Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

eCIPUTRA.comAvatar border
TS
eCIPUTRA.com
Cecocuit: Bisnis Alat Tulis Ramah Lingkungan dari Tugas Kuliah Wirausaha


Berawal dari tugas yang diberikan dosen mata kuliah Entrepreneurship , banyak usaha kecil dari kreativitas mahasiswa pun tercipta. Karena itulah pendidikan entrepreneurship menjadi senjata ampuh untuk mendorong munculnya mental wirausaha yang diperlukan bangsa.


Cecocuit adalah salah satunya. “Mulanya Cecocuit kami dirikan hanya untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Entrepreneurship DKV Binus (Universitas Bina Nusantara – pen) yang kami dapat di semester 4, tepatnya pada tanggal 30 Mei 2012. Namun, karena respon yang kami dapatkan cukup baik maka kami memutuskan untuk melanjutkan usaha ini,” tutur salah satu pendiri Cecocuit kepada Ciputraentrepreneurship.com via email (23/ 4/ 2013). Para pendirinya adalah Yoelanda Sari, Julianita Limbajaya, Margarita Tan, dan Cynthia Wijaya.


Saat tahap pencarian ide, keempatnya telah berganti-ganti ide mengenai bidang usaha yang akan didirikan. “Dalam diskusi kami, kami melihat keadaan bumi yang semakin memburuk, sedangkan kepedulian orang-orang terhadap bumi sangat kurang. Akhirnya kami memutuskan untuk membuat produk yang ramah lingkungan dan bergerak di bidang peralatan tulis menulis atau stationery yang berbasis prinsip eco-friendliness,” kata Cecocuit.


Semua produk Cecocuit memiliki desain yang menarik, warna-warni dan ceria. Adapun produk yang dijual saat ini ialah buku catatan atau notebook dengan sampul lucu, memo, dan kartu.


Saat ditanya mengenai modal, mereka mengakui untuk modal awal yang digunakan kurang lebih Rp 700.000. Jumlah yang relatif tidak banyak untuk memulai sebuah usaha. “Modal yang terbatas juga merupakan salah satu tantangan terbesar kami, namun kita berusaha mengatasinya dengan patungan terlebih dahulu,” ujar mereka.


Tantangan-tantangan yang dihadapi cukup banyak. Karena awalnya para mahasiswi ini tidak mengerti mengenai cara pembuatan produk-produk itu, mereka merasa kesulitan dan harus belajar banyak.


Jika Dahlan Iskan pernah mengatakan, seseorang belum menjadi entrepreneur sejati sebelum ditipu, bisa jadi ada benarnya. Hal serupa juga dialami para pendiri Cecocuit. “Kami pernah 'dikerjain' oleh orang produksi,” mereka mengaku. Akan tetapi, itu tidak dijadikan alasan untuk berhenti berwirausaha .


Harga jual produk Cecocuit sedikit lebih mahal dibanding produk sejenis yang lain karena kertas yang digunakan adalah kertas daur ulang alias recycled paper.


Untuk proses pembuatan produknya, dari desain hingga pencarian bahan mereka lakukan berempat. Mereka telah memahami prosesnya. "Namun untuk finishingnya outsource," aku Yoelanda. Tim Cecocuit juga memiliki rencana untuk mencari karyawan (yang belum bisa untuk dilatih di masa datang) yang diharapkan dapat membantu membuka lapangan kerja bagi yang membutuhkan.


Saat ini Cecocuit masih melakukan penjualan online , sehingga tidak tertutup kemungkinan untuk menjual produk nya ke berbagai kota di Indonesia ataupun negara. Cecocuit telah mengikuti beberapa event/ bazaar, namun masih berkonsentrasi untuk wilayah Jakarta.


"Menurut kami selama 5 tahun ke depan, peluang bisnis ramah lingkungan di Indonesia akan semakin meluas. Karena keadaan bumi semakin lama semakin memburuk, suatu saat orang-orang harus sadar untuk melakukan perubahan gaya hidup. Tidak semua konsumen Indonesia tidak peduli terhadap lingkungan, apabila memang konsumen tersebut tidak peduli, kami berusaha untuk menciptakan produk yang menarik dan berkualitas sehingga konsumen tersebut akan lebih memilih produk kami daripada yang lain sehingga secara tidak langsung mereka membeli produk yang ramah lingkungan. Kami sangat berharap dapat memberikan kontribusi terhadap bumi kita," jelas Yoelanda panjang lebar.


Dalam membesarkan usaha, mereka mendapat bantuan dari dosen Sari Wulandari. "Ketika mengetahui kita menjual produk ramah lingkungan ini, kami diajak untuk turut membuka stand pada Hari Bumi, Hari Kartini di Taman Suropati dan juga event Craft Day di Kedai Tjikini," papar Yoelanda.


Sebagai sebuah usaha kecil dengan misi yang positif, Cecocuit berharap agar orang-orang dapat meningkatkan kepeduliannya terhadap bumi ini. “Mungkin bisa dimulai dari hal-hal yang kecil. Ke depannya juga kami berharap dapat mengadakan promo dan event yang dapat memberikan kontribusi kepada bumi,” imbuh mereka. (*Akhlis)

Sumber: eCiputra
0
1.2K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan