Mirzha1806Avatar border
TS
Mirzha1806
Perilaku Pintar Berponsel Pintar


Jakarta - Tak bisa dipungkiri, kemajuan teknologi tak bisa dibendung. Hanya saja, hal ini juga harus diimbangi dengan kesiapan pengguna untuk mencerna dan menggunakan teknologi tersebut. Jangan lantas terbawa arus liar teknologi.

Arus liar di sini tentunya diarikan sebagai sisi negatif dari teknologi itu sendiri. Contoh paling mudah adalah ketika kita berbicara tentang smartphone.

Smartphone sering dianalogikan sebagai ponsel pintar. Sayang, penggunaan perangkat ini masih banyak yang tidak diiringi dengan perilaku pintar.

Jika membuka arsip media di sejumlah daerah, cukup mudah untuk mencari contoh nyata penyalahgunaan smartphone, terutama yang dilakukan oleh para remaja.

Seperti kasus video mesum sepasang remaja yang menghebohkan di Banyuwangi, kemudian menyebar melalui bluetooth dari ponsel ke ponsel.

Ada pula soal kisah pilu tentang remaja yang menjadi korban Facebook. Modus yang dilakukan pelaku sebenarnya sederhana. Berkenalan singkat di dunia maya -- dalam hal ini jejaring sosial seperti Facebook -- merayu korban dengan bahasa manis, mengajak kopi darat, dan terjadilah aksi kejahatan tersebut.

Internet di sini sejatinya berperan sebagai medium perkenalan korban dengan pelaku kejahatan. Sekali lagi, andai saja korban dapat lebih pintar dan bijak menggunakan kemajuan teknologi, tentu hal yang tidak diinginkan itu tak akan sampai terjadi.

Contoh lainnya melanda seorang remaja berusia 18 tahun yang divonis bersalah oleh pengadilan negeri Kota Bogor karena dianggap menghina temannya melalui jejaring sosial Facebook.

Sebegitu mudahnya kah jalan untuk melakukan kejahatan? Entah, yang pasti jangan salahkan teknologi. Tapi tanya lagi kepada diri sendiri, bagaimana Anda menggunakan teknologi tersebut?

Internet memang sudah bukan barang mewah, orang-orang tak perlu lagi mencari warung internet (warnet) untuk bisa terkoneksi ke dunia maya. Cuma lewat telapak tangan alias menggunakan smartphone, Anda kini sudah bisa online.

Menurut psikolog Tika Bisono, fenomena penyalahgunaan smartphone tidak lepas dari kurang pahamnya remaja terhadap fungsionalitas smartphone.

"Antara keinginan memiliki smartphone tidak berbanding lurus dengan kebutuhan dan fungsionalitas," lanjutnya.

Nah, kondisi ini pula yang mengusik hati vendor ponsel merek lokal Cross Mobilephone membuat program Pagar Hati untuk dapat mendorong penggunaan ponsel pintar secara pintar.

Janto Djojo, Chief Marketing Officer CROSS Mobilephone mengatakan, Pagar Hati adalah gerakan yang mendorong penggunaan smartphone ke arah positif serta membuat pagar mental dalam hati pengguna untuk mengenali dan menghindari penggunaan smartphone kepada aktivitas yang kurang terpuji.

"Kami sadar bahwa teknologi tidak dapat dibendung, karenanya kami berusaha mendampingi masyarakat dalam menikmati perkembangan teknologi smartphone yang kami hadirkan, dengan tetap memagari hati mereka," tegas Janto, dalam keterangannya, Sabtu (25/3/2013).

Cross menyadari bahwa kebanyakan pengguna smartphone di usia remaja terfokus pada penggunaan smartphone dan aplikasi yang ada untuk senang-senang alias entertainment. Namun banyak dari mereka tidak melihat lebih jauh mengenai batasan-batasan penggunaan aplikasi tersebut dan dampak yang ditimbulkan, baik positif ataupun negatif.

Pagar Hati berharap dapat menginformasikan pengguna smartphone mengenai batasan yang ada, agar dapat memagari hati mereka dan menggunakan smartphone secara lebih pintar dan bijak.

Berikut beberapa modul panduan dari program Pagar Hati:
Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
0
1.3K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan