Jakarta - KPK menetapkan Direktur PT Master Steel Diah Soembedi sebagai tersangka penyuapan pegawai pajak. Yang bersangkutan langsung ditahan malam ini juga.

Diah yang mengenakan baju tahanan KPK digiring masuk ke mobil tahanan pada pukul 18.50 WIB, Kamis (23/5/2013) Dia ditahan di rutan KPK.

Diah menutupi wajahnya dan langsung menuju ke mobil tahanan. Dia menolak berkomentar.

Kasus ini memang merupakan kasus yang berawal dari proses tangkap tangan. Kabarnya, Diah merupakan salah satu pihak yang juga hendak ditangkap pada pekan lalu.

"Penetapan tersangkanya baru saat selesai pemeriksaan hari ini juga. Ini kami memprotes," ujar Tito Hananta Kusuma, kuasa hukum Master Steel usai mengantar Diah ke kantor KPK.

Sementara itu pihak KPK baru akan melakukan konferensi pers mengenai penetapan tersangka ini.

[URL="http://news.detik..com/read/2013/05/23/190036/2254424/10/kpk-tetapkan-direktur-pt-master-steel-sebagai-tersangka-langsung-ditahan"]sumber[/URL]

Dirut PT Master Steel Ditahan KPK

Metrotvnews.com, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Direktur Utama PT Master Steel Diah Soembedi. Ia ditahan terkait kasus pegawai pajak.


Namun kuasa hukum Diah, Tito Hananta Kusuma, menyatakan akan melaporkan tim KPK ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM).


"Kami akan laporkan tim KPK ke Komnas HAM karena klien kami telah melaporkan ke divisi pengaduan KPK bahwa ia mendapat pemerasan dari pegawai pajak. Tapi hari ini klien kami ditahan," ujar Tito.


Lantaran itu Tito menilai tim KPK melakukan diskriminasi. "Klien kami memberi laporan diperas, tapi ia ditahan," ujarnya.


Sebelumnya KPK menahan empat tersangka, yakni dua pegawai pajak Mohamad Dian dan Eko Darmayanto, serta Manajer Keuangan The Master Steel Effendi dan Teddy Muliawan.


Kasus ini berawal saat KPK menangkap tangan keempat orang itu beberapa waktu lalu. Diah ditahan 20 hari ke depan.

sumber

Langsung ditahan, wajah direktur Master Steel kebingungan

Usai diperiksa sebagai saksi kasus suap pajak, Direktur The Master Steel, Diah Soembedi langsung ditahan. Di pemeriksaan perdananya ini, status Diah langsung berubah menjadi tersangka.

Saat keluar Gedung KPK sekitar pukul 19.00 WIB, Diah ditemani tim pengacaranya, Tito Hananta, tampak kebingungan. Diah yang telah memakai baju tahanan KPK itu diboyong oleh penyidik dan petugas keamanan ke mobil tahanan.

Wanita berkacamata dan berambut pendek itu hanya menunduk saat kamera menyorot kepadanya. Diah hanya menutupi mukanya dengan kertas dan bungkam seribu bahasa.

Diah sempat bingung kembali saat wartawan menahan dirinya. Namun, Diah lolos dan langsung masuk ke mobil tahanan KPK. Mobil itu langsung memboyong Diah ke Rutan KPK yang terletak di basement Gedung KPK.

Di tempat yang sama, tim pengacara Diah, mengecam tindakan KPK dan akan melaporkan penyidik ke Komnas HAM. Tito Hananta, selaku kuasa hukum Diah menegaskan kliennya hanyalah korban dari pemerasan dua pegawai pajak, Eko Darmayanto dan M Dian I.

"Kami Kuasa hukum The Master Steel dengan ini sampaikan protes kepada pimpinan KPK karena klien kami Bu Diah ditahan. Kami akan laporkan tim penyidik KPK ke Komnas HAM," jelas Tito.

Tito menambahkan, Diah lah yang mulanya melaporkan kasus suap ini ke divisi pengaduan KPK. Apalagi, atasannya, Hario Damar juga menyatakan dua pegawai itu memiliki track record yang buruk.

"Dan kemarin kita dengar kanwil pajak Haryo Damar bilang bahwa dua pegawai pajak itu adalah pegawai pajak yang nakal. Tapi mengapa hari ini klien kami ditahan. Tim penyidik KPK melakukan diskriminasi," tegas Tito.

Tito membandingkan kasus ini dengan kasus pemerasan pajak pengusaha otomotif Asep Hendro. Asep juga ditangkap KPK, namun mengapa tidak ditahan, bahkan tidak dijadikan tersangka.

"Asep Hendro berikan uang sama-sama kasih uang ke pegawai pajak tapi dibebaskan.
Klien kami memberikan laporan resmi ke KPK bahwa menerima pemerasan tapi malah tetap ditahan. Kami akan lakukan praperadilan," ucapnya berapi-api.

sumber

Koment : Semoga ini menjadi Langkah awal menuju ke arah Fuad Rahmani