yantiqueAvatar border
TS
yantique
Wowww ... Ternyata Banyak Elit PKS adalah Para Miliarder di Republik ini
Anis Matta Akui akan Jual Lahan Melalui Ahmad Fathanah
Senin, 13/05/2013 17:49 WIB

Ahmad Fathanah. Jakarta - Penyidik KPK menemukan sertifikat tanah atas nama istri Anis Matta di dalam tas Ahmad Fathanah dalam penangkapan beberapa waktu lalu. Tanah tersebut memang akan dijual kepada keluarga Ahmad Fathanah. "Ada keluarga Fathanah yang ingin membeli tanah itu. Mereka menawar tapi tidak terjadi transaksi," kata Anis, usai pemeriksaan di Kantor KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (13/5/2013).

Anis mengaku dalam pemeriksaan diperlihatkan salinan sertifikat tanah tersebut oleh penyidik KPK. "Yang diperlihatkan kepada saya tadi fotokopi, bukan sertifikat asli yang ada di tasnya fathanah," ujar Anis.

Anis menjelaskan, awalnya di atas tanah tersebut akan dibangun sebuah komplek perumahan kecil bersama adiknya, Saldi Matta. Namun, urung terlaksana karena keluarga Fathanah berminat membeli lahan tanah tersebut. "Tanah itu selanjutnya saya serahkan kepada adik saya Saldi Matta untuk dibuat satu proyek properti. Tapi ada keluarga Fathanah yang ingin membeli tanah itu," jelasnya.

Anis menambahkan, tanah tersebut sudah ia laporkan sebagai bagian dari laporan kekayaannya kepada KPK tahun 2009 silam. "Sertifikat ini adalah tanah saya yang sudah saya laporkan dalam daftar kekayaan saya kepada KPK," tambahnya.
[url]http://news.detik..com/read/2013/05/13/174906/2244638/10/anis-matta-akui-akan-jual-lahan-melalui-ahmad-fathanah?nd771104bcj[/url]

Daftar Kekayaan Politisi-politisi Elite PKS
Kamis, 24/03/2011 12:21 WIB

Jakarta - Kisruh internal PKS ditiup oleh pendiri PK (Partai Keadilan), Yusuf Supendi. Politisi sepuh itu melaporkan dugaan penggelapan dana/korupsi oleh elite politisi muda PKS. Sebenarnya sekaya apa para politisi muda PKS?

Dua politisi muda PKS yang 'diserang' Yusuf Supendi adalah Sekjen DPP PKS yang saat ini menjabat wakil ketua DPR Anis Matta dan Wasekjen DPP PKS yang kini menjabat ketua komisi I DPR Mahfudz Siddiq.

Anis dituduh melakukan penggelapan dana, sementara Mahfudz Siddiq dituduh melakukan poligami secara tidak sah. Atas tuduhan Yusuf ini, keduanya telah tegas membantah.

Anis Matta dan Mahfudz Siddiq merupakan dua politisi PKS yang memang sedang naik daun. Keduanya dominan dalam pembuatan keputusan PKS saat ini. Berapa sebenarnya kekayaan dua politisi ini?

Tidak sulit untuk menemukan data kekayaan keduanya, karena mereka adalah pejabat negara. Salah satu sumber data kekayaan mereka bisa didapatkan dari Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang disampaikan kepada KPK. Data ini terbuka untuk publik.

Dalam data LHKPN yang didapatkan detikcom, Kamis (24/3/2011), Anis Matta diketahui melaporkan data kekayaannya terakhir pada 7 Desember 2009. Di LHKPN, Anis Matta menulis memiliki dua istri yakni Anaway Irianti Mansyur dan Szilvia Fabula.

Total kekayaan Anis cukup banyak: Rp. 6.479.720.000 dan U$ 10 ribu. Politisi kelahiran Bone 17 Desember 1968 itu memiliki sejumlah harta tidak bergerak. Umumnya berupa tanah yang paling banyak terdapat di Kota Kendari Sulawesi Tengah. Anis mendapatkan tanah itu dari warisan, hibah, dan juga hasil sendiri. Hibah terbesar tanah 20.000 m2 di Kendari. Total kekayaan harta tidak bergerak Rp 5,7 miliar.

Sedang harta bergerak berupa Toyota Harrier 2008, Toyota kijang 2000, Honda Supra 1996. Total harga bergerak Rp 245 juta.

Mahfudz Siddiq melaporkan LHKPN terbaru pada November 2009. Dalam laporannya, Mahfudz yang disebut Yusuf Supendi memiliki dua istri, ternyata hanya menuliskan satu istri, atas nama Triyekti Kusumaningsih.

Total kekayaan yang dimiliki politisi muda PKS kelahiran 25 september 1966 itu, Rp 1.141.800.000 Dan U$ 2.500. Harta tidak bergerak yang dimiliki Mahfudz berupa tanah dan bangunan yang umumnya berada di Kota Bekasi berasal dari usaha sendiri dan warisan. Total harta tidak bergerak yang dimiliki Mahfudz Rp 260 juta.

Sedang harta bergerak, Mahfudz memiliki Honda CRV 2009, Suzuki APV 2008, Suzuki APV 2004, dan motor Nouvo 2003. Total harga bergerak Rp 791 juta. Mahfudz juga memiliki utang Rp 245 juta.

Satu lagi politisi PKS muda yang naik daun adalah Fahri Hamzah. Fahri yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua Komisi III DPR itu memang tidak disebut bermasalah oleh Yusuf Supendi. Namun, Fahri diketahui termasuk politisi muda yang sangat dekat dengan Anis Matta. Dalam LHKPN yang ia laporkan pada 30 November 20009, Fahri melaporkan total kekayaannya Rp 3.164.459.559. Dia memiliki satu istri bernama Farida Briani, yang berprofesi sebagai dokter bedah.

Mantan Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) ini memiliki harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan. Sebagian dari tanah-tanah tersebut dia dapatkan dari hibah. Harta kekayaan tak bergerak milik Fahri, antara lain tanah seluas 1.287 m2 dan 698 m2 di kota Bekasi yang berasal dari hibah, perolehan dari tahun 1992 sampai dengan 2003. Ada juga tanah di Bogor berasal dari hibah. Total harta tidak bergerak yang dimiliki Fahri Rp 2.539.056.000.

Sedang harta bergerak, yang dimiliki politisi muda kelahiran Sumbawa 10 Oktober 1971 berupa alat transportasi dan lainnya, yakni Toyota Alphard, Nissan Terrano, Nissa Serena, dan Ford Escape. Total harta bergerak yang dimiliki Fahri Rp 540 juta.
[url]http://news.detik..com/read/2011/03/24/122128/1600271/10/daftar-kekayaan-politisi-politisi-elite-pks[/url]


Salah satu Padepokan PKS di Lembang, Bandung

Wow, Dana Amal PKS Setahun Capai Rp 300 Miliar
Minggu, 18 Maret 2012, 18:47 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG —- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam setahun mampu mengumpulkan dana amal dari para kadernya sekitar Rp 300 miliar. Dana itu, selain dari pemotongan gaji politisi PKS yang menjadi anggota dewan, juga hasil dari sumbangan simpatisan, serta beragam aktivitas yang digelar partai.

Dana charity kami lebih 300 miliar per tahun. Tapi tidak cukup untuk membiayai roda organisasi PKS,” ujar Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta dalam diskusi 'Partai Politik Masih Perlu Ga Sih? Mencari Akar dan Solusi Korupsi Politik'. Acara tersebut dihelat Harian Republika bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri di Universitas Padjadjaran (Unpad), Ahad (18/3).

Menurut Anis, setiap anggota Fraksi PKS DPR, gajinya setiap bulan dipotong Rp 20 juta. Untuk DPRD provinsi dipotong Rp 6 juta per bulan, dan potongan Rp 2 juta per bulan bagi DPRD kabupaten/kota. Adapun kalau kader PKS mendapat honor tambahan, imbuh dia, maka diberlakukan sumbangan absolut kepada partai sebanyak puluhan persen.

Meski dana yang berhasil dikumpulkan cukup banyak, Anis mengaku pengeluaran PKS lebih besar dari itu. Karena itu, pihaknya mengusulkan agar ada anggaran yang diambil dari APBN untuk dialokasikan kepada partai.
Tujuannya, kata dia, agar parpol bisa hidup normal dan tidak mencari pembiayaan lewat jalur ilegal. “Perlu ada kontribusi APBN untuk program pendidikan dan pengkaderan parpol. Ini agar politisi yang duduk di DPR bisa berperan memperjuangkan aspirasi rakyat,” saran wakil ketua DPR tersebut.
http://www.republika.co.id/berita/na...-rp-300-miliar

------------------------

Gua bayangin, kalau kekayaan itu ternyata hasil korupsi, lalu disita semuanya oleh KPK seperti KPK menyita mobil-mobil di halaman DPP PKS kemaren itu, lalu apa jadinya? Yaaa kembali ke Ruko lagilah, seperti awal dulu lagi.
0
23K
72
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan