Cerita antara Kalideres dan Univ Pancasila (Beragam warna Transportasi Jakarta)

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Cerita antara Kalideres dan Univ Pancasila (Beragam warna Transportasi Jakarta)

thezaoldyeck

10-06-2013 13:24

Cerita antara Kalideres dan Univ Pancasila (Beragam warna Transportasi Jakarta)

Salam kenal semuanya, saya hanya ingin menceritakan pengalaman menikmati beragam warna transportasi andalan Jakarta. Saya hanyalah seorang pekerja yang memilih kerja di tangerang padahal punya rumah di Jakarta, so setiap hari saya tinggal di rumah kontrakan di dekat tempat saya kerja dan baru akhir pekan pulang ke Jakarta.

Biasanya saya hanya naik Transjakarta dari terminal Kalideres sampai Halte Ragunan kemudian naik angkot sampai Srengseng sawah. Nah berhubung banyaknya thread yang membahas perbaikan PT KAI terhadap kereta commuter line dan sarana pendukungnya yang cukup signifikan saya tertarik untuk mengkombinasikan keduanya.

Cerita antara Kalideres dan Univ Pancasila (Beragam warna Transportasi Jakarta)

Quote:

Seperti biasa saya sampai di Terminal kalideres sekitar jam 2 siang setelah naik angkot dari tempat kost saya. Turun dari angkot saya dikagetkan oleh petugas dishub yang teriak2 kepada bus-bus transjakarta yang sedang ‘ngetem’. Usut punya usut ternyata bus2 itu ngetem terlalu lama, bahkan katanya sopir dan keneknya tidur / istirahat di tempat2 di stasiun.

Sambil berlalu saya jalan ke loket untuk beli tiket saya masih mendengar suara petugas dishub berteriak “cepetan jalan, ngantri sampai 5 bis gini, liat tuh penumpang numpuk”. Dan benar saja, antrian didalam halte cukup panjang (di halte kalideres ada 3 pintu antrian dari mulai pintu paling ujung sampai pintu tengah, belum mencapai gerbang tempat beli karcis). Dan disini saya juga mendengar petugas penjaga pintu yang bergumam “Bener pak marahin aja, KEBIASAAN tuh!”.

Sampai disini saya masih berpikiran positif, saya berpikir mungkin bus2 itu baru tiba dari rit Jakarta (pasar baru ~ kalideres) jadi mungkin supir nya capek dan perlu istirahat sebentar atau masalah administrasi dan pergantian rute. Tapi apa coba, bus2 yang tadi dimarahin petugas dishub langsung jalan, LANGSUNG 4 Mobil sekaligus jalan,dan tanpa masalah! Ini apa2an saya pikir, berarti daritadi mereka memang benar-benar hanya istirahat bukan karena kendala teknis atau lainnya, ditambah kata2 “Kebiasaan” yang diucapkan petugas pintu saya berpikir berarti bukan hanya kali ini.

Saya bergumam dalam hati, “Apa2an ini, gaji sih 4 juta 5 juta tapi kelakuan masih sama aja kayak supir metromini!”

Skip

Quote:

Saya sudah dibusway duduk dengan tenang, tiba2 saya kaget karena atap buswaynya bocor, yap bocor! Karena hari itu hujan air merembes masuk dari sela2 jendela bagian atas,, banyak kursi dan penumpang yang kecipratan air. Saya perhatikan sekeliling, ternyata memang banyak bagian bus ini yang sudah rusak, berkarat, pecah, dsb. Sebagai informasi, bus transjakarta yang ada dikoridor ini menurut pengamatan saya usianya sangat tua dibanding yang ada dipusat kota, disini tidak ada bus baru apalagi bus gandeng yang sangat keren dan terlihat modern itu.

Tapi ada yang membuat saya lebih kaget, seorang penumpang yang duduk di bangku paling belakang sambil membaca koran seenaknya saja MELUDAH kearah pintu belakang. Pertama kali saya biarkan, kedua saya mulai kesal karena saya duduk di dekat tempat dia meludah (so dia meludah kearah saya), nah ketigakali nya dia meludah saya tidak bisa tahan, saya teriak ke dia bilang “pak tolong jangan meludah difasilitas umum ya!!”, dia Cuma diam menghiraukan saya. Tidak beberapa lama petugas didalam busway mendengar teriakan saya dan menghampiri, Tanya kenapa saya ceritakan semuanya dan bapak2 yang meludah itu dimarahin petugas, dan apa coba? Malah saya yang dibilang bawel sama bapak2 itu,, hahaha…

Skip

Quote:

Saya turun di halte juanda dan langsung ngacir ke Stasiun Juanda untuk bli tiket. Sesampai didalam kereta ternyata keretanya cukup penuh tetapi saya memaksa masuk walau berdesakan. Sedang asik-asik mnikmati suasana dalam kereta tiba-tiba terdengar suara “Glutuk”, ternyata ada seorang anak perempuan, masih SMP/SMA mungkin membuang gelas kemasan minuman yang tadi dia minum.

Reflek saya langsung bilang, “Dek tolong ambil lagi sampah nya, pegang, nanti buang diluar!”, dia diam, saya tegur sekali lagi dengan nada agak keras “Dek!”, dia pun menjawab “lagi penuh tau bang, susah!”, saya jwab lagi kali ini teriak “Ambil gak!!”. Akhirnya sampah itu dia ambil.

Akhirnya kereta pun sampai di stasiun Universitas Pancasila, saya turun dan saya liat sekeliling, benar saja! Kini stasiun jauh lebih bersih, tidak ada pedagang sehingga terkesan lebih luas, ada petugas jaga di pintu keluar yang selalu menagih tiket saat kita masuk dan keluar, sehingga meminimalisir penumpang gelap. Di dalam kereta tadi juga saya perhatikan kereta sangat bersih, terawatt dan tidak ada coretan sedikitpun. Intinya saya puas dengan layanan kereta sekarang ini.

Pesan dari TS, kejadian di supir busway memperlihatkan perlu ada kontrol yang ketat untuk sesuatu, perlu agan tau di terminal itu busway terpisah dari angkutan yang lain, jadi mungkin si supir dan awal2 busway berpikir mereka punya previlage tertentu dan petugas dishub tidak berhak mengatur mereka. Dari titik inilah biasanya penyimpangan akan muncul.

Mungkin ada sebagian dari agan yang berpikir ngapain sih nich orang ribet2 banget ngurusin sampah dan ludah, perlu agan tau juga ada yang namanya Teori Jendela Pecah, jika disuatu kota atau lingkungan ada gedung yang kaca jendelanya pecah lalu dibiarkan begitu saja tanpa diperbaiki, maka orang2 disekeliling akan berpikir keadaan seperti itu biasa saja (normal), tinggal tunggu waktu jendela2 lainnya rusak dan kota menjadi kumuh bahkan kriminalitas meraja lela. FYI teori ini sangat dipegang kuat di Jepang.

Jadi sebaiknya kita melakukan apapun yang kita bisa untuk memperbaiki suatu kesalahan, yang kecil sekalipun sebelum kesalahan2 itu menjadi sebuah kebiasaan dan menjadi lebih besar.

Saat ini kita sudah punya busway dan commuter line, yang meskipun masih ada beberapa kekurangan setidaknya bisa kita banggakan. Jadi kita, saya, kamu dan mereka para petugas dan operator wajib memelihara dan menjaga serta menjalankan system dan peraturan yang ada agar 2 trasportasi massal andalan ini bisa tetap dibanggakan.

==================

Jika anda mencapai bagian ini berarti anda orang yang sangat penyabar mau baca lama2,
emoticon-Ngakak

Terima kasih, ane gak berharap apa2, tapi mungkin agan bisa tinggalkan komen sehingga kita bisa diskusi.

emoticon-Kiss

Kutip

Balasan

Komentar yang asik ya

Urutan

Terbaru

Terlama

Komentar yang asik ya

Komunitas Pilihan