Gan ane kepengen cerita sedikit mengenai apa yang ane alamin

Awal mulanya ane berencana untuk melakukan perpanjangan SIM C karena status SIM ane udah habis masa berlakunya.
Akhirnya saya dapat info kalau di Mal Sunci*y di kota ane (Sidoarjo) ada layanan perpanjangan SIM a.k.a SIM Corner yang buka sampai jam 21.00 WIB
(Ini bukan agen ato makelar lho gan)

Tanpa pikir panjang ane langsung berangkat kesana malam harinya pukul 19.00 WIB
Lokasinya ada di dalam mall dengan luas bangunan kira-kira 3x4 meteran lah.
Sesampainya di sana saya mendaftarkan diri untuk melakukan perpanjangan SIM C, untuk pendaftaran ane disuruh bayar Rp55.000,- dan ane dapat form pendaftaran yang dimaksud.
Lalu form pendaftaran tersebut ane bawa ke kasir ato apalah saya bingung nyebutnya, dan disitu saya disuruh membayar lagi sebesar Rp75.000,-
Setelah itu baru ane disuruh foto, cap sidik jari ma ttd (standar perpanjangan lah gan)

Akhirnya ane disuruh nungguin, kira2 gak sampai 10 menit SIM C udah jadi.
Tapi setelah melihat hasilnya, ane ngerasa kecewa abis.
Hasil printingnya jelek gan, seperti kehabisan tinta.
Dan pas gue tanyain langsung ke petugasnya, jawabannya sangat tidak memuaskan.

Ane : Pak kenapa hasil printingnya seperti ini?
Petugas : Iya mas memang seperti itu, karena tintanya abis dan belum dibersihkan
Ane : (Dalam hati "anjirrr") Terus ini gimana?
Petugas : Iya sudah mas gak apa2 yang penting masih kelihatan
Ane : Gak bisa begitu dong pak, saya udah bayar tapi kenapa hasilnya gak memuaskan. Harusnya bapak lebih profesional dong, kalau memang kotor atau tinta habis kenapa gak diganti dulu.
Petugas : (Dengan santainya menjawab) Kalau mas gak mau yaudah gak apa2.
Ane : (Karena ngerasa gak dianggap dan jawaban yang seadanya langsung aja ane pergi ninggalin tu orang).

Jujur ane kecewa ma tanggung jawab dari pihak tersebut. Kita udah melakukan kewajiban sebagai warga negara untuk mematuhi aturan (dengan memperpanjang sim), Bayar biaya perpanjangan juga udah.
Tinggal kita meminta Hak kita agar dapat SIM yang sesuai standar malah gak dikasih dan berbelit.
Kalau hal semacam ini aja dianggap sepele, berapa banyak orang yang merugi dan kecewa dengan kinerja oknum seperti itu.
Ingat, anda digaji untuk melayani masyarakat. Kalau tindakan anda seperti itu kasihan anak istri anda di rumah yang makan makanan yang tidak barokah.

Yah apapun itu nasi udah menjadi bubur.
Saya harap Mereka dapat memperbaiki kinerja untuk kedepannya.




Kalo berkenan silahkan di atau