Obon (お盆?) adalah serangkaian upacara dan tradisi di Jepang untuk merayakan kedatangan arwah leluhur yang dilakukan seputar tanggal 15 Juli menurut kalender Tempō (kalender lunisolar).
Quote:
Pada tanggal 13 Agustus, anak cucu yang mengharapkan kedatangan leluhur membuat api kecil di luar rumah yang disebut mukaebi untuk menerangi jalan pulang bagi arwah leluhur.
Pada tanggal 16 Agustus, arwah leluhur pulang ke alam sana dengan diterangi dengan api yang disebut okuribi.
Spoiler for Mukaebi:
Spoiler for okurinbi:
Quote:
Daimonji Gozan Okuribiadalah rangkaian festival obon yang bertujuan untuk mengantarkan arwah leluhur yang pulang ketika upacara obon. Biasanya dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus. Daimonji secara harfiah berarti “Huruf yang sangat besar”. Api tersebut disebut Okuribi memiliki arti cahaya pengantar arwah leluhur. Daimonji ini diadakan di lima pegunungan sekitar Kyoto, dalam lima huruf Kanji yakni DAIMONJI, MYO dan HO juga dalam bentuk perahu FUNAGATA, Hidari-DAIMONJI (huruf DAI di kiri) dan TORII. Huruf –huruf tersebut panangnya sekitar 150m. Huruf tersebut terbentuk dari kumpulan kayu bakar yang dinyalakan dengan api. Api tersebut menyala kurang lebih selama 30 menit. Festival ini diadakan jam 08:00 malam dan berakhir kira-kira jam 09:00. Dari dekat Ginkakuji bisa dilihat kanji DAIMONJI sedangkan di dekat Kinkakuji terlihat Hidari-DAIMONJI.
Spoiler for daimonji:
Quote:
Acara menari bersama yang disebut Bon Odori (盆踊り?, tari Obon) dilangsungkan sebagai penutup perayaan Obon. Pada umumnya, Bon Odori ditarikan bersama-sama tanpa mengenal jenis kelamin dan usia di lingkungan kuil agama Buddha atau Shinto. Konon gerakan dalam Bon Odori meniru arwah leluhur yang menari gembira setelah lepas dari hukuman kejam di neraka.
Bon Odori merupakan puncak dari semua festival musim panas (matsuri) yang diadakan di Jepang. Pelaksanaan Bon Odori memilih saat terang bulan yang kebetulan terjadi pada tanggal 15 Juli atau 16 Juli menurut kalender Tempō.