itoday - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi tidak pernah melakukan dialog dengan warga di Waduk Pluit, Jakarta Utara. Padahal sewaktu menjabat Walikota Surakarta, Jokowi melakukan dialog dan makan malam sampai 60 kali dengan pedagang kaki lima yang akan digusur.

Demikian dikatakan anggota Komnas HAM, Siane Indriani, di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Senin (13/05). "Sampai sekarang, enggak ada dialog sama sekali. Padahal, waktu Jokowi merelokasi PKL di Solo bisa dengan makan malam sampai 60 kali," ujar Siane.

Kata Siane, sebenarnya, warga Waduk Pluit, Jakarta Utara tidak menolak penggusuran tetapi hanya ingin menyampaikan aspirasi kepada Pemprov DKI Jakarta.

Siane menyatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan relokasi tanpa melakukan dialog. Mereka juga tidak menyediakan tempat tinggal yang jelas kepada warga.

"Mereka dikasih rumah, ya sebenarnya mau saja. Tapi mana rumahnya? Rumah susun yang disediakan enggak muat. Mereka juga disuruh bayar," ujar Siane.

Komnas HAM sudah memberikan undangan kepada Jokowi untuk berdialog sejak 29 April 2013 lalu, tetapi Jokowi tidak bisa hadir. Untuk itu, pada 16 Mei mendatang, Komnas HAM akan kembali mengundang Jokowi untuk melakukan dialog.

sumber


kasus penggusuran tanpa di ajak makan dulu ini lebih penting dan harus di kasi perhatian lebih daripada perbudakan panci