Metrotvnews.com, Jakarta: Wali Kota Bandung Dada Rosada kembali menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin ( 17/6) pagi. Pada Jumat (14/6) pekan lalu ia batal diperiksa.

Dada tiba di Gedung KPK sekitar pukul 10.00 WIB. Dada mengaku telah sehat dan akan menjalani pemeriksaan lanjutan menyangkut kasus dugaan suap terhadap hakim Setyabudi Tedjocahyono. "Alhamdulilah (sehat), ya (akan menjalani pemeriksaan) lanjutan," ujar Dada sebelum memasuki lobi Gedung KPK.

Seperti biasa, Dada enggan berkomentar banyak saat ditanya wartawan soal kasus itu. Begitu juga ketika ditanya soal kemungkinan dirinya ditetapkan menjadi tersangka, Dada pasrah. "Ya nanti (lihat) perkembangan saja," jelasnya.

Namun, ia enggan mengomentari pernyataan Edi Siswadi yang menyebutnya memerintahkan pengumpulan uang saweran untuk menyuap Setyabudi Tedjocahyono. Ia langsung masuk ke ruang tunggu.

Dada disebut terkait suap terhadap hakim Setyabudi. Dada diduga pernah berkonsultasi dengan Toto Hutagalung untuk menyuap Setyabudi agar tidak menyeret namanya dalam putusan kasus bantuan sosial Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

Toto disebut sebagai orang kepercayaan Dada. Setelah berkonsultasi, Toto diduga pernah meminta Dada menyediakan uang suap untuk Setyabudi. Wali Kota Bandung itu kemudian menyanggupi dengan meminta Herry menalangi permintaan tersebut.

Diduga, permintaan Dada yang disanggupi Herry berasal dari urunan kepala dinas yang ditampung oleh Bendahara Keuangan dan Aset Kota Bandung Pupung. Hal itu dikuatkan dengan pernyataan mantan Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi, Senin (10/6) pekan lalu.

Edi menyatakan Dada memerintahkan pengumpulan uang suap untuk hakim Setyabudi Tedjocahyono. Uang tersebut dikumpulkan di kepala dinas. "Ya seperti itulah," kata Edi.

Dari Pupung, Herry mencairkan dana Rp500 juta di Bank BJB. Setelah uang cair, Toto mengutus Asep Triyana untun menyerahkan uang tersebut kepada Setyabudi.


Sumber: http://www.metrotvnews.com/metronews...-Rosada-Pasrah