Hello agan agan yg ganteng2 dan yg cantik2

saya mau minta saran soal masalah saya.

Kronologi:

saya bebrapa waktu lalu ambil kredit rumah dari developer dan udah akad kredit. Dari awal developer emang uda ksh tau saya kalau rumah itu uda ada PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli, biasanya dipakai buat orang yg mau beli rumah dengan cara cash bertahap) dengan pihak lain (sebut saja mr.x) tp dikarenakan Mr. X melakukan wanprestasi/ pelanggaran perjanjian, maka pihak developer menjualnya kepada saya. Setelah proses akad kredit saya di setujui bank yg cukup memakan waktu lama hampir 1 thn, akhirnya saya akad kredit. Setelah beberapa minggu saya di datangi adik dr Mr. X menanyakan tentang status rumah saya, dan dy pun minta nomer hp saya. Gk lama saya ditlp sm Mr.X memaki- maki saya untuk mengembalikan rumah itu kpd dia. Lalu saya di teror dg sms yg cukup byk sekali yg isinya sangat mengganggu ketenangan hidup saya. Saya menakut nakuti Mr.X akan melaporkan ke polisi kalau msh menerror saya, dan akhirnya dia berhenti. Beberapa minggu kemudian ketika saya datangi rumah saya, ada yg pasang Plang dg kata2 "Rumah ini dalam keadaan status quo". Saya tanya sm tukang yg sedang membangun rumah sebelah, katanya yg memasang adik dr Mr.X. Saya sudah bilang ke si Mr. X ini agar menyelesaikan urusannya dengan pihak developer, tapi dia tidak mau dan terus menerror saya.

Pertanyaan saya perbuatan si Mr. X ini bisa di tuntut sebagai tindak pidana atau perdata , atau kedua duanya bisa ?
Kekuatan hukum saya cukup kuat atau tidak jika masalah ini di bawa ke pengadilan ?
Kira2 tuntutan apa yg bisa saya tujukan ke si mr.X ini?
saya punya copy sertifikat dan ajb yg isinya developer sebeagai penjual dan saya sebagai pembeli.

Di tunggu feedbacknya ya gan

Terima kasih.