Kaskus

Entertainment

bisnismajuAvatar border
TS
bisnismaju
Menentukan Tujuan Keuangan Itu Perlu
Dalam kehidupan ini, kita perlu memiliki tujuan hidup kalau tidak maka hidup kita tidak jelas mau dibawa kemana. Demikian juga dalam merencanakan keuangan, langkah pertama adalah menentukan tujuan keuangan kita. Memang wajar, jika dalam hidup kita memiliki banyak keinginan dimana untuk mewujudkannya dibutuhkan uang yang cukup. Jika keuangan kita belum cukup untuk mewujudkannya maka suatu saat nanti kita masih punya kesempatan untuk mewujudkannya dengan menyisihkan sejumlah uang untuk ditabung atau diinvestasikan.

Spoiler for Apa itu Mimpi?:


Dalam menentukan tujuan keuangan harus dinyatakan secara spesifik dalam nilai yang terukur serta jangka waktu pencapaian yang jelas. Misalkan seseorang mengatakan bahwa tujuan keuangan nya adalah menjadi kaya, maka tujuan tersebut tidak jelas. Apa ukurannya menjadi kaya? Punya rumah, punya mobil, atau punya saham di beberapa perusahaan, punya property lain selain rumah? Setiap tujuan keuangan antara lain harus jelas dan spesifik.

Spoiler for Spesifik:


Nah, berikut sedikit tips untuk menentukan tujuan keuangan anda. Tujuan keuangan baik untuk pribadi maupun keluarga harus dilakukan dengan prinsip SMART (Specific, Measurable, Attainable, Realistic dan Time Bound).


Specific : mempunyai tujuan yang jelas dan spesifik

Measurable : terukur, dapat diketahui apakah sudah tercapai atau tidak

Attainable : dapat dicapai, diperlukan suatu rencana yang dapat dicapai, tidak berlebihan, namun juga tidak terlalu rendah, jangan seperti pungguk merindukan bulan.

Realistic : Realistis terkait dengan tujuan yang memang diperlukan dan tidak mengada-ada

Time Bound: Mempunyai batasan waktu. Tentu kita tidak berkeinginan mempunyai rumah seharga Rp 1 M, kapan? Ya nanti kalau tercapai. Perlu ditentukan batasan waktunya. Mendapat rumah Rp 1 M dalam waktu 15 tahun, nah ini baru jelas.


Jangka waktu bisa dikategorikan dalam 3 pembagian yaitu:

Jangka Pendek: misalnya persiapan pernikahan untuk lajang yang berusia 25 atau 30 tahun.

Jangka Menengah: misalnya persiapan pendidikan anak untuk keluarga baru mempunyai bayi.

Jangka Panjang: misalnya persiapan pensiun untuk seorang karyawan yang berusia 35 tahun.

Contoh Tujuan Keuangan

Anda ingin mempunyai rumah 10 tahun lagi dengan harga Rp 1 M, harga saat ini.

Menyekolahkan anak di universitas ternama dengan biaya Rp 100 juta dimana usia anak 10 tahun.

Pensiun pada usia 60 tahun dengan mempunyai gaya hidup minimal sama dengan sekarang (Pengeluaran Rp 10 juta per bulan).

Pada saat menghitung tujuan keuangan, perlu diperhatikan tingkat kenaikan biaya per tahun yang terjadi, perhitungkan faktor inflasi. Ada sebagian biaya yang kenaikan biayanya melebihi inflasi seperti biaya pendidikan, biaya pembelian rumah/tanah, biaya bepergian (transportasi), dll.

Dalam menetapkan tujuan keuangan ini, Anda harus membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah sesuatu yang jika tidak dimiliki akan membuat hidup menjadi terganggu. Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang muncul secara spontan dan keberadaannya tidak membuat perubahan dalam hidup. Setelah menetapkan tujuan, yang harus dimiliki setelahnya adalah disiplin tinggi agar tujuan keuangan tersebut tercapai. Tanpa disiplin, mustahil tujuan tercapai.

Spoiler for sumber:


Semoga sukses yah...emoticon-Cendol (S)
0
761
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan