- Beranda
- Komunitas
- News
- Sains & Teknologi
Pranav Mistry, Si jenius Penemu 6'th Sense Technology - "Teknologi Indra ke Enam"-


TS
sicapuk
Pranav Mistry, Si jenius Penemu 6'th Sense Technology - "Teknologi Indra ke Enam"-
Selamat Datang di Thread Ane Gan.....
Langsung TKP gan....


sengaja ane search 2 kali gan,menjaga ada perbedaan judul atau search yg kurang spesifik..
Teknologi terbaru ini dinamai 6'th Sense Technology atau Teknologi Indera Keenam. Penemunya seorang jenius asal India yang juga seorang insinyur terkenal lulusan MIT (Massachusetts Institute of Technology) bernama Pranav Mistry.
Pranavdengan jenius telah menciptakan alat yang memadukan gerak tubuh (gesture) dengan dunia komputasi digital. Dengan teknologi ini kita bisa melakukan apa pun tanpa harus mengunakan alat yang berbeda dan tanpa harus berada di depan komputer.
Ide awal penemuan teknologi ini adalah bagaimana kita tetap bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan gampang tanpa harus membawa banyak peralatan digital seperti kamera, ponsel, ataupun laptop, sekaligus dapat terhubung secara online terus menerus untuk menerima dan mencari informasi.

Seperti yang didemokan oleh Pranav, dengan teknologi tersebut dia mampu menelpon hanya dengan telapak tangan tanpa ponsel, memotret hanya dengan ujung jari tanpa kamera, melihat resensi buku, melihat delay pesawat pada ticket, membuka akses internet atau Google pada selembar kertas, membaca koran dengan animasi online, dan bahkan transfer data atau teks hanya dengan menjumput dan memasukkannya ke monitor komputer.
6'th Sense Technology

1. Kamera
Webcam menangkap obyek di depan dan melakukan tracking terhadap gerakan tangan user. Data dikirimkan ke smart phone.
2. Tanda jari berwarna
Pada jari terdapat tanda berwarna merah, kuning, hijau, dan biru yang membantu kamera menangkap gerakan tangan. Namun pada perkembangan teknologi ini Pranav Mistry telah menciptakan algoritma pengenalan gerak tubuh sehingga kelak tidak lagi diperlukan tanda berwarna pada jari tersebut.
3. Proyektor
Sebuah proyektor yang menggunakan LED (light emiting diode) menampilkan data yang dikirim dari smart phone ke sembarang permukaan di posisi depan user. Bisa tembok, kertas, tangan, atau orang. Saat ini Pranav sedang merancang membuat proyektor laser agar ketajamannya lebih tinggi.
4. Smart Phone
Sebuah smart phone yang terkoneksi ke Web akan memproses data video dengan menggunakan algoritma pencitraan untuk mengidentifikasi obyek. Sebuah software khusus lain melakukan searching di Web untuk ‘menterjemahkan’ gerakan tangan.
Lalu bagaimana cara kerjanya?
Patty Maes, sang dosen Pranav menjelaskan bahwa cara kerja perangkat tersebut berdasar image and character recognition (pengenalan gambar dan karakter).
Alat utama yang digantungkan di dada terdiri dari webcam, proyektor mini, cermin, dan smart phone. Sedangkan pada ujung jari telunjuk dan jempol kedua tangan dipasang colored cap (tanda berwarna), yang terdiri dari empat warna berbeda, merah, hijau, kuning dan biru.
Kamera berfungsi mengenali gambar, wajah, atau teks, sekaligus mengenali gerakan perintah kedua ujung jari telunjuk dan jempol.
Proyektor digunakan untuk menampilkan interface (sebagai pengganti monitor) sekaligus menampilkan data-data tertentu yang akan diproyeksikan ke sembarang media mulai dinding, kertas, hingga telapak tangan.
Sedangkan smart phone digunakan untuk komunikasi suara dan akses data dengan Web.
Silahkan Agan simak video demo berikut, yang mungkin dapat membuat Agan kagum....Buffer hanya 2.46
Semoga isi thread di atas bisa memberi sedikit tambahan info buat agan...bila agan berkenan dengan isi thread kiranya
atau
Kaskuser yang baik selalu meninggalkan jejak ,SR yg baik meninggalkan Thread ini dengan senyuman..
nb:ne thread pernah ane angkat di kamar laen,...tp menurut ane lebih tepat di sini gan....harap dimaklumin gan,msh newbie
Langsung TKP gan....
Spoiler for repost:


sengaja ane search 2 kali gan,menjaga ada perbedaan judul atau search yg kurang spesifik..

Quote:
Teknologi terbaru ini dinamai 6'th Sense Technology atau Teknologi Indera Keenam. Penemunya seorang jenius asal India yang juga seorang insinyur terkenal lulusan MIT (Massachusetts Institute of Technology) bernama Pranav Mistry.
Pranavdengan jenius telah menciptakan alat yang memadukan gerak tubuh (gesture) dengan dunia komputasi digital. Dengan teknologi ini kita bisa melakukan apa pun tanpa harus mengunakan alat yang berbeda dan tanpa harus berada di depan komputer.
Ide awal penemuan teknologi ini adalah bagaimana kita tetap bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan gampang tanpa harus membawa banyak peralatan digital seperti kamera, ponsel, ataupun laptop, sekaligus dapat terhubung secara online terus menerus untuk menerima dan mencari informasi.

Seperti yang didemokan oleh Pranav, dengan teknologi tersebut dia mampu menelpon hanya dengan telapak tangan tanpa ponsel, memotret hanya dengan ujung jari tanpa kamera, melihat resensi buku, melihat delay pesawat pada ticket, membuka akses internet atau Google pada selembar kertas, membaca koran dengan animasi online, dan bahkan transfer data atau teks hanya dengan menjumput dan memasukkannya ke monitor komputer.
6'th Sense Technology

1. Kamera
Webcam menangkap obyek di depan dan melakukan tracking terhadap gerakan tangan user. Data dikirimkan ke smart phone.
2. Tanda jari berwarna
Pada jari terdapat tanda berwarna merah, kuning, hijau, dan biru yang membantu kamera menangkap gerakan tangan. Namun pada perkembangan teknologi ini Pranav Mistry telah menciptakan algoritma pengenalan gerak tubuh sehingga kelak tidak lagi diperlukan tanda berwarna pada jari tersebut.
3. Proyektor
Sebuah proyektor yang menggunakan LED (light emiting diode) menampilkan data yang dikirim dari smart phone ke sembarang permukaan di posisi depan user. Bisa tembok, kertas, tangan, atau orang. Saat ini Pranav sedang merancang membuat proyektor laser agar ketajamannya lebih tinggi.
4. Smart Phone
Sebuah smart phone yang terkoneksi ke Web akan memproses data video dengan menggunakan algoritma pencitraan untuk mengidentifikasi obyek. Sebuah software khusus lain melakukan searching di Web untuk ‘menterjemahkan’ gerakan tangan.
Lalu bagaimana cara kerjanya?
Patty Maes, sang dosen Pranav menjelaskan bahwa cara kerja perangkat tersebut berdasar image and character recognition (pengenalan gambar dan karakter).
Alat utama yang digantungkan di dada terdiri dari webcam, proyektor mini, cermin, dan smart phone. Sedangkan pada ujung jari telunjuk dan jempol kedua tangan dipasang colored cap (tanda berwarna), yang terdiri dari empat warna berbeda, merah, hijau, kuning dan biru.
Kamera berfungsi mengenali gambar, wajah, atau teks, sekaligus mengenali gerakan perintah kedua ujung jari telunjuk dan jempol.
Proyektor digunakan untuk menampilkan interface (sebagai pengganti monitor) sekaligus menampilkan data-data tertentu yang akan diproyeksikan ke sembarang media mulai dinding, kertas, hingga telapak tangan.
Sedangkan smart phone digunakan untuk komunikasi suara dan akses data dengan Web.
Spoiler for Smart Phone:

Silahkan Agan simak video demo berikut, yang mungkin dapat membuat Agan kagum....Buffer hanya 2.46

Spoiler for sumber:
Semoga isi thread di atas bisa memberi sedikit tambahan info buat agan...bila agan berkenan dengan isi thread kiranya

Spoiler for bonus:

Kaskuser yang baik selalu meninggalkan jejak ,SR yg baik meninggalkan Thread ini dengan senyuman..
nb:ne thread pernah ane angkat di kamar laen,...tp menurut ane lebih tepat di sini gan....harap dimaklumin gan,msh newbie
Quote:
request dr agan Jokiez
Spoiler for Mekanisme:
Kami telah berevolusi selama jutaan tahun untuk merasakan dunia di sekitar kita. Ketika kita menghadapi sesuatu, seseorang atau beberapa tempat, kita menggunakan lima indra kita alami untuk melihat informasi tentang hal itu, informasi yang membantu kita membuat keputusan dan memilih tindakan yang tepat untuk mengambil. Tapi bisa dibilang informasi yang paling berguna yang dapat membantu kita membuat keputusan yang tepat tidak dipahami secara alami dengan indera kita lima, yaitu data, informasi dan pengetahuan bahwa manusia telah terakumulasi tentang segala sesuatu dan yang semakin semua tersedia secara online. Meskipun miniaturisasi perangkat komputasi memungkinkan kita untuk membawa komputer di saku kita, menjaga kita terus terhubung dengan dunia digital, tidak ada hubungan antara perangkat digital dan interaksi kita dengan dunia fisik. Informasi terbatas secara tradisional di atas kertas atau digital di layar. SixthSense menjembatani kesenjangan ini, membawa berwujud, informasi digital ke dunia nyata, dan memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan informasi ini melalui gerakan tangan alami. 'SixthSense' membebaskan informasi dari batas-batas yang dengan mulus mengintegrasikannya dengan realitas, dan dengan demikian membuat seluruh dunia komputer Anda.
The SixthSense prototipe terdiri dari saku proyektor, cermin dan kamera. Komponen perangkat keras yang digabungkan dalam liontin seperti perangkat dpt dipakai mobile. Kedua proyektor dan kamera terhubung ke perangkat komputasi mobile di saku pengguna. Proyektor proyek informasi visual yang memungkinkan permukaan, dinding dan benda-benda fisik di sekitar kita untuk digunakan sebagai antarmuka, sedangkan kamera mengakui dan melacak gerakan tangan pengguna dan benda-benda fisik dengan menggunakan teknik berbasis komputer-visi. Program perangkat lunak memproses aliran data video yang diambil oleh kamera dan melacak lokasi dari spidol berwarna (fiducials pelacakan visual) di ujung jari pengguna menggunakan teknik komputer-visi yang sederhana. Gerakan dan pengaturan fiducials ini diinterpretasikan ke gerakan yang bertindak sebagai petunjuk interaksi untuk proyeksi aplikasi antarmuka. Jumlah maksimum jari dilacak hanya dibatasi oleh jumlah fiducials unik, sehingga SixthSense juga mendukung interaksi multi-touch dan multi-user.
The SixthSense prototipe mengimplementasikan beberapa aplikasi yang menunjukkan kegunaan, kelayakan dan fleksibilitas dari sistem. Aplikasi peta memungkinkan pengguna menavigasi sebuah peta yang ditampilkan pada permukaan terdekat menggunakan gerakan tangan, mirip dengan gerakan yang didukung oleh sistem berbasis Multi-Touch, membiarkan pengguna zoom in, zoom out atau panci menggunakan gerakan tangan intuitif. Aplikasi menggambar memungkinkan pengguna menggambar di permukaan apapun dengan melacak gerakan ujung jari telunjuk pengguna. SixthSense juga mengakui gerakan freehand pengguna (postur). Sebagai contoh, sistem SixthSense mengimplementasikan kamera gestural yang mengambil foto dari adegan pengguna melihat dengan mendeteksi 'framing' isyarat. Pengguna dapat mampir setiap permukaan atau dinding dan membolak-balik foto dia / dia telah diambil. SixthSense juga memungkinkan ikon menarik pengguna atau simbol di udara dengan menggunakan gerakan jari telunjuk dan mengakui simbol-simbol sebagai petunjuk interaksi. Misalnya, menggambar simbol kaca pembesar membawa pengguna ke aplikasi peta atau menggambar sebuah '@' simbol memungkinkan pengguna memeriksa surat-suratnya. Sistem SixthSense juga menambah objek fisik pengguna berinteraksi dengan dengan memproyeksikan informasi tentang obyek diproyeksikan pada mereka. Misalnya, surat kabar dapat menampilkan berita video langsung atau informasi dinamis dapat diberikan pada selembar kertas biasa. Gerakan menggambar sebuah lingkaran di pergelangan tangan pengguna memproyeksikan jam analog.
The SixthSense prototipe terdiri dari saku proyektor, cermin dan kamera. Komponen perangkat keras yang digabungkan dalam liontin seperti perangkat dpt dipakai mobile. Kedua proyektor dan kamera terhubung ke perangkat komputasi mobile di saku pengguna. Proyektor proyek informasi visual yang memungkinkan permukaan, dinding dan benda-benda fisik di sekitar kita untuk digunakan sebagai antarmuka, sedangkan kamera mengakui dan melacak gerakan tangan pengguna dan benda-benda fisik dengan menggunakan teknik berbasis komputer-visi. Program perangkat lunak memproses aliran data video yang diambil oleh kamera dan melacak lokasi dari spidol berwarna (fiducials pelacakan visual) di ujung jari pengguna menggunakan teknik komputer-visi yang sederhana. Gerakan dan pengaturan fiducials ini diinterpretasikan ke gerakan yang bertindak sebagai petunjuk interaksi untuk proyeksi aplikasi antarmuka. Jumlah maksimum jari dilacak hanya dibatasi oleh jumlah fiducials unik, sehingga SixthSense juga mendukung interaksi multi-touch dan multi-user.
The SixthSense prototipe mengimplementasikan beberapa aplikasi yang menunjukkan kegunaan, kelayakan dan fleksibilitas dari sistem. Aplikasi peta memungkinkan pengguna menavigasi sebuah peta yang ditampilkan pada permukaan terdekat menggunakan gerakan tangan, mirip dengan gerakan yang didukung oleh sistem berbasis Multi-Touch, membiarkan pengguna zoom in, zoom out atau panci menggunakan gerakan tangan intuitif. Aplikasi menggambar memungkinkan pengguna menggambar di permukaan apapun dengan melacak gerakan ujung jari telunjuk pengguna. SixthSense juga mengakui gerakan freehand pengguna (postur). Sebagai contoh, sistem SixthSense mengimplementasikan kamera gestural yang mengambil foto dari adegan pengguna melihat dengan mendeteksi 'framing' isyarat. Pengguna dapat mampir setiap permukaan atau dinding dan membolak-balik foto dia / dia telah diambil. SixthSense juga memungkinkan ikon menarik pengguna atau simbol di udara dengan menggunakan gerakan jari telunjuk dan mengakui simbol-simbol sebagai petunjuk interaksi. Misalnya, menggambar simbol kaca pembesar membawa pengguna ke aplikasi peta atau menggambar sebuah '@' simbol memungkinkan pengguna memeriksa surat-suratnya. Sistem SixthSense juga menambah objek fisik pengguna berinteraksi dengan dengan memproyeksikan informasi tentang obyek diproyeksikan pada mereka. Misalnya, surat kabar dapat menampilkan berita video langsung atau informasi dinamis dapat diberikan pada selembar kertas biasa. Gerakan menggambar sebuah lingkaran di pergelangan tangan pengguna memproyeksikan jam analog.
Diubah oleh sicapuk 31-05-2013 05:55
0
4.7K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan