Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bolangnusantaraAvatar border
TS
bolangnusantara
Negara ini, tiap 20menit 1 perempuan dirudapaksa [gilaaa]
New Delhi dikenal banyak orang sebagai ‘ibukota pemerkosaan’ India – satu perempuan dirudapaksa tiap 20 menit di sana. emoticon-Takut

Setelah pemerkosaan brutal terhadap seorang perempuan muda Desember lalu, Mahkamah Agung menyatakan New Delhi bukan kota yang aman untuk kaum perempuan.

Banyak perempuan yang mengaku kerap dilecehkan terutama di angkutan umum.

Chandni, 21 tahun, tampak berbeda dalam seragam birunya.

Di sebuah tempat parkir di New delhi, ia sedang mempersiapkan taksinya untuk menjemput pelanggan pertamanya.

Chandni adalah satu dari segelintir sopir taksi perempuan.

“Orang-orang selalu bilang, laki-laki dan perempuan punya pekerjaan yang berbeda. Seperti memasak, menisik dan menenun pakaian adalah tugas perempuan sementara laki-laki bekerja sebagai sopir atau tukang ledeng. Pembagian ini buatan manusia. Saya ingin mendobrak batasan itu dan hari ini saya sangat senang karena bisa melakukan pekerjaan yang kerap dianggap mustahil bagi perempuan. Sebagai sopir komersial, kami harus melewati semua tantangan sosial dan menghancurkan banyak mitos.”

Di mobil putihnya, tertera tulisan “Taksi dari Perempuan untuk Perempuan.”

Layanan taksi premium ini dikelola LSM ‘Sakha Consulting Wings’ dan didukung Azad Foundation.

Keamanan perempuan adalah topik hangat di India, dan layanan ini diluncurkan untuk memberdayakan perempuan dan memastikan keselamatan mereka di jalanan.

Naintara Janardhan, kepala operasional Sakha.

“Kami yakin kalau kami memberdayakan perempuan di masyarakat, pada akhirnya kami bisa memberdayakan perempuan miskin dari daerah kumuh. Caranya dengan memberi mereka pelatihan keterampilan sekaligus menyediakan mata pencarian untuk mereka. Lalu kami juga bisa memberdayakan perempuan kelas menengah yang menggunakan layanan kami. Di sisi lain, meningkatnya laporan kejahatan terhadap perempuan di ruang publik dan kami berpikir ini adalah salah satu cara untuk membantu perempuan merebut kembali ruang publik untuk mereka.”

Meningkatnya jumlah kasus kekerasan seksual terhadap perempuan di India dalam beberapa bulan terakhir sudah sangat mengkhawatirkan.

New Delhi kini dikenal banyak orang sebagai ‘ibukota pemerkosaan’ India - satu perempuan dirudapaksa setiap 20 menit.

Pemerkosaan beramai-ramai secara brutal terhadap seorang perempuan pada Desember tahun lalu, memicu kemarahan rakyat dan memunculkan tuntutan agar ada jaminan terhadap keamanan perempuan.

Naintara Janardhan mengatakan kejadian itu memicu lonjakan permintaan layanan taksi mereka.

“Ada sekitar 40 persen lebih panggilan per hari. Begitu banyak orang yang menelfon kami untuk memastikan apakah layanan ini benar-benar ada. Yang paling menarik adalah makin banyak telefon dari seluruh negeri yang meminta bantuan kami untuk mengembangkan layanan ini.”

Sopir seperti Chandni merasa sangat bangga menjadi sopir taksi perempuan tapi ia juga menghadapi banyak tantangan...

Yang terbesar adalah perlakuan supir laki-laki kepada mereka di jalanan.

“Saat mereka lihat ada taksi dengan sopir perempuan, mereka segera mulai membunyikan klakson dan menyalip. Dan kalau kita beristirahat di tempat parkir dan duduk di taksi kami, mereka akan berkumpul di sekitar mobil dan menatap kami, seolah-olah kami adalah makhluk luar angkasa. Kami bahkan tidak bisa beristirahat. Ini terjadi hampir setiap hari.”

Tapi Rita, sopir perempuan lainnya, mengaku sudah terbiasa.

Tapi ia prihatin karena perilaku supir laki-laki ini bisa membahayakan pengguna jalan yang lain.

“Itu baru saja terjadi pagi tadi. Saya sedang dalam perjalanan menjemput penumpang dan sedikit terburu-buru, jadi saya menyalip sopir laki-laki. Dia awalnya memberi jalan tapi tiba-tiba ia sejajar dengan saya dan terus menatap saya dan tersenyum. Saya mengingatkan dia kalau sedang mengemudi dan harus melihat ke depan tapi ia tidak mendengarkan dan menabrak kendaraan lain di lampu merah. Ini menyebabkan kemacetan panjang.”

Kesepuluh sopir perempuan di layanan taksi Sakha menjalani program pelatihan yang ketat ... dengan calon sopir baru yang terus berdatangan.

Yang diajarkan tak sekadar cara berkendara, tapi juga isu gender, hak-hak perempuan, keterampilan berkomunikasi dan teknik mempertahankan diri.

Rita menjadi lebih percaya diri setelah bergabung dengan layanan taksi sebagai peserta pelatihan.

Di usia 13 tahun, dia dinikahkan dengan tetangganya. Kini, ia melawan pernikahan itu dan merasa bebas.

Ia tak terpikir untuk menikah lagi.

“Apa yang Anda tahu bila menikah di usia 13 tahun? Saya tidak pernah bertanya soal itu, tapi bahkan jika saya ditanya, saya juga tidak tahu apa-apa. Dan mengapa ada orang yang merasa berhak menentukan nasib orang lain? Jauh lebih baik menjadi tuan atas diri sendiri dan hidup dengan cara kita sendiri.”

Seluruh pelatihan ini adalah pengalaman yang mengubah hidup .. termasuk bagi pelatih, seperti Rakesh Kumar.

“Saya datang ke sini dengan pola pikir tradisional dan dengan keyakinan kalau perempuan tidak cocok melakukan pekerjaan laki-laki. Jadi saya sangat tidak nyaman selama beberapa minggu pertama, karena saya merasa buang-buang waktu. Saya rasa mereka tidak punya kemampuan dan tidak akan bisa belajar sekeras apapun saya mencoba. Tapi setelah beberapa waktu, saya mulai menyadari kalau itu hanyalah prasangka laki-laki. Dan kemudian perlahan-lahan, saya mulai melihat masalah ini dengan lebih obyektif dan semuanya mulai berubah.”

Sakha berencana memperluas layanan. Mereka pun berkonsultasi dengan pemerintah untuk menciptakan peluang kerja bagi perempuan di semua jenis moda transportasi umum di Delhi.

Sakha berpendapat ini akan membuat kota ini lebih aman bagi perempuan.

Sopir seperti Chandni ingin punya kesempatan bekerja sebagai sopir bus ... dan mengubah Delhi menjadi ‘ibukota yang aman' bagi perempuan.

“Tidak semua orang mampu naik taksi, jadi jika kami bisa menjadi sopir bus, kami bisa membuat Delhi lebih aman. Ini juga penting karena kami punya pengalaman, kalau perempuan banyak menghadapi pelecehan dan kekerasan seksual di bus. Dan setiap kali itu terjadi, sopir bus yang juga manusia, tidak menghentikan busnya karena dia tidak peduli pada apa yang terjadi pada perempuan. Jika kita punya sopir perempuan, mereka tidak akan membiarkan hal ini terjadi dan kita akan segera melihat membaiknya situasi.”



Sumber


emoticon-Takut sereeemm amat ni Negara



Ada gak yehh pengusaha transportasi yg bakal buat kyk gini taksi khusus perempuan di Jakarta... ane dukung dah..


Spoiler for :





emoticon-Takutemoticon-Takutemoticon-Takutemoticon-Takutemoticon-Takutemoticon-Takutemoticon-Takutemoticon-Takutemoticon-Takut
Diubah oleh bolangnusantara 28-05-2013 11:09
0
5.1K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan