- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Papua 8X lebih kaya dari Indonesia


TS
menujuterang
Papua 8X lebih kaya dari Indonesia
Kisah Freeport merupakan salah satu dari banyak sekali kisah sedih tentang bagaimana kekayaan alam yang diberikan ALLAH SWT kepada bangsa Indonesia, oleh para penguasanya malah digadaikan bulat-bulat untuk dirampok imperialisme asing, demi memperkaya diri, keluarga, dan kelompoknya sendiri. Kenyataan memilukan ini masih berlangsung sampai sekarang.
Quote:
Spoiler for KATA MUTIARA:

KAMI tidur di atas emas, berenang di atas minyak, tapi bukan kami punya. Kami hanya menjual buah-buah pinang.
Sepenggal lirik lagu penyanyi Edo Kondolangit, bisa menggambarkan rintihan hati rakyat Papua. Walau mereka hidup di bagian bumi yang kaya tiada tara, tapi terpuruk dalam nestapa kemiskinan dan keterbelakangan.
Berpuluh tahun mereka hanya menonton warisan kekayaan dari Tuhan itu dikeruk, diangkut dan dijual untuk memperkaya jutaan manusia di ujung benua Amerika serta segelintir elit di Indonesia, yang berfungsi sebagai centeng alias anjing penjaga tambang bernama Freeport.
Sepenggal lirik lagu penyanyi Edo Kondolangit, bisa menggambarkan rintihan hati rakyat Papua. Walau mereka hidup di bagian bumi yang kaya tiada tara, tapi terpuruk dalam nestapa kemiskinan dan keterbelakangan.
Berpuluh tahun mereka hanya menonton warisan kekayaan dari Tuhan itu dikeruk, diangkut dan dijual untuk memperkaya jutaan manusia di ujung benua Amerika serta segelintir elit di Indonesia, yang berfungsi sebagai centeng alias anjing penjaga tambang bernama Freeport.
Quote:
Ekspedisi tiga orang Eropa tahun 1936, pimpinan DR Anton H Colijn bersama Jean-Jacques dan Frits J Wissel ke Gunung Gletser, Jayawijaya dan kemudian menemukan Ertsberg, seolah menjadi pembuka kotak pandora gunung emas di tanah Papua.
Sedangkan ekspedisi Freeport yang dikomandoi Forbes Wilson dan Del Flint, untuk menjelajahi Ertsberg tahun 1960, semakin menguatkan hasrat membangun proyek tambang di tanah yang diyakini orang Papua, sebagai tempat bersemayam moyang mereka.
Ertsberg, begitulah orang Belanda menyebut gunung ore (bijih). Bagi orang Papua, Ertsberg merupakan tanah warisan yang harus dijaga dan dipertahankan, agar terhindar dari malapetaka.
Namun nasib berkata lain. Sejak tahun 1967, perusahaan tambang PT Freeport Indonesia sebagai afiliasi Freeport-McMoRan Copper and Gold yang berpusat di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, menguasai Ertsberg dalam radius 10 kilometer persegi melalui kontrak karya eksklusif kontraktor tambang selama 30 tahun dan kemudian diperpanjang hingga 2041.
“Inilah awal malapetaka bagi orang Papua, membiarkan warisan kekayaan mereka disedot, sementara mereka hanya menonton dan pakai koteka,” ujar sumber matanews.com, Kamis (03/11).
Tahun 1970, operasi tambang berskala penuh pun dimulai dan kemudian pengapalan ekspor pertama kosentrat tembaga berlangsung 1972. diperkirakan, sejak beroperasi hingga 2010 Freeport sudah menyedot 7,3 juta ton tembaga dan sekitar 725 juta ton emas, tanpa kontrol yang jelas dari rejim Orde Baru pimpinan Soeharto, rejim Habibie, Gus Dur, Megawati hingga Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebaliknya, pihak Freeport dinilai tidak terbuka dan tidak jujur dalam pelaporan besaran dan jenis tambang yang dieksploitasi dari Ertsberg. Bahkan audit lingkungan dan sosial yang dilakukan terhadap tambang Freeport, dianggap hanya sebagai bentuk legitimasi atau pembenaran terhadap eksploitasi kekayaan tambang tanpa batas.
Tidak mengherankan, kalau ada pihak yang memperkirakan kandungan emas, tembaga serta uranium yang dikeruk dari Ertsberg dan Grasberg yang ditemukan pada tahun 1988, bisa mencapai nominal 8000 triliun rupiah setiap tahunnya dalam konversi rupiah.
“Bandingkan saja misalnya dengan jumlah APBN Indonesia setiap tahun, hanya sekitar 1200 triliun rupiah. Sementara royalti Freeport, secara resmi hanya sekitar 1 persen per tahun,” tutur sumber matanews.com, Kamis (03/11).
Lalu setega itukah Freeport untuk membagi hasil kekayaan yang dikeruk hingga ke perut bumi Cendrawasih dan membiarkan rakyat Papua mengais sampah sisa makanan yang dibuang dari camp Hidden Valley, lokasi tambang di ketinggian 4000 meter dari permukaan laut itu?.
Sejak jaman Soeharto, secara kasat mata Freeport memang jadi bancakan bagi kaum penguasa republik dan aparat keamanan. diduga banyak uang ilegal yang dibagi-bagi alias mengalir ke kantong-kantong pribadi dan kelompok.
Pihak Freeport pun sangat menyadari praktek distribusi uang centeng, dengan tujuan kelangsungan dan kelanggengan pengerukan emas, tembaga hingga uranium dari tanah Papua. Pengakuan pihak Freeport telah memberikan uang pengamanan sebesar 14 juta USD setiap tahun kepada pihak kepolisian, hanyalah salah satu alokasi dana yang tidak masuk resmi ke kas negara. diyakini, uang centeng dari Freeport, juga mengalir ke pihak tentara, Pemda hingga elit penguasa lokal dan pusat.
Kisruh Freeport yang kini masih berlangsung, memang telah mengganggu kenyamanan kelompok centeng yang menari di atas penderitaan bahkan nyawa rakyat Papua, maupun buruh tambang yang gigih memperjuangkan haknya.
Bahkan upaya Presiden SBY membentuk Unit Percepatan Pembangunan di Papua dan Papua Barat (UP4B) yang dikepalai Bambang Darmono, ditengarai hanya akal-akalan untuk menetralisir memburuknya situasi di bumi Cendrawasih, sekaligus alat mengatur penampungan aliran uang centeng dari Freeport yang terus mengalir, entah sampai kapan.
Sedangkan ekspedisi Freeport yang dikomandoi Forbes Wilson dan Del Flint, untuk menjelajahi Ertsberg tahun 1960, semakin menguatkan hasrat membangun proyek tambang di tanah yang diyakini orang Papua, sebagai tempat bersemayam moyang mereka.
Ertsberg, begitulah orang Belanda menyebut gunung ore (bijih). Bagi orang Papua, Ertsberg merupakan tanah warisan yang harus dijaga dan dipertahankan, agar terhindar dari malapetaka.
Namun nasib berkata lain. Sejak tahun 1967, perusahaan tambang PT Freeport Indonesia sebagai afiliasi Freeport-McMoRan Copper and Gold yang berpusat di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, menguasai Ertsberg dalam radius 10 kilometer persegi melalui kontrak karya eksklusif kontraktor tambang selama 30 tahun dan kemudian diperpanjang hingga 2041.
“Inilah awal malapetaka bagi orang Papua, membiarkan warisan kekayaan mereka disedot, sementara mereka hanya menonton dan pakai koteka,” ujar sumber matanews.com, Kamis (03/11).
Tahun 1970, operasi tambang berskala penuh pun dimulai dan kemudian pengapalan ekspor pertama kosentrat tembaga berlangsung 1972. diperkirakan, sejak beroperasi hingga 2010 Freeport sudah menyedot 7,3 juta ton tembaga dan sekitar 725 juta ton emas, tanpa kontrol yang jelas dari rejim Orde Baru pimpinan Soeharto, rejim Habibie, Gus Dur, Megawati hingga Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebaliknya, pihak Freeport dinilai tidak terbuka dan tidak jujur dalam pelaporan besaran dan jenis tambang yang dieksploitasi dari Ertsberg. Bahkan audit lingkungan dan sosial yang dilakukan terhadap tambang Freeport, dianggap hanya sebagai bentuk legitimasi atau pembenaran terhadap eksploitasi kekayaan tambang tanpa batas.
Tidak mengherankan, kalau ada pihak yang memperkirakan kandungan emas, tembaga serta uranium yang dikeruk dari Ertsberg dan Grasberg yang ditemukan pada tahun 1988, bisa mencapai nominal 8000 triliun rupiah setiap tahunnya dalam konversi rupiah.
“Bandingkan saja misalnya dengan jumlah APBN Indonesia setiap tahun, hanya sekitar 1200 triliun rupiah. Sementara royalti Freeport, secara resmi hanya sekitar 1 persen per tahun,” tutur sumber matanews.com, Kamis (03/11).
Lalu setega itukah Freeport untuk membagi hasil kekayaan yang dikeruk hingga ke perut bumi Cendrawasih dan membiarkan rakyat Papua mengais sampah sisa makanan yang dibuang dari camp Hidden Valley, lokasi tambang di ketinggian 4000 meter dari permukaan laut itu?.
Sejak jaman Soeharto, secara kasat mata Freeport memang jadi bancakan bagi kaum penguasa republik dan aparat keamanan. diduga banyak uang ilegal yang dibagi-bagi alias mengalir ke kantong-kantong pribadi dan kelompok.
Pihak Freeport pun sangat menyadari praktek distribusi uang centeng, dengan tujuan kelangsungan dan kelanggengan pengerukan emas, tembaga hingga uranium dari tanah Papua. Pengakuan pihak Freeport telah memberikan uang pengamanan sebesar 14 juta USD setiap tahun kepada pihak kepolisian, hanyalah salah satu alokasi dana yang tidak masuk resmi ke kas negara. diyakini, uang centeng dari Freeport, juga mengalir ke pihak tentara, Pemda hingga elit penguasa lokal dan pusat.
Kisruh Freeport yang kini masih berlangsung, memang telah mengganggu kenyamanan kelompok centeng yang menari di atas penderitaan bahkan nyawa rakyat Papua, maupun buruh tambang yang gigih memperjuangkan haknya.
Bahkan upaya Presiden SBY membentuk Unit Percepatan Pembangunan di Papua dan Papua Barat (UP4B) yang dikepalai Bambang Darmono, ditengarai hanya akal-akalan untuk menetralisir memburuknya situasi di bumi Cendrawasih, sekaligus alat mengatur penampungan aliran uang centeng dari Freeport yang terus mengalir, entah sampai kapan.
Spoiler for PETA Kepemilikan AS dan Negara Lain di INDONESIA:

Quote:
Akan berbeda halnya jika kekayaan alam yang melimpah di negeri ini dikelola dengan baik oleh negara. Barang Tambang dan energi adalah Milik bersama yang dikelola semata-mata untuk kemakmuran rakyat, bukan diserahkan ke perusahaan swasta apalagi kepada asing. harusnya pemerintah mampu mengelola kekayaan alam dengan baik semata-mata demi kemakmuran rakyat.
artikel ini semata-mata sebagai bumbu motivasi kita untuk menjadi orang yg lebih baik, sebelum kita lebih jauh melangkah ke depan, alangkah baiknya kita berbenah dari hal yg terkecil dulu, diri sendiri 

Spoiler for komentar agan-agan:
Quote:
Original Posted By vtra09►Papua emang tanah nya kaya gan..
cm emang bener, pemerintah ko ga ada greget nya ngelola dengan baik..
memaksimalkan potensi kekayaan alam dsana, tanpa diganggu pihak asing..*pengennya
ah, tapi kalo pun pemerintahnya bisa, paling malah cm ngenyangkan perut mereka sendiri,,ga perduli kemakmuran rakyatnya..
cm emang bener, pemerintah ko ga ada greget nya ngelola dengan baik..
memaksimalkan potensi kekayaan alam dsana, tanpa diganggu pihak asing..*pengennya
ah, tapi kalo pun pemerintahnya bisa, paling malah cm ngenyangkan perut mereka sendiri,,ga perduli kemakmuran rakyatnya..

Quote:
Original Posted By aldino378►salah satu bentuk kebobrokan sistem pemerintahan kita ini
.padahal waktu 2011 jangan diperpanjang lgi kontraknya. langsung ambil alih tambang freeport kelola sendiri. beli alat ngolahnya + sewa tenaga ahli tambang luar negeri.. ga pa2 ngutang ke bank dunia ampe 5000 ribu triliun dengan jaminan aset tambang freeport.. dalam 1 tahun bakal lunas tuh utang. dan dengan hasil yg sangat2 melimpah dari emas+uranium+tembaga sungguh indonesia bakal sangat makmur+maju+berkembang dijamin.. tentu dari sekarang kita pikir2 dlu siapa calon pemimpin yg peduli rakyatnya..
andai gw punya satu organisasi yg beranggotakan ratusan ribu orang bakal gw perangi tuh tambang freeport buat kemakmuran warga papua+ hasil buat memajukan indonesia.

andai gw punya satu organisasi yg beranggotakan ratusan ribu orang bakal gw perangi tuh tambang freeport buat kemakmuran warga papua+ hasil buat memajukan indonesia.
Quote:
Original Posted By jurno►Siapa sih yg ga mau kelola asset seperti ini pemerintah pasti amat sangat mau tapi harus diketahui salah satu perjanjian dengan rezim orde baru pada tahun 1965 adalah pihak AS akan membantu Suharto menjadi presiden dengan skenario G30S/PKI nya dan SUPER SEMAR nya asal kan pihak AS dan sekutunya mendapatkan beberapa blok migas dan lokasi freeport ini , yg menjadi pertanyaan adalah ...kenapa setelah rezim orde baru lengser tapi freeport dan beberapa perusahaan minyak milik negara barat masih beroperasi dengan nikmatnya bahkan diperpanjang kembali jawabannya adalah , ingat AS atau USA apalagi dengan NATO nya adalah kekuatan perang terbesar di bumi ini dan apakah pemerintah kita sanggup mengambil pilihan jika mereka (AS dan sekutunya) melakukan ancaman tertutup jika pemerintah Indonesia tidak memperpanjang kontrak freeport dan beberapa blok minyak lainnya maka Indonesia akan dibuat seperti Irak atau Afganistan atau simplenya jika kontrak2 itu tidak diperpanjang mereka akan menyerang kita habis2an dengan alasan yg mereka buat2 ingat irak di serang dengan alasan senjata kimia yg mereka miliki dan tidak mereka temukan hingga saat ini, kalau afganistan dengan alasan terorisme berkaitan dengan peristiwa 9 sept dengan osama bin laden nya yg juga masih misteri sampai sekarang nah kalau utk Indonesia apa alasan nya apa dengan alasan tidak memperpanjang kontrak perusahaan swasta mereka ?? tentu tidak mereka tetap menjaga image menyerang untuk kebaikan jadi mereka akan memakai alasan lain dan sangat mudah serta sudah dipersiapkan dengan baik, yaitu ingat fenomena terorisme di indonesia yg selalu ada itu lah ancang2 mereka utk alasan mereka menyerang kita jika keinginan mereka tidak di penuhi jadi fenomena terorisme itu apa jangan2 mereka yg buat sebagai persiapan legitimasi mereka utk menyerang suatu negara ??
Nah itulah sebabnya kenapa kontrak2 itu terpaksa selalu diperpanjang dengan mulusnya karna pemerintah kita tidak mungkin mengambil pilihan perang untuk rakyatnya yg prediksi kekuatan perang nya dengan negara ini sangat jauh kemungkinan menang nya tipis dengan korban rakyat tak berdosa, mungkin kita bisa pegang kendali atas yg menjadi hak kita dengan negara barat setelah kekuatan perang kita bisa memungkinkan tapi sampai kapan yaa untuk membeli alat perang saja tidak mudah utk kita walau kemampuan ada seperti sekarang ini dengan berbagai cara mereka akan membatasi ibarat nya kita mau beli mobil toyota alphard kita mampu dan perlu dengan halusnya mereka akan bertindak seperti malaikat tidak perlu beli ini kami kasih saja toyota kijang lama akhirnya batal deh punya alphard hahahahaha......tapi negara ini tidak tinggal diam Karna pengembangan alat perang dalam negeri sudah di tingkatkan walau dengan susah payah (baru jadi udah dibakar hahahaha) tapi tetap berusaha tetap semangat negeri ku........ yaahhhh mudah2an pendapat sy benar dan hanya tuhan yg tahu CMIW
Nah itulah sebabnya kenapa kontrak2 itu terpaksa selalu diperpanjang dengan mulusnya karna pemerintah kita tidak mungkin mengambil pilihan perang untuk rakyatnya yg prediksi kekuatan perang nya dengan negara ini sangat jauh kemungkinan menang nya tipis dengan korban rakyat tak berdosa, mungkin kita bisa pegang kendali atas yg menjadi hak kita dengan negara barat setelah kekuatan perang kita bisa memungkinkan tapi sampai kapan yaa untuk membeli alat perang saja tidak mudah utk kita walau kemampuan ada seperti sekarang ini dengan berbagai cara mereka akan membatasi ibarat nya kita mau beli mobil toyota alphard kita mampu dan perlu dengan halusnya mereka akan bertindak seperti malaikat tidak perlu beli ini kami kasih saja toyota kijang lama akhirnya batal deh punya alphard hahahahaha......tapi negara ini tidak tinggal diam Karna pengembangan alat perang dalam negeri sudah di tingkatkan walau dengan susah payah (baru jadi udah dibakar hahahaha) tapi tetap berusaha tetap semangat negeri ku........ yaahhhh mudah2an pendapat sy benar dan hanya tuhan yg tahu CMIW
Quote:
Original Posted By itxa►Sumpah Gan...gw sdh beberapa x baca tentang masalah freeport dan kebegoan pemerintah indonesia karena gk bisa ngelola SDA yg ada..
Gw geram banget ama jajaran pemerintah indo gan,malu banget,sedih banget campur aduk semuanya...
klo gw jd orang super tajir mampus...pgn bgt gan tembak mati tuh para jajaran pemerintah...karena gw dh muak bgt dengan tingkah laku mereka yg penuh akan kesandiwaraan...
Sumpah Gan tread lo bagus banget,semoga ngasih info lg selain freeport tentang masalah SDA yg harusnya di kelola indonesia malah oleh orng luar...
Gw geram banget ama jajaran pemerintah indo gan,malu banget,sedih banget campur aduk semuanya...
klo gw jd orang super tajir mampus...pgn bgt gan tembak mati tuh para jajaran pemerintah...karena gw dh muak bgt dengan tingkah laku mereka yg penuh akan kesandiwaraan...
Sumpah Gan tread lo bagus banget,semoga ngasih info lg selain freeport tentang masalah SDA yg harusnya di kelola indonesia malah oleh orng luar...
Quote:
Original Posted By Heruhexos►klo gni mending jadi komunis aja..orang banyak bilang komunis itu gak baik serakah anti sosial..padahal loe gak liat sisi positifnya
kan karna semua perusahaan kebanyakan dipegang ama pemerintah jadi tercipta lapangan kerja dmana2 ...klo demokrasi kyk gni mending gak usah demokrasi ..agan semua bilang kalo mau berubah pemimpin harus bener ente semua lulus ujian aja pake cara curang aja gak mau komplen
kan karna semua perusahaan kebanyakan dipegang ama pemerintah jadi tercipta lapangan kerja dmana2 ...klo demokrasi kyk gni mending gak usah demokrasi ..agan semua bilang kalo mau berubah pemimpin harus bener ente semua lulus ujian aja pake cara curang aja gak mau komplen
Quote:
Original Posted By Kaji48►Bngung jga kalo mikir masalah2 yg ada di Indo., gan. Cuma nih ya, masalah ini pernah jdi pembahasan yg menarik di perkuliahan energi ane. Ada beberapa pendapat agan sekalian yg juga ikut kebahas.
"Mending tuh tambang diprivatisasi aja.."
Ini diprivatisasi ke siapa, gan? Kalo individu jelas gk mungkin, inget pasal 33 UUD '45. Lagipula, apa gk cemburu tuh rakyat kalo ada individu yg diberi wewenang utk mengelola kekayaan alam Indo. Blm lagi kalo tau penuakit korupsi yg lagi in. Tmbah parah aja nasib tambang freeport. Namanya privatisasi itu pasti cenderung eksploitasi besar2an buat dapet untung, gan.
Trus gimana? Dikembalikan ke negara? Ya kalo sesuai pasal 33 UUD '45 sih gitu. Masalahnya negara "blm" punya sumber daya utk pengelolaannya, gan.
"Indo. punya tuh banyak org pinter di LN, panggil aja balik.."
Nah masalahnya, emg mereka mau pada balik ke sini? Kalo gk mau, jgn judge mereka dgn "gk punya nasionalisme". Mereka yg pinter itu juga butuh duit buat sambung hidup, gan. Kalo mereka balik ke sini, ninggal kesuksesan mereka, tpi negara "krg" bsa menghargai mereka, trus mereka harus gimana buat nyambung hidup? Emg bsa hidup dgn "nasionalisme"? Para pahlawan Indo. aja yg terang2an berkorban utk kemerdekaan RI banyak yg ditelantarin, kok. Apalagi yg blm berjasa apa2.
Yaaahh..balik lagi ke negara deh..
(Kayaknya sih) Negara mikir gni, "Nah, daripada tuh tambang nganggur n gk ksh benefit (pemasukan), mending diekstraksi ma "bule". Mending dapet duit dikit daripada gk sama sekali."
Jadilah, bumi papua yg skg ini, gan.
"Tapi kontraknya jgn lama2 donk!"
Nah, ini ada ilmunya, gan. Misal, agan itu anak kos yg cuma bisa ngekos sebulan aja. Agan bakal ngerawat tuh kos2an apa gk? Apa agan mau bersihin kmr mandi kos yg udh kotor seminggu sebelum agan pindah? Pasti agan males, kan? Mikir gini, "buat apa gue bersihin, abis ini pindah ajaaa.."
Kondisi ini juga berlaku utk kontrak freeport di papua. Coba kalo kontraknya bentar, bkn gk mungkin kalo freeport bakal eksploitasi habis2an tuh tambang, yg pada gilirannya justru merugikan generasi mendatang. Makanya kontraknya lama, gan. Soalnya, freeport bakal hemat dan ngerawat tambang di papua, gan. Inget, gan: "Sumber daya yg diekstraksi kan sumber daya tak terbarukan yg terbatas jumlahnya. Jadi, masa kontrak yg panjang akan memperpanjang keberadaannya di alam.."
Jadi, sebenernya ada manfaat jga dri keberadaan freeport di papua, gan.
* nambah pemasukan negara (meski dikit sih)
* memperpanjang usia sumber daya di papua
Yaaahh..itu aja sih yg pengen ksh tau, cuma segala sesuatu itu pasti ada resikonya.. Peace, gan..
"Mending tuh tambang diprivatisasi aja.."
Ini diprivatisasi ke siapa, gan? Kalo individu jelas gk mungkin, inget pasal 33 UUD '45. Lagipula, apa gk cemburu tuh rakyat kalo ada individu yg diberi wewenang utk mengelola kekayaan alam Indo. Blm lagi kalo tau penuakit korupsi yg lagi in. Tmbah parah aja nasib tambang freeport. Namanya privatisasi itu pasti cenderung eksploitasi besar2an buat dapet untung, gan.
Trus gimana? Dikembalikan ke negara? Ya kalo sesuai pasal 33 UUD '45 sih gitu. Masalahnya negara "blm" punya sumber daya utk pengelolaannya, gan.
"Indo. punya tuh banyak org pinter di LN, panggil aja balik.."
Nah masalahnya, emg mereka mau pada balik ke sini? Kalo gk mau, jgn judge mereka dgn "gk punya nasionalisme". Mereka yg pinter itu juga butuh duit buat sambung hidup, gan. Kalo mereka balik ke sini, ninggal kesuksesan mereka, tpi negara "krg" bsa menghargai mereka, trus mereka harus gimana buat nyambung hidup? Emg bsa hidup dgn "nasionalisme"? Para pahlawan Indo. aja yg terang2an berkorban utk kemerdekaan RI banyak yg ditelantarin, kok. Apalagi yg blm berjasa apa2.
Yaaahh..balik lagi ke negara deh..
(Kayaknya sih) Negara mikir gni, "Nah, daripada tuh tambang nganggur n gk ksh benefit (pemasukan), mending diekstraksi ma "bule". Mending dapet duit dikit daripada gk sama sekali."
Jadilah, bumi papua yg skg ini, gan.
"Tapi kontraknya jgn lama2 donk!"
Nah, ini ada ilmunya, gan. Misal, agan itu anak kos yg cuma bisa ngekos sebulan aja. Agan bakal ngerawat tuh kos2an apa gk? Apa agan mau bersihin kmr mandi kos yg udh kotor seminggu sebelum agan pindah? Pasti agan males, kan? Mikir gini, "buat apa gue bersihin, abis ini pindah ajaaa.."
Kondisi ini juga berlaku utk kontrak freeport di papua. Coba kalo kontraknya bentar, bkn gk mungkin kalo freeport bakal eksploitasi habis2an tuh tambang, yg pada gilirannya justru merugikan generasi mendatang. Makanya kontraknya lama, gan. Soalnya, freeport bakal hemat dan ngerawat tambang di papua, gan. Inget, gan: "Sumber daya yg diekstraksi kan sumber daya tak terbarukan yg terbatas jumlahnya. Jadi, masa kontrak yg panjang akan memperpanjang keberadaannya di alam.."
Jadi, sebenernya ada manfaat jga dri keberadaan freeport di papua, gan.
* nambah pemasukan negara (meski dikit sih)
* memperpanjang usia sumber daya di papua
Yaaahh..itu aja sih yg pengen ksh tau, cuma segala sesuatu itu pasti ada resikonya.. Peace, gan..

Jangan Lupa Komen dan
nya ya 


Menerima





Menolak


mampir di thread ane gan
Quote:
7 Petualangan manusia yang akan terus dikenang sepanjang masa
Kejahatan yang Perlu Diwaspadai Jelang Lebaran dan Ramadhan
[PIC] Beginilah kaum muda Indonesia dari masa ke masa
[WOW] Tempat Ini Dijuluki Gerbang Pintu Neraka!
5 Kebiasaan Yang Membawa Kebahagiaan
Kota yang berpenduduk hanya 1 orang
Papua 8x lebih kaya dari Indonesia
[UNIK] Keajaiban angka 1- 10
Makna dan Arti Lambang Provinsi se-Indonesia
20 Ajang Balab Mobil Terberat Di Dunia [ + Pict ]
Kamuflase Menakjubkan ala Burung Hantu [ Pict ]
Hal yang Dicari Perusahaan saat Merekrut Karyawan
Kejahatan yang Perlu Diwaspadai Jelang Lebaran dan Ramadhan
[PIC] Beginilah kaum muda Indonesia dari masa ke masa
[WOW] Tempat Ini Dijuluki Gerbang Pintu Neraka!
5 Kebiasaan Yang Membawa Kebahagiaan
Kota yang berpenduduk hanya 1 orang
Papua 8x lebih kaya dari Indonesia
[UNIK] Keajaiban angka 1- 10
Makna dan Arti Lambang Provinsi se-Indonesia
20 Ajang Balab Mobil Terberat Di Dunia [ + Pict ]
Kamuflase Menakjubkan ala Burung Hantu [ Pict ]
Hal yang Dicari Perusahaan saat Merekrut Karyawan
Diubah oleh menujuterang 27-06-2013 08:50
0
30.4K
Kutip
380
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan