Akun twitter milik salah satu stasiun TV di Inggris (ITV) menjadi target serangan dari peretas yang merupakan pendukung dari Presiden Suriah – Bashar al-Assad. Hal ini diperkuat dengan adanya jejak yang ditinggalkan oleh para peretas terkait pada akun twitter milik ITVLondon ini pada Jum’at, 24 Mei 2013 lalu: “The Syrian Electronic Army was here”.

Kejadian ini sungguh unik, hal ini dikarenakan terjadinya peristiwa ini hanya selisih beberapa hari sejak twitter mengeluarkan fitur baru untuk meningkatkan keamanan dengan tujuan untuk mencegah serangan model seperti ini. Namun, perlu menjadi catatan utama bahwa pada dasarnya konsep keamanan two factor authentication yang dikeluarkan twitter ini baru akan terwujud dengan baik bila pengguna menghubungkan akunnya dengan nomor telepon genggam terdaftar yang dimiliki oleh pengguna. Jadi, dugaan sementara adalah pihak ITV London belum mengintegrasikan nomor telepon genggam miliknya ke akun twitter milik mereka ketika proses login dilakukan.

Sekedar informasi, ITV merupakan salah satu stasiun TV terbesar di Inggris. Dari salah satu akun twitter nasional milik mereka, mereka menyatakan bahwa mereka sangat peduli dengan kejadian ini dan akan segera memastikan supaya semuanya berjalan dengan normal kembali.

Seperti yang dilansir oleh Reuters, salah satu juru bicara ITV pun ikut menyatakan bahwa mereka sangat peduli dan bergerak cepat akan kejadian ini: “The ITV News London Twitter account was compromised for a short time but has now been secured and the Tweets have been deleted.”

Setelah mengambil alih akun twitter milik salah satu stasiun TV di Inggris – ITV London beberapa waktu lalu, kini peretas asal Suriah (Syrian Electronic Army) kembali mengklaim bahwa mereka telah berhasil meretas akun Google Play milik British Sky Broadcasting. Sebagai buktinya, mereka pun mengirimkan screenshot hasil dari kegiatan mereka kepada The Desk.

Adapun sebagai pembuktian nyata selain screenshot yang mereka berikan, mereka meninggalkan jejak dengan mengganti logo dan signature dari aplikasi Sky News di Google Play Store.

Pihak Sky News melalui akun Twitter nya pun langsung merespon dengan cepat beberapa kali terhadap hal ini dengan menyatakan bahwa seluruh pengguna harus menghapus aplikasi terkait dari ponsel Android mereka.

"UPDATE: All Sky’s Android apps were hacked and replaced… please uninstall it, And we will let you know when it will be available"

Seperti yang telah dilansir oleh The Desk, peretas asal Suriah ini mulai gencar melakukan serangan dikarenakan bahwa mereka dituduh bertanggung jawab akan serangan terhadap sistem kontrol pensuplai air di kota Haifa, Israel. Peretas ini memberikan protes keras melalui The Desk bahwa tuduhan itu tidak benar. Berdasarkan percakapan yang dilakukan beberapa minggu lalu dengan The Desk, seorang peretas dari grup ini menyatakan bahwa mereka akan mentargetkan perusahaan media yang menyebar berita yang tidak benar terkait perang sipil di Suriah.