- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Canggih! Tiru `Star Trek` NASA Kembangkan Printer Makanan 3D


TS
omen666
Canggih! Tiru `Star Trek` NASA Kembangkan Printer Makanan 3D
Quote:
Liputan6.com, Houston : Dapur di masa depan tak hanya dilengkapi kulkas, oven, dan kompor termutakhir. Tapi juga sebuah printer tiga dimensi (3D) yang bisa mencetak makanan dari kartrid yang berisi karbohidrat, protein, tepung, dan minyak.
Konsep tersebut mungkin terdengar terlalu mengada-ada saat ini, namun Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah menggelontorkan dana US$ 125 ribu atau Rp 1,2 miliar selama 6 bulan pada perusahaan printer 3D, Systems & Materials Research Corporation (SMRC) untuk mengembangkan printer makanan.
Prinsipnya mirip dengan perangkat "replikator" yang digunakan dalam serial televisi Star Trek -- yang memungkinkan kru pesawat luar angkasa itu bisa membuat makanan favoritnya.
NASA memutuskan untuk berinvestasi pada proyek tersebut karena akan memudahkan pengangkutan sumber nutrisi dalam jumlah besar ke angkasa luar. Sementara, pendiri SMRC, Anjan Contractor yakin benar, alatnya itu akan membantu mengatasi kelaparan yang mungkin mengancam bumi di masa depan.
Kala populasi bumi diprediksi mencapai 12 miliar, ketegangan terkait perebutan sumber makanan akan memuncak.
Di saat hanya orang-orang kaya yang mampu makan daging, ikan dan sayuran asli, Anjan memprediksi, sisanya, kalangan biasa, masih bisa mengonsumsi makanan bergizi sintetis, dari kartrid berisi tepung dan minyak yang bahannya bisa mereka beli di toko-toko.
Dan jika sumber makanan suatu saat nanti bakal langka, tepung yang jadi bahan makanan sintetis bisa mengandung molekul organik, termasuk serangga.
Sementara, perusahaan teknologi Belanda, TNO Research menyarankan, printer makanan 3D bisa mengubah sejumlah bahan seperti alga, serangga, dan bahkan rumput jadi makanan yang layak dimakan manusia.
Printer Pizza
Salah satu makanan yang masuk akal untuk diproduksi 3D adalah pizza. Karena punya lapisan berbeda. Printer cukup membuat satu lapisan demi lapisan.
Anjan Contractor mengaku, pihaknya akan mulai membuat "printer pizza" dalam waktu beberapa minggu mendatang. Sebelumnya, ia juga berhasil memcetak coklat batangan dengan teknologi serupa.
Printer pizza akan mencetak lapisan adonan roti, yang dipanggang dalam waktu bersamaan, menggunakan pelat logam panas yang ada di bagian bawah printer.
Lalu, roti itu akan dilapisi "tomat", yang dibuat dari bahan berbasis tepung yang disimpan di kartrid -- dan dicampur air dan minyak.
Dan yang terakhir, bagian atas pizza adalah lapisan protein. Tak cuma daging, tapi juga berasal dari sumber lain -- yang mungkin termasuk juga serangga dan alga. (Ein/*)
Konsep tersebut mungkin terdengar terlalu mengada-ada saat ini, namun Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah menggelontorkan dana US$ 125 ribu atau Rp 1,2 miliar selama 6 bulan pada perusahaan printer 3D, Systems & Materials Research Corporation (SMRC) untuk mengembangkan printer makanan.
Prinsipnya mirip dengan perangkat "replikator" yang digunakan dalam serial televisi Star Trek -- yang memungkinkan kru pesawat luar angkasa itu bisa membuat makanan favoritnya.
NASA memutuskan untuk berinvestasi pada proyek tersebut karena akan memudahkan pengangkutan sumber nutrisi dalam jumlah besar ke angkasa luar. Sementara, pendiri SMRC, Anjan Contractor yakin benar, alatnya itu akan membantu mengatasi kelaparan yang mungkin mengancam bumi di masa depan.
Kala populasi bumi diprediksi mencapai 12 miliar, ketegangan terkait perebutan sumber makanan akan memuncak.
Di saat hanya orang-orang kaya yang mampu makan daging, ikan dan sayuran asli, Anjan memprediksi, sisanya, kalangan biasa, masih bisa mengonsumsi makanan bergizi sintetis, dari kartrid berisi tepung dan minyak yang bahannya bisa mereka beli di toko-toko.
Dan jika sumber makanan suatu saat nanti bakal langka, tepung yang jadi bahan makanan sintetis bisa mengandung molekul organik, termasuk serangga.
Sementara, perusahaan teknologi Belanda, TNO Research menyarankan, printer makanan 3D bisa mengubah sejumlah bahan seperti alga, serangga, dan bahkan rumput jadi makanan yang layak dimakan manusia.
Printer Pizza
Salah satu makanan yang masuk akal untuk diproduksi 3D adalah pizza. Karena punya lapisan berbeda. Printer cukup membuat satu lapisan demi lapisan.
Anjan Contractor mengaku, pihaknya akan mulai membuat "printer pizza" dalam waktu beberapa minggu mendatang. Sebelumnya, ia juga berhasil memcetak coklat batangan dengan teknologi serupa.
Printer pizza akan mencetak lapisan adonan roti, yang dipanggang dalam waktu bersamaan, menggunakan pelat logam panas yang ada di bagian bawah printer.
Lalu, roti itu akan dilapisi "tomat", yang dibuat dari bahan berbasis tepung yang disimpan di kartrid -- dan dicampur air dan minyak.
Dan yang terakhir, bagian atas pizza adalah lapisan protein. Tak cuma daging, tapi juga berasal dari sumber lain -- yang mungkin termasuk juga serangga dan alga. (Ein/*)
penasaran kayak apa ya rasanya

sumber
0
1.4K
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan