3 Orang Tewas dalam Kasus Tragedi Miras Oplosan di Australia

ABC Australia - detikNews

Jakarta- Korban tewas dalam kasus keracunan anggur oplosan mengandung Metanol di Selatan Queensland akhir pekan lalu bertambah menjadi 3 orang. Ini disebut-sebut sebagai kasus keracunan terburuk di Australia.

Vincent Summers, 21, warga Stanthorpe, akhirnya meninggal setelah sempat dirawat di RS. Princess Alexandra di Kota Brisbane (11/6). Ia merupakan korban tewas ketiga dalam kasus keracunan minuman anggur buatan yang diduga mengandung Metanol pada akhir pekan lalu.

Bersama empat orang rekan lainnya, Vincent Summers menenggak minuman tradisional sejenis anggur Italia – Grappa - di sebuah rumah di Ballandean, dekat Kota Stanthorpe pada akhir pekan lalu.

Dua korban lain yang menenggak minuman itu tewas yakni Joel Lynam (21) dan Bryan Wilmot (30).

Joel Lynam tewas di rumah tersebut pada hari Minggu, diduga karena keracunan Methanol. Petugas medis yang didatangkan tidak berhasil menyelamatkan nyawanya.

Beberapa jam setelah meninggalkan rumah tersebut, petugas medis kembali menerima telpon yang menyebutkan ada 3 orang lainnya yang jatuh sakit setelah mengkonsumsi minuman yang sama.

Bryan Wilmot, 30, dilarikan ke unit gawat darurat rumah sakit Toowoomba dalam kondisi kritis dan tewas Senin lalu.

Sementara satu korban lagi, Joshua Lyman, 26 - kakak dari Joel Lynan, masih dirawat di ruang perawatan intensif RS Princess Alexandra. Dokter mengatakan kondisinya masih kritis namun stabil. Joshua mengalami kerusakan pada bagian mata namun sadar dan kondisi terus membaik.

Otoritas rumah sakit, Peter Pillans, mengatakan keracunan methanol mengakibatkan komplikasi kesehatan serius bagi korban.

“Dampak utama yang serius adalah korban bisa mengalami kebutaan. Banyak korban keracunan methanol menjadi buta, “ katanya.

"Korban juga bisa mengalami kerusakan di sistem syaraf pusat, yang menyebabkan kerusakan otak. Selain itu korban juga berpotensi mengalami Parkinson pada usia muda,” tutur Pillans.

Kasus terburuk di Australia

Kasus keracunan minuman beralkohol produksi rumahan yang dioplos Metanol ini disebut-sebut sebagai yang terburuk di Australia.

lantaran peristiwa keracunan minuman oplosan seperti ini sangat jarang terjadi di Australia. Professor Paul Habere, pakar obat dan alkohol di RS. Royal Prince Alfred, Sydney, mengatakan Ia hanya menemukan 1 kasus keracunan Metanol setiap 5 tahun sekali.

"Di negara seperti Australia, di mana Anda dapat membeli alkohol yang resmi dengan sangat murah, jarang orang yang mau mengkonsumsi minuman anggur produksi rumahan."
"Saya pikir orang yang membuat anggur rumahan hanya sebagai hobi bukan karena harganya yang murah."

Kasus ini menjadi sorotan, karena belakangan Australia banyak menyoroti kasus keracunan minuman alkohol oplosan di negara sepeti Indonesia. Dimana sejumlah warga Australia yang tengah berlibur di Bali tewas setelah meminum anggur oplosan.

Luar biasa dan tragis

Kota Ballandean dikenal sebagai kawasan sentra produksi anggur dan penduduk setempat memiliki minuman tradisional sejenis anggur Italia - Grappa - yang terbuat dari sisa kulit anggur.

Undang-Undang di Australia sendiri melarang menjual minuman mengandung alkohol tanpa izin.

Menteri Kesehatan Queensland, Lawrence Springborg mengatakan peristiwa ini sebagai kasus luar biasa dan tragis.

“Minuman keras memang dibolehkan, tapi tidak menggunakan alkohol untuk industri, &rsquo katanya.

"Kasus ini sangat disayangkan, karena sangat jarang terjadi. Kasus ini akan sangat berdampak bagi warga di Granit Belt.

"Penting untuk menyelidiki penyebab dari kejadian ini sehingga kasus serupa bisa dicegah dan warga bisa terlindungi di masa depan.

Polisi tengah menyelidiki apa yang menyebabkan 4 orang laki-laki ini keracunan.

Sumber : [url]http://news.detik..com/read/2013/06/12/174043/2271684/1513/3-orang-tewas-dalam-kasus-tragedi-miras-oplosan-di-australia?9922022[/url]