Hugo Hatta Club Peduli Anak Putus Sekolah


TAK dapat dipungkiri sampai saat ini masih banyak anak-anak Indonesia yang kurang beruntung. Mereka tidak memperoleh pendidikan wajib sembilan tahun sebagaimana dikampanyekan pemerintah. Kepedulian generasi penerus bangsa ini seakan-akan terabaikan.

Keadaan ini kemudian membangkitkan semangat untuk saling peduli. Salah satunya kepedulian yang ditunjukkan komunitas anak muda bernama Hugo Hatta Club. Komunitas yang didirikan dengan latar belakang niat untuk berbagi ilmu bersama anak-anak kurang beruntung itu.

Seperti apa dan bagaimana aktivitas komunitas ini, wartawan Wartakotalive.com berkesempatan berbincang-bincang dengan Hetty Kusumawardhani, founder komunitas Hugo Hatta Club.

“Hugo Hatta Club merupakan komunitas yang memang konsentrasinya adalah berbagi di bidang sosial, pendidikan, dan kewirausahaan,” katanya.

Hetty melanjutkan, “Kalau untuk bidang pendidikan, kita punya program bernama Human atau Hugo Binaan. Kita membina anak-anak di perkampungan-perkampungan kecil yang banyak terdapat adik-adik asuh yang putus sekolah dan kita bantu agar mereka tetap dapat pendidikan.”

“Sementara untuk kewirausahaan kita membantu orang tua dari adik-adik yang ada diperkampungan tersebut yang tidak mampu membiayai sekolah. Para orang tua kita berikan suatu keterampilan supaya mereka bisa dapat penghasilan melalui keterampilan yang diajarkan,” Hetty menambahkan.

Bidang kewirausahaan sendiri mulai berjalan November 2012 lalu.

Secara garis besar kegiatan Hugo Hatta Club bertujuan untuk mendidik anak-anak putus sekolah sekaligus membantu orang tua mereka dengan memberikan keterampilan untuk menambah penghasilan keluarga.

“Kalau bapaknya buruh serabutan dan anaknya sudah kita didik, kemudian gimana caranya supaya sang ibu juga kita bantu jadi nggak nganggur.”

Pastinya dibutuhkan modal awal untuk menjalankan program yang dicanangkan, begitu pula yang dilakukan Hetty bersama para anggota lainnya. Kata Hetty, untuk dana pertama diperoleh melalui penggalangan dana dari penjualan hasil ragam keterampilan para masing-masing anggota yang sekaligus menyebarkan kepada teman kampus lainnya tentang apa itu Hugo Hatta Club.

“Dari jualan ini kita kumpulkan uangnya memang untuk donasi. Modal dari situ yang diberikan,” kata Hetty.

Berdiri

Hugo Hatta Club berdiri 30 Juni 2012. Bisa dibilang pembentukannya terjadi tidak sengaja atau spontan, yakni pada saat Hetty berbincang dengan ketiga temannya, Aneke Fitri, Firki Herawan, dan Muhammad Ibrahim Isa.

“Awal mula keterbentukannya sederhana sekali. Kita sering ngobrol-ngobrol bareng tentang diri kita sebagai anak muda dan apa sih kontribusi kita kepada negeri. Jadi, waktu duduk-duduk bareng ngerasa dari pada ngerumpi nggak jelas mending diskusi sesuatu yang bermutu. Terus muncul lah ide gimana kalau kita coba buat ngajar,” Hetty mengungkapkan.

Awal mulanya, mereka kebingungan untuk merealisasikan ide itu karena memang tidak ada satu pun yang memiliki latar belakang sebagai pengajar. “Cuma dari situ saya sadar kalau mengajar tentang pelajaran SD pasti kita tahu kan,” tutur Hetty.

Tetapi pada akhirnya, ide itu terealisasi.

Seperti komunitas pada umumnya, Hugo Hatta Club memiliki struktur pengurus. Pelatihan bagi para calon pengurus tidak dilakukan di mal atau hotel, melainkan di salah satu perkampungan, Jakarta Barat, sambil berbakti kepada masyarakat.

"Di situ kita masuk ke wilayah dimana anak-anakya memang putus sekolah dan nantinya calon pengurus akan berbaur dengan para adik-adik. Jadi nggak ada ceritanya di hotel. Kalau berfikiran Hugo itu jalan-jalan ya salah. Kita akan berbaur langsung dengan masyarakat karena gimana kita mau berbagi kalai kita nggak berbaur dan ngerasain langsung. Akan dilihat apa mereka mampu apa enggak."

Meski masih berumur jagung, Hugo Hatta Club patut diacungi jempol karena komunitas ini memiliki sederetan kegiatan yang direncanakan dan dijalankan dengan perencanaan baik.

Berikut secara adalah rincian acara mereka:

HUMAN (Hugo Mengajar Binaan)

Sebuah kegiatan belajar mengajar serta membina adik-adiK asuh yang mayoritas berasal dari keluarga menengah ke bawah guna membantu anak-anak bangsa meraih mimpi dan cita-cita sebagai penerus bangsa. Pelajaran yang diajarkan di antaranya Matematika, Bahasa Indonesia, Arab, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Gerakan 10.000 Koin

Gerakan mengumpulkan koin senilai 100 hingga 1000 rupiah yang nantinya digunakan sebagai modal untuk kegiatan wirausaha rakyat yang hasilnya akan disumbangkan untuk anak-anak miskin dan yatim piatu. Sebelumnya akan ada pelatihan terlebuh dahulu seperti daur ulang botol-botol soft drink sebagai kerajinan. Gerakan ini secaraa tak langsung turut mengajak para generasi muda untuk menjadi socpreneur (social-entrepeneur).

Health Care Day

Program peduli kesehatan dengan balutan yang menyenangkan melalui berbagai kegiatan yang diperuntukan bagi adik-adik asuh Hugo Hatta Club yang diberi nama Minggu Sehat, jalan santai di hari Minggu serta sarapan dengan menu sehat bersama-sama. Lalu ada pula Smiling Day (Gerakan Gigi Sehat, dan Hugo Games (Perlombaan di Bidang Olahraga)

Rumah Laut

Pengajaran kewirausahaan dengan berinovasi menciptakan suatu karya dari benda laut yang potensial serta bernilai jual tinggi. Hugo Hatta Club menggandeng pengrajin kerajinan tangan benda laut di Cilacap yang merupakan Penyandang Cacat. Selain pelatihan kewirausahaan tapi juga bekerja sama dengan seorang penyandang cacat sebagai kepedulian terhadap penyandang cacat. Contoh hasil karya Rumah Laut : C’MON (Creative making Money). HUGO mengajar adik-adik dalam kewirausahaan dan membentuk suatu cathering dengan kerjasama Raja Makan cstering untuk mulai bisnis.

Saat ini, anggota komunitas Hugo Hatta Club sudah tersebar di beberapa kota besar selain Jakarta, seperti Bandung, Surabaya, Medan, Bengkulu, Padang, Purwokerto, Malang dan Jogja.

Bila teman-teman ingin bergabung dengan mereka dan berkomunikasi langsung dengan silahkan ikut twitternya, yaitu @hetty_kusuma atau di @HugoHattaClub.

Sumber:http://wartakota.tribunnews.com/deti...-Putus-Sekolah