Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

eCIPUTRA.comAvatar border
TS
eCIPUTRA.com
Hary Tanoe: Inovasi untuk Selalu Jadi Nomor Satu


CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengaku semasa sekolahnya di SMP dan SMA sangat malas dan sering bolos, bahkan sempat kena skors. Namun hal tersebut hanyalah masa kelam baginya, saat ini HT telah menjadi raja di bisnis media.

"Dulu itu waktu sekolah saya sangat malas, pas sekolah tinggi baru mulai rajin, tanpa melihat itu semua setelah melewati perguruan tinggi saya mulai masuk ke dunia bisnis," ujar Hary Tanoe.

Hary menjelaskan, memang saat dia semasa sekolah SMP dan SMA mengalami tingkat kemalasan yang sangat tinggi, bahkan sempat diskors dan mendapatkan ijazah keluaran dari PDK (setara dengan paket C) tapi semua hal tersebut hilang begitu saja saat dia memasuki perguruan tinggi dan lulus dengan predikat baik.

"Dari disiplin, terus enggak disiplin, terus disiplin lagi. Saya saja pernah dapat ijazah lulusan PDK pas SMA, bukan ijazah resmi dari sekolahnya. Nah, saya baru mulai rajin itu pas masuk sekolah tinggi," ujarnya seperti dilansir Okezone.

Melihat itu semua, Hary Tanoe pun bangkit setelah menyelesaikan sekolah tingginya dengan memasuki bisnisnya pada 1990, dengan semangat dan niat usahanya pun berkembang sampai sekarang, saat ini dia menjadi penguasa di bisnis media dengan omzet yang sangat tinggi.

"Saya mulai bisnis setelah lulus, dan mulainya itu pas 1990 sendirian, disitu saya tekuni bisnis saya dan sekarang bisnis saya terus berkembang dan maju," imbuhnya.

Kesimpulannya, lebih lanjut HT mengungkapkan, bahwa kesuksesan seseorang jangan dilihat dari awal tapi lihat di depannya, apakah memiliki tekad dan niat yang kuat untuk menjadi orang sukses.

Seperti diketahui, Hary Tanoesoedibjo mengawali karir bisnisnya pada periode 1990 dengan membangun sebuah perusahaan yang modal awalnya hanya Rp200 jutaan.

Hary mengaku, sampai saat ini perusahaan-perusahaan yang dibangunnya sudah mencapai 23 ribu karyawan yang tersebar di Amerika Serikat (AS) dan sisanya di perusahaan yang ada di Indonesia. "Saat ini saya sudah memiliki 23 ribu karyawan yaitu di Amerika satu perusahaan dan sisanya di Indonesia," katanya.

Meski demikian, sebagai pengusaha dia juga pernah mengalami masa sulit. Krisis pada 1997-1998, diakui Hary, juga membuat kinerja perusahaannya yang dikelolanya sempat mengalami penurunan. Tapi dengan usaha dan niat akhirnya sampai saat ini perusahaan yang dikelolanya bisa lebih berkembang terlebih lagi di bidang media.

Hary juga bercerita, bahwa setiap bekerja dirinya selalu mempunyai inovasi untuk selalu menjadi yang nomor satu dan terbaik. "Kalau saya kerja, saya selalu berinovasi selalu menjadi nomor satu," tutupnya. (as)

Selengkapnya
0
762
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan