Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tommyanggara88Avatar border
TS
tommyanggara88
Hah, ganja bisa melindungi sel otak?


MARIJUANA terus menjadi paradoks dalam masyarakat, banyak orang terjerumus ke lembah narkoba yang dikaitkan kerusakan saraf otak.Tetapi di sisi lain muncul hasil penelitian, menyebut bahwa marijuana dapat juga mengobati sejumlah gejala dan gangguan otak.

Dalam kesimpulan penelitian terbaru, marijuana, telah dapat dikaitkan langsung memiliki efek membantu penurunan fungsi kognitif (daya tangkap) jangka panjang pada pecandu narkoba. Tapi sekarang, marijuana sedang diuji sebagai pengobatan untuk mengembalikan fungsi otak seperti semula setelah cedera traumatis.

Di tengah fenomena umum, bahwa marijuana membuat kerusakan otak, beberapa hasil penelitian telah menunjukkan bahwa marijuana memiliki efek saraf. Penelitian telah menunjukkan bahwa ia memiliki efek protektif pada penyakit neurodegenerative seperti multiple sclerosis, Alzheimer, Huntington, dan penyakit Parkinson. Tentu dengan marijuana yang sudah di-treatment terlebih dahulu, agar takarannya pas untuk keluhan dan efektif dengan jenis penyakit neurodegeneratif-nya.

Penulis hasil penelitian terbaru, Dr Yosef Sarne dari Tel Aviv University Adelson Pusat Biologi Penyakit Addictive berteori, mengatakan bahwa dosis ultra-rendah tetrahydrocannabinol (THC), komponen psikoaktif utama ganja, menyebabkan kerusakan kecil pada otak, yang mungkin jadi "prasyarat" otak untuk melindunginya dari kerusakan yang lebih parah lagi,. Semisal cedera seperti kekurangan oksigen, kejang-kejang atau paparan obat beracun.

Dengan kata lain, hal itu dapat bertindak sebagai semacam vaksin terhadap bahaya lebih traumatis. Dalam hasil penelitian hewan Dr Sarne, yang dipublikasikan dalam Journal Behavioural Brain Research and Experimental Brain Research. Peneliti menyuntikkan dosis paling rendah THC baik beberapa hari sebelum atau setelah, pada tikus yang mengalami trauma otak. Ditemukan, tikus yang telah diinjeksi telah mengalami proses biokimia yang mengakibatkan sel otaknya jadi terlindungi dan fungsi kognitifnya terus berkerja sampai tua.

Lebih lanjut, saat tikus diperiksa tiga sampai tujuh minggu setelah cedera otak setelah diinjeksi THC, tikus itu menunjukan peningkatan jumlah cairan sel pada saraf otak.

Dalam percobaan laboratorium sebelumnya, Sarne menemukan bahwa dosis ultra rendah THC, dapat mencegah kematian sel dan malah memicu adanya pertumbuhan sel saraf otak.

"Saya percaya ke depan THC, bisa dimanfaatkan banyak orang untuk penyakit degeneratif, dan melampaui jauh eksperimen tikus," ujar Sarne.

Sementara itu, Sarne menjelaskan bahwa THC dapat mengobati pasien dengan cedera traumatis di otak dengan injeksi sebelum musibah yang terjadi seseorang terjadi.


Spoiler for Thanks:
0
1.5K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan