berharga di Bagasi!
Jakarta - Pencurian atau perusakan bagasi di bandara di Indonesia berulang kali terjadi. Tak hanya di Jakarta, di Yogyakarta, Batam, dan Medan juga pernah kejadian. Bagaimana mencegahnya? Sejumlah pengaduan yang dilakukan penumpang ke maskapai dan bandara tak ada respons.
"Semoga di lain waktu kami bisa lebih teliti lagi tidak menaruh barang berharga di bagasi dan selalu mengecek kondisi koper atau tas dan barang bawaan yang ditaruh di bagasi," saran Yovie Cahya dalam surat elektronik yang diterima detikcom, Selasa (18/6/2013).
Yovie bertutur soal bagasi kopernya yang diacak-acak oknum di bandara. Tas itu dia taruh di bagasi pesawat yang ditumpanginya dalam perjalanan Yogyakarta-Batam. Di tas itu ada barang berharga perhiasan istrinya. Beruntung perhiasan itu terselip di antara pakaian.
"Namun meskipun tidak ada barang yang hilang, koper kami menjadi rusak dan kenyamanan serta keamanan kami menjadi terganggu," jelas Yovie.
Cara paling aman memang tak menaruh barang berharga di bagasi. Ketika penguasa bandara tak bisa berbuat sesuatu, pencegahan harus dilakukan dari penumpang.
Cerita pembaca detikcom lainnya Ria Setyana juga demikian. Bahkan kopornya jadi rusak karena disilet oknum di bandara. Bulan lalu dia terbang dari Banjarmasin ke Surabaya.
"Resleting koper tidak bisa dibuka sama sekali. Macet dan tidak bisa digerakkan, hanya terbuka sekitar 5 cm. Setelah dilihat ternyata di bagian resleting koper disiram dengan lem super lengket, yang disiram pake lem bukan hanya resleting bagian utama tetapi juga resleting kantong kecil di bagian muka," jelas Ria.
Karena tak bisa dibuka akhirnya Ria menggunting kopornya dan baru diketahui, ada barang yang hilang. "Ternyata modusnya, mereka buka dari resleting depan (yang tidak saya gembok-red), kemudian disilet dari bagian dalam kantong depan tadi hingga tembus ke kantong utama. Mungkin ambilnya meraba-raba gitu kali ya, asal comot saja," tuturnya.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/06/18/114720/2276653/10/saran-penumpang-pesawat-jangan-taruh-barang-berharga-di-bagasi"]sumber[/URL]
Jakarta - Pencurian atau perusakan bagasi di bandara di Indonesia berulang kali terjadi. Tak hanya di Jakarta, di Yogyakarta, Batam, dan Medan juga pernah kejadian. Bagaimana mencegahnya? Sejumlah pengaduan yang dilakukan penumpang ke maskapai dan bandara tak ada respons.
"Semoga di lain waktu kami bisa lebih teliti lagi tidak menaruh barang berharga di bagasi dan selalu mengecek kondisi koper atau tas dan barang bawaan yang ditaruh di bagasi," saran Yovie Cahya dalam surat elektronik yang diterima detikcom, Selasa (18/6/2013).
Yovie bertutur soal bagasi kopernya yang diacak-acak oknum di bandara. Tas itu dia taruh di bagasi pesawat yang ditumpanginya dalam perjalanan Yogyakarta-Batam. Di tas itu ada barang berharga perhiasan istrinya. Beruntung perhiasan itu terselip di antara pakaian.
"Namun meskipun tidak ada barang yang hilang, koper kami menjadi rusak dan kenyamanan serta keamanan kami menjadi terganggu," jelas Yovie.
Cara paling aman memang tak menaruh barang berharga di bagasi. Ketika penguasa bandara tak bisa berbuat sesuatu, pencegahan harus dilakukan dari penumpang.
Cerita pembaca detikcom lainnya Ria Setyana juga demikian. Bahkan kopornya jadi rusak karena disilet oknum di bandara. Bulan lalu dia terbang dari Banjarmasin ke Surabaya.
"Resleting koper tidak bisa dibuka sama sekali. Macet dan tidak bisa digerakkan, hanya terbuka sekitar 5 cm. Setelah dilihat ternyata di bagian resleting koper disiram dengan lem super lengket, yang disiram pake lem bukan hanya resleting bagian utama tetapi juga resleting kantong kecil di bagian muka," jelas Ria.
Karena tak bisa dibuka akhirnya Ria menggunting kopornya dan baru diketahui, ada barang yang hilang. "Ternyata modusnya, mereka buka dari resleting depan (yang tidak saya gembok-red), kemudian disilet dari bagian dalam kantong depan tadi hingga tembus ke kantong utama. Mungkin ambilnya meraba-raba gitu kali ya, asal comot saja," tuturnya.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/06/18/114720/2276653/10/saran-penumpang-pesawat-jangan-taruh-barang-berharga-di-bagasi"]sumber[/URL]
Quote:
Bila Terpaksa Masuk Bagasi Pesawat, Wrapping Tas Anda!
Jakarta - Bila Anda membawa barang banyak dan koper besar, mau tak mau harus masuk bagasi. Lalu bagaimana mencegah terjadinya pencongkelan tas? Ada satu solusi yang mungkin bisa menjadi pemecahan sementara. Wrapping tas Anda!
"Setiap traveling ke mana pun dari dan ke bandara di Indonesia semua koper yang masuk bagasi selalu saya wrapping," jelas pembaca detikcom Tommy dalam surat elektronik ke redaksi@detik..com, Selasa (18/6/2013). Wrapping adalah membungkus tas/koper dengan lilitan plastik dengan tarif Rp 30 ribu-35 ribu.
Tommy kapok terhadap ulah tikus bandara yang mengacak-acak tas miliknya. Gembok dan resleting tas/kopernya dirusak. Pengalaman itu terjadi ketika dia terbang dari Bandara Cengkareng ke Changi, Singapura. Saat komplain ke Changi dia diberitahu tas sudah dalam kondisi seperti itu sejak di Jakarta.
Yang merisaukan juga, lanjut Tommy, bahwa di Indonesia amat sulit mendapat perhatian perihal ulah pencoleng di bandara. Selama ini seolah tak ada respons, termasuk dari maskapai.
Kejadian perusakan tas juga dialami Indra Putra yang menumpang maskapai Lion Air. Kejadian yang dia alami baru saja terjadi yaitu pada Senin (17/6) malam. Beruntung Indra tak kehilangan barang berharga. Tapi harapan dia, pengelola bandara dan maskapai selalu waspada.
"Jika memang ingin mengkampanyekan sebagai bandara yang bertaraf internasional setidaknya tunjukkanlah rasa keamanan dan kenyamanan untuk para penumpang. Ini merupakan pengalaman pertama saya dan saya harap ini yang terakhir," kisah Indra Putra.
Sejumlah pembaca detikcom juga mengisahkan ceritanya soal kejadian dengan beberapa maskapai. Tapi sayangnya belum ada respons dari maskapai-maskapai tersebut, termasuk dari Lion Air. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait yang dikonfirmasi tak mengangkat telepon selulernya.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/06/18/123142/2276720/10/bila-terpaksa-masuk-bagasi-pesawat-wrapping-tas-anda"]sumber[/URL]
Jakarta - Bila Anda membawa barang banyak dan koper besar, mau tak mau harus masuk bagasi. Lalu bagaimana mencegah terjadinya pencongkelan tas? Ada satu solusi yang mungkin bisa menjadi pemecahan sementara. Wrapping tas Anda!
"Setiap traveling ke mana pun dari dan ke bandara di Indonesia semua koper yang masuk bagasi selalu saya wrapping," jelas pembaca detikcom Tommy dalam surat elektronik ke redaksi@detik..com, Selasa (18/6/2013). Wrapping adalah membungkus tas/koper dengan lilitan plastik dengan tarif Rp 30 ribu-35 ribu.
Tommy kapok terhadap ulah tikus bandara yang mengacak-acak tas miliknya. Gembok dan resleting tas/kopernya dirusak. Pengalaman itu terjadi ketika dia terbang dari Bandara Cengkareng ke Changi, Singapura. Saat komplain ke Changi dia diberitahu tas sudah dalam kondisi seperti itu sejak di Jakarta.
Yang merisaukan juga, lanjut Tommy, bahwa di Indonesia amat sulit mendapat perhatian perihal ulah pencoleng di bandara. Selama ini seolah tak ada respons, termasuk dari maskapai.
Kejadian perusakan tas juga dialami Indra Putra yang menumpang maskapai Lion Air. Kejadian yang dia alami baru saja terjadi yaitu pada Senin (17/6) malam. Beruntung Indra tak kehilangan barang berharga. Tapi harapan dia, pengelola bandara dan maskapai selalu waspada.
"Jika memang ingin mengkampanyekan sebagai bandara yang bertaraf internasional setidaknya tunjukkanlah rasa keamanan dan kenyamanan untuk para penumpang. Ini merupakan pengalaman pertama saya dan saya harap ini yang terakhir," kisah Indra Putra.
Sejumlah pembaca detikcom juga mengisahkan ceritanya soal kejadian dengan beberapa maskapai. Tapi sayangnya belum ada respons dari maskapai-maskapai tersebut, termasuk dari Lion Air. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait yang dikonfirmasi tak mengangkat telepon selulernya.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/06/18/123142/2276720/10/bila-terpaksa-masuk-bagasi-pesawat-wrapping-tas-anda"]sumber[/URL]
Diubah oleh ario84 19-06-2013 10:59
zharki memberi reputasi
1
11.8K
Kutip
15
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan