Quote:
Original Posted By de pe er de in eksyen Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA) kembali menyampaikan data soal anggaran fantastis yang dipakai DPRD DKI Jakarta. Setelah pelesiran dengan Rp 1,8 miliar, kini FITRA melansir data DPRD DKI menghabiskan Rp 1,3 miliar hanya untuk menggelar rapat paripurna dalam rangka HUT ke 486 Jakarta.
"Ulah yang lebih aneh dilakukan anggota dewan Jakarta ini, yakni alokasi anggaran untuk rapat paripurna dalam rangka HUT Jakarta yang akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 1.331.095.000," ungkap Direktur Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi kepada merdeka.com, Jakarta, Selasa (4/6).
Uchok menilai angka itu sangat tidak pantas. Hanya untuk rapat paripurna saja, kas daerah harus mengeluarkan anggaran yang sangat besar padahal itu berasal dari pajak rakyat. Jelas itu hanya pemborosan.
"Ini artinya, HUT kota Jakarta yang seharusnya sakral, sudah tidak sakral lagi karena sudah dimanfaatkan anggota dewan untuk mengakali duit dari kas daerah," tegas Uchok.
Berikut alokasi anggaran rapat paripurna DPRD untuk HUT ke 486 Jakarta seperti dilansir dari data FITRA.
1). Penyusunan Naskah Pidato ketua DPRD provinsi DKI Jakarta dalam Rangka HUT Kota Jakarta ke 486 Tahun 2013 sebesar Rp 87.100.000
2). Pelaksanaan Rapat Paripurna Istimewa HUT ke 486 Kota Jakarta sebesar Rp 782.295.000
3). Pendukung Rapat Paripurna Istimewa HUT ke 486 kota Jakarta sebesar Rp 461.700.000
Hari ini, DPRD akan menggelar sidang paripurna. Sidang paripurna bakal digelar pada pukul 13.30 WIB di Gedung DPRD, Jakarta Pusat.
sumber:
http://www.merdeka.com/jakarta/fitra...n-rp-13-m.html
Apa di jakarta sudah kekurangan akademisi yang bisa bikinin naskah pidato? masak sampe 87 juta? emang siapa yang nyusun naskah itu? pemenang nobel sastra kah? 
lha trus itu rapat sampe habisin uang 1,3 milliar.. rinciannya buat apa aja bos?
orang yang masih nyoblos
inilah akibat tingginya biaya politik kita gan. semua tutup mata aja soalnya semua juga melakukan hal yang sama.. dulu pas mau jadi dprd pasti kan sebar kaos, pamflet, sembako, black campaign, sampe panggung dangdutan dan pengobatan gratis... semuanya pake biaya, mana ada relawan
belum lagi "setoran" bulanan yang harus disetor ke petinggi partai.. belum lagi yang punya istri 2? anak 3? udah berapa? mau ga mau ya setiap kesempatan di mana bisa "mengeruk" keuntungan akan selalu dimanfaatkan sebaik baiknya.
tahu sama tahulah 
benernya hal ini akan terus terjadi sampai kapanpun..