Malam itu terasa sekali kepanikan yang belum pernah terjadi. Ane menggenggam handphone dan menelepon JN* Bogor kantor perwakilan IPB, tapi tidak ada yang mengangkat. Terang saja, sudah jam 8 malam pasti tidak ada orang disana (bego dasar!) , rasa panik ini ternyata membuat ane melakukan hal tidak keruan. Tidak aneh ane merasakan hal yang demikian karena saat itu adalah saat pertamax ane melakukan transaksi onlinemelalui FJB Kaskus. (bahkan pertama kalinya melakukan bisnis)

Dulu ane berpendapat tabu untuk berbisnis melalui online. Alasannya tidak lain karena rentan terjadi penipuan. Di FJB sendiri sering terjadi kasus penipuan dengan modus dan trik bermacam-macam . Ane yakin tidak sedikit kaskuser yang mengeluhkan hal tersebut. Namun hebatnya, FJB Kaskus tidak pernah sepi dalam setiap perbincangan bisnis online dimanapun.

Setelah ngaskus hampir setahun lamanya, dengan mempertimbangkan segala resiko ane mulai mencoba-coba berjualan di FJB Kaskus. Dagangan perdana ane adalah souvenir anggrek kultur jaringan . Ane mempelajari bagaimana seller senior bertransaksi dan kiat-kiat mendapatkan konsumen. Dan akhirnya, 1 bulan setelah lapak 'digelar', ane ditelepon oleh seorang calon buyer dari Surabaya.

Girangnya bukan main ketika mengetahui ada hasil dari membuka lapak di FJB. Ane mencoba memberikan pelayanan optimal dalam transaksi pertamax ini. Ane berikan discount dan bonus spesial kepada buyer perdana tersebut. Bahkan ane mempersilahkan buyer tersebut mengecek kualitas barang pesanannya melalui foto yang ane kirim via email (lebay banget yak ). Sayangnya, agan buyer ini bukan kaskuser, jadi kaga bisa dikasih bonus cendol



Semua hal berjalan baik-baik saja, sampai si buyermenelepon hari ini dan menanyakan mengapa barang belum sampai juga. Empat hari yang lalu ane sudah melakukan pengiriman menggunakan jasa JN*. Ane dijanjikan oleh pegawai JN* bahwa paket akan sampai maksimal 2 - 3 hari. Ane sendiri tidak mengerti apa sebabnya barang belum sampai.

Muncul berbagai kekhawatiran dalam benak ane. Khawatir buyer kecewa, khawatir barang rusak karena terlalu lama di perjalanan, dan yang lebih menakutkan, ane khawatir dianggap penipu . Maka tidak heran ane ingin sekali mendapat konfirmasi secepatnya dari JN*.

Keesokan harinya, ane langsung mendatangi kantor JN* sebelum masuk kuliah. Ternyata oh ternyata, memang kesalahan ada pada ane yang mengirimkan barang pada hari Jum’at. Petugas JN* menjanjikan 3 hari sampai yaitu 3 hari kerja (tidak terhitung Sabtu dan Minggu), jadi barang akan tiba hari Selasa atau Rabu .

Sedikit lega mendapatkan penjelasan tersebut, karena ane bisa memberikan alasan logis pada buyer. Namun tetap saja ane merasa khawatir terjadi kerusakan pada anggrek yang dikirim karena terlalu lama dalam keadaan gelap.

Sorenya, sang buyer memberi kabar bahwa barang pesanan sudah tiba. Beberapa anggrek warnanya sudah pudar. Ane berniat bertanggung jawab dengan mengembalikan uang sejumlah anggrek yang rusak. Namun, sang buyer menolak dan mengikhlaskan kerusakan yang terjadi, Alhamdulillah . Benar-benar jadi pelajaran yang berharga untuk ane agar tidak mengirim barang di saat weekend.



Sampai saat ini, lapak dagangan ane tetap eksis, malah pemesannya semakin banyak, lumayan untuk menambah uang jajan. Bersamaan itu pula ane semakin mengerti dan memahami cara berbisnis dan meningkatkan kualitas produk melalui berbagai inovasi, dan itu ane dapatkan melalui TRANSAKSI PERTAMAX di FJB Kaskus.